Kisah Haru Santriwati Asal Thailand, Rindu Keluarga saat Bulan Ramadan
digtara.com – Perasaan Tuan Maria Tuan Besar, salah satu santriwati pesantren Raudhatul Hasanah asal Thailand, bercampur aduk menyambut Ramadan tahun ini.
Baca Juga:
Ia gembira karena bisa menjalani ibadah puasa dengan khusyuk di pesantren yang mendidiknya. Namun juga sedih karena rindu dengan keluarga.
“(Di sini) beda kak dengan di sana (Thailand) banyak agama non Muslim, disini mayoritas muslim. Saya bahagia berada di sini, ” ujar perempuan yang akrab disapa Maria itu, Senin (4/4/2022).
Maria mengaku sudah memasuki tahun kedua di pesantren Raudhatul Hasanah yang beralamat di Jalan Setia Budi Ujung, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
Dan selama itu pula kedua orangtuanya belum mengunjunginya.
Pembicaraan yang tadi gembira seketika berubah.
Matanya pun langsung berkaca-kaca. Tampak kilauan bening dari pelupuk matanya yang berusaha ia tahan, setiap kali digtara.com mencoba menanyakan tentang keluarganya yang jauh di negeri sebrang.
Biasanya, saat Ramadan, Maria dibangunkan orang tuanya saat tertidur lelap di rumah. Kini harus mandiri dan tepat waktu.
“Rasa kangen kak pengen balik juga, pengen puasa sama orang tua,” katanya.
Namun untuk pulang tidaklah mudah. Butuh waktu dan biaya yang besar.
Ditambah wanita yang menduduki kelas 5 Kulliyatul Mu’allimin Al Islamiyah (KMI) atau setara dengan kelas 2 SMA ini sebentar lagi tamat SMA.
“Tapi tinggal satu tahun lagi kak jadinya sayang waktunya, ” ucapnya.
Lebaran di Medan
Meski menahan rindu karena jarak yang jauh, ia memilih menetap di Medan saat bulan puasa hingga lebaran tiba.
“Tahun ini di Medan, lebaran juga kak sampai tahun depan, ” katanya.
Sejak masuk sekolah di Raudhotul Hasanah, ia tak pernah pulang ke negaranya. Bahkan dijenguk sekali pun tak pernah.
“Belum ada sekalipun kunjungan keluarga kak, ” ucap Maria .
Syukurnya dengan jaman yang canggih ia bisa berjumpa melalui virtual untuk melepaskan rindu kepada orang tua.
“Via virtual setiap kali rindu kepada orang,” katanya.
Sebelum menutup pembicaraan, Maria menitipkan salam rindunya kepada ayah tercinta.
“Di sini belajar aman-aman saja pa, papa tenang di sana, selamat bulan Ramadan pa, ” pungkasnya.