Bobby Sebut Begal ‘Aman’ di Medan
digtara.com – Calon Wali Kota Medan, nomor urut 2, Muhammad Bobby Afif Nasution berpandangam kata ‘aman’ bisa memiliki arti yang negatif dan positif.
Baca Juga:
Pandangan itu disampaikannya saat bersilaturahmi dengan relawan Sahabat Bang Bobby (SBB) di Jalan Berlian Sari, Kedai Durian, Medan Johor, pada Jumat, 9 Oktober 2020 kemarin.
“Kalau konteksnya positif, bagus. Tapi anak muda di Medan ini, sering juga gunakan kata aman ini dengan konteks negatif. Seperti pembegal-pembegal di jalanan, kalau cari mangsa, seringkali pakai kata aman. Aman itu, aman, kita sikat sekarang,†ucap Bobby.
Dalam kesempatan itu, Bobby menyebut jika yang dicari warga Medan tidak sekedar aman. Karenanya, Bobby mengajak warga untuk benar-benar menjadikan Medan kota terbesar ketiga di Indonesia.
“Mulai dari infrastruktur, fasilitas umum harus ditingkatkan. Di Medan hanya becak dan angkot fasilitas transportasi umumnya, padahal di kota-kota lain seperti Surabaya, Semarang, Bandung dan Makassar, ada yang lain. Mulai dari bis, kereta bawah tanah, juga MRT,” tuturnya.
Selain itu, keberadaan CCTV di Medan juga menjadi sorotannya. Ia menyebut, kamera pengawas itu mnerupakan suatu yang langka bagi masyarakat.
Padahal di kota-kota besar lainnya, CCTV sudah biasa terlihat di kawasan pemukiman.
“Makanya kita targetkan ada 20 ribu CCTV yang akan dipasang di kawasan rawan Kota Medan, bahkan CCTV yang ada dirumah warga terkoneksi di pemerintahan Kota Medan, agar bisa terpantau,” ungkap.
Seperti di Surabaya, ungkap Bobby, jika ada yang merusak fasilitas umum, bisa kelihatan langsung oleh pemerintahnya. Sistemnya pun sudah menggunakan identity face, sehingga kelihatan siapa yang merusak, terdata langsung KTP yang merusak.
“Di sini (Medan) tidak ada, makanya aman saja begal,” tandasnya.
[AS]