Jumat, 29 Maret 2024

Tambang Siregar Aek Nalas Makan Korban Lagi

- Kamis, 06 Februari 2020 01:59 WIB
Tambang Siregar Aek Nalas Makan Korban Lagi

digtara.com | TOBASA – Menurut informasi para pekerja sudah banyak yang menjadi korban luka bahkan meninggal dunia di areal tambang pengambilan batu Siregar Aek Nalas dan desa Sampuara, Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir seharusnya menjadi perhatian banyak pihak.

Baca Juga:

Sudah cukup banyak nyawa melayang yang ditemukan bahkan tidak ditemukan sama sekali hanya karena mengambil batu lokasi tersebut.

Lokasi ini merupakan bukit batu di tepian Danau Toba yang sangat rawan dan sudah sangat banyak pekerja kehilangan nyawa. Pekerjaan ini mengandung resiko yang sangat tinggi.

Jika terjatuh dari ketinggian maka nyawa tak akan tertolong, bahkan jika tercebur ke dalam Danau Toba dan tertimbun batu, mayatnya tidak akan bisa ditemukan.

Seperti kejadian pada beberapa waktu lalu tepatnya pada Rabu pagi 15/1/20 sekira pukul 10:00 Wib, seorang penambang NG (19) warga setempat anak dari Berton Gultom, harus kehilangan nyawa karena terjatuh dari tebing yang curam.

Pemuda ini meregang nyawa dengan kondisi kepala yang mengenaskan dan tulang punggung yang remuk akibat jatuh menghantam batu dari ketinggian tebing.

L. Nadapdap (31) juga salah satu korban meninggal di area tambang pada bulan 12 Desember tahun lalu. Almarhum meninggalkan seorang istri M. Butarbutar dan anak yang masih balita.

Diduga pekerja ini tidak menggunakan Alat Pelengkap Diri (APD) seperti Helm, sepatu safety dan tali pengaman saat melakukan pengambilan batu. Pantauan awak media di lokasi ini memang para penambang tidak menggunakan APD yang mengantisipasi sewaktu-waktu jika terjadi kecelakaan kerja.

Lokasi ini merupakan pengambilan batu dengan menggunakan alat seadanya secara manual oleh warga. Banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari batu tersebut. Warga setempat mengatakan bahwa mereka setiap harinya mengambil dan menaikkan batu ke atas kapal dan sudah mereka lakukan puluhan tahun secara turun temurun.

“Ya kami menggantungkan hidup kami secara turun temurun dari batu ini. Sering saya menyarankan agar pekerja menggunakan APD seperti tali pengaman, namun mereka mengatakan jika itu malah mepersulit pekerjaan mereka” ungkap kepala desa Siregar Aek Nalas Efendi Siregar saat dihubungi via selulernya.

Tidak jarang awak media inipun melihat anak buah kapal pengangkut batu tidak menggunakan life jacket atau pelampung dan bahkan muatan kapal diduga melebihi daya angkut. Semua dilakukan dengan cara tradisional dan bertaruh nyawa.

Ada puluhan kapal pengangkut batu dari lokasi ini menuju daerah Porsea, Siregar Aek Nalas, Balige, dan bahkan Kabupaten Samosir. Kapal-kapal ini sebagian besar bukanlah kapal milik penambang.

Banyak kapal pengusaha yang mengambil batu dari daerah ini dan bahkan banyak warga Siregar Aek Nalas yang berhasil di perantauan dari daerah ini.

Namun pertanyaannya, apakah kita akan menunggu korban berikutnya hanya karena persoalan urusan perut tanpa memperhitungkan keselamatan. Apakah pihak terkait dan anak rantau tidak bergerak hatinya menata ini semua?

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pria di Labusel Sumut Tewas Usai Ditangkap, Ini Penyebabnya

Pria di Labusel Sumut Tewas Usai Ditangkap, Ini Penyebabnya

Lansia di Rote Ndao Ditemukan Meninggal dalam Hutan

Lansia di Rote Ndao Ditemukan Meninggal dalam Hutan

4 Polisi di Labusel Diperiksa Propam Terkait Pria Tewas Usai Ditangkap

4 Polisi di Labusel Diperiksa Propam Terkait Pria Tewas Usai Ditangkap

Anggota Geng Motor di Deli Serdang Meregang Nyawa Diamuk Massa

Anggota Geng Motor di Deli Serdang Meregang Nyawa Diamuk Massa

Pamit ke Tempat Pesta, Warga di Sabu Raijua Ditemukan Tewas Dalam Kali

Pamit ke Tempat Pesta, Warga di Sabu Raijua Ditemukan Tewas Dalam Kali

Tabrak Pospol, Dua Pengendara Sepeda Motor di Kupang Tewas di Tempat

Tabrak Pospol, Dua Pengendara Sepeda Motor di Kupang Tewas di Tempat

Komentar
Berita Terbaru