Kalah di Medan, Bahdin Nur Tanjung Coba Peruntungan di Pilkada Sibolga
digtara.com | SIBOLGA – Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Bahdin Nur Tanjung, ikut bertarung di Pilkada Sibolga Tahun 2020 mendatang. Mantan Ketua KNPI Sumatera Utara itu pun  telah mendaftar melalui Partai Perindo Sibolga pada Selasa (15/10/2019) malam.
Baca Juga:
Bahdin mengatakan, ia memilih maju dari Partai Perindo, karena Perindo telah membuktikan kiprahnya yang luar biasa. Meski berstatus sebagai partai baru, namun telah mampu mewujudkan cita-cita partai untuk mensejahterahkan masyarakat Indonesia.
“Saya melihat partai Perindo lah yang mampu mewujudkan keinginan saya untuk memimpin kota Sibolga 5 tahun mendatang. Dikarenakan visi partai mensejahterahkan masyarakat sejalan dengan visi saya,”ucap Bahdin.
Berkas pendaftaran Bahdin sebagai balon Kepala daerah Kota Sibolga diterima langsung ketua DPD Partai Perindo Sibolga, Maykel Fuater. Maykel didampingi Ketua Tim Penjaringan dan 3 orang Anggota DPRD Sibolga dari Partai Perindo.
“Saya berharap Partai Perindo bisa memberikan rekomendasi dan dukungannya. Mengantarkan kita sebagai Calon Walikota Sibolga 2020 mendatang. Mudah-mudahan langkah ini di ridhoi Allah SWT,”ucap Bahdin.
Hari ini, 15 Oktober 2019 merupakan hari terakhir pendaftaran di Partai Perindo Sibolga. Hingga hari terakhir, ada 17 orang Bakal Calon kepala daerah yang telah mengambil Formulir.
Namun dari jumlah itu, hingga pukul 21.00 WIB baru 9 orang yang mengembalikan formulir. Yakni Darwin Pohan, Albert Indra, Jamal Pohan, M Yusuf Panggabean, Tommy Sitompul dan Taruli Asi Sipahutar. Lalu Adlansah, Edward Siahaan dan Bahdin Nur Tanjung.
BAHDIN di PILKADA MEDAN 2010
Bahdin sendiri sebelumnya pernah ikut dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Medan tahun 2010 lalu. Kala itu ia berdampingan dengan Birokrat Senior dan mantan Presidium organisasi Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma), Kasim Siyo.
Bahdin kala itu berada di posisi keenam dari 10 pasangan yang ada. Bahdin dan Kasim berhasil meraih 35.586 suara atau 5,24 persen. Yang menjadi pemenang saat itu adalah pasangan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin. Pasangan tersebut meraih 150.671 suara atau 21.20 persen dari total suara sah.