Sopir di Kota Kupang Sekarat Ditikam Temannya yang Mabuk

digtara.com – Melkisedek Banfatin (26), sopir yang juga warga kost Liresti, Jalan Hendrik Henuk, RT 19/RW 04, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang sekarat pasca ditikam temannya, Senin (27/12/2021) dinihari.

Baca Juga:

• Sopir Mobil Travel di Manggarai-NTT Cabuli Penumpangnya
• Saling Rebutan Penumpang dan Rusaki Mobil, Dua Sopir Angkot di Kupang Diamankan Polisi
• Mabuk Miras dan Raba Kemaluan Rekan saat Tidur, Petani di Kabupaten TTS Dianiaya hingga Tewas

Pelaku adalah dua temannya masing-masing IYD (22), sopir angkutan kota dan IT (25) yang juga sopir angkutan dan tinggal satu kost dengan korban.

Kasus pengeroyokan dan penganiyaan ini dilaporkan pemilik kos, Adri Jusuf Tonak (53), PNS Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang yang juga warga jalan Hendrik Henuk RT 19/RW 04, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ke polisi di Polsek Kelapa Lima.

Kasus tersebut telah ditangani oleh penyidik Polsek Kelapa Lima berdasarkan laporan Polisi nomor LP /B/246/XII/2021/Sektor Kelapa Lima tanggal 27 Desember 2021.

Diperoleh informasi, sebelum kejadian penikaman, pada Minggu (26/12/2021) malam sekitar pukul 21.00 wita, korban bersama dengan pelaku masih sempat duduk menikmati minuman keras (miras) di samping SPBU Lasiana.

Namun korban pulang lebih dulu dan korban sempat bercerita kejelekan tentang istri dari salah seorang pelaku, IT.

Hal itu membuat IYD dan IT berang. Keduanya kemudian mendatangi kamar kos korban yang saat itu sudah tidur.

Keduanya langsung menuju kamar korban lalu menggedor jendela kamar hingga rusak.

Selanjutnya korban bangun dan membuka pintu kamar kos. Tiba-tiba pelaku Ivan Dethan langsung menendang korban kemudian mengeroyok dan menikam korban.

Untungnya, korban berhasil keluar dari kamar kos dan berlari menuju ke rumah pemilik kos untuk meminta pertolongan.

Pemilik kost langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah SK LERIK Kota Kupang.

Dari keterangan dokter jaga di RSUD SK Lerik Kota Kupang, korban mengalami luka robek pada pinggang sebelah kanan bagian belakang dengan ukuran luka diperkirakan lebar 4 centimeter dan dalam 1 centimeter dan telah mendapatkan tujuh jahitan.

Mabuk

Marla Naomi Banik (istri pelaku Ivan Dethan) mengaku bila suaminya datang ke kos bersama dengan Isto Tabun sudah dalam keadaan mabuk.

Ivan Dethan pulang ke rumah langsung masuk ke dalam kamar mengambil sebilah pisau dapur kemudian langsung keluar.

Marla sempat menanyakan maksud tujuan pelaku mengambil pisau. Namun pelaku meminta Marla untuk diam dan tidur.

Marla pun mengunci pintu dan tidur. Namun selang beberapa saat ia mendengar suara ribut dari kamar korban sehingga ia membuka pintu dan melihat korban berlari keluar dari kamar kos nya dan dikejar oleh kedua pelaku.

Patroli Polsek Kelapa Lima dipimpin Ka SPK Polsek Kelapa Lima, Aipda Mick Terru ke lokasi kejadian mengamankan lokasi kejadian dan mencari saksi-saksi.

Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar yang dikonfirmasi Senin (27/12/2021) membenarkan kejadian pengeroyokan dan penganiayaan di Kelurahan Lasiana ini.

Kapolsek menegaskan kalau kejadian tersebut terjadi karena pelaku dalam keadaan mabuk miras sehingga tidak bisa mengontrol emosi.

“Diduga pelaku merasa sakit hati terhadap korban karena telah menceritakan kejelekan istri pelaku Isto Tabun ke teman-temannya,” ujar Kapolsek Kelapa Lima.

Korban masih dirawat di Rumah Sakit SK Lerik Kota Kupang.

Saat ini pelaku Ivan Dethan sudah diamankan di Polsek kelapa Lima.

Sebelumnya Ivan Dethan sempat dihakimi oleh warga karena berusaha melarikan diri.

Kepada pelaku, polisi menerapkan pasal 170 subs pasal 351 ayat (1) KUHP. Pelaku sudah menghuni sel Polsek Kelapa Lima sejak Senin (27/12/2021).