Orang Berpuasa Juga Harus Menghormati Orang yang Tidak Berpuasa

digtara.com – Ungkapan hormati atau hargai orang yang berpuasa, sering kita dengar. Tapi aplikasinya dalam kehidupan sosial apakah orang berpuasa harus dihormati saja tanpa menghormati orang lain?

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Menjawab pertanyaan itu, Menteri Agama Indonesia 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin menjelaskannya dengan analogi memberi dan meminta.

“Hidup ini seringkali dijalani dengan menempuh dua cara, yaitu memberi dan meminta,” ungkap Lukman, Sabtu (17/4/2021).

Namun, jelasnya, dalam menjalani kehidupan, jarang sekali kita memberi. Kita seringkali menuntut dan meminta. Kita suka menuntut ini itu, meminta orang lain memenuhi apa yang kita mau.

Kita lupa bila setiap orang hanya bisa meminta, lalu siapa yang bisa memberi?

Di bulan suci Ramadan ini, ada sebagian kita yang berpuasa, yang menuntut dan meminta dihormati karena sedang menjalani puasa.

Tentu, hal ini bisa dimengerti. Namun, patut disayangkan bila tuntutan itu tidak diimbangi dengan kesediaan menghormati mereka yang karena satu dengan lain hal sedang tidak berpuasa.

Boleh jadi orang yang sedang berpuasa ini lupa bahwa ada juga sesama saudara di sekitar kita yang sedang tidak berpuasa, yang juga perlu dihormati.

‘Mereka yang sedang di perjalanan, sedang datang bulan, perempuan hamil atau menyusui, yang sedang sakit misalnya, atau yang karena keyakinan agamanya memang tak wajib untuk berpuasa,” jelas Lukman.

‘Mereka pun adalah saudara-saudara kita yang juga perlu dihormati, justru oleh kita yang sedang berpuasa,” tambahnya.

Maka Lukman mengajak agar saling menghormati. Dengan begitu, kehormatan bisa dimiliki bersama. Sebab, bila setiap orang hanya minta dihormati, tak satu orang pun yang akan mendapat kehormatan.

‘Namun, bila kita saling memberi hormat, semua akan mendapat kehormatan,” tegasnya.