Perjuangan Seorang Ibu Lahirkan Bayi Berkepala Dua di Rote Ndao, Tapi Sayang…

digtara.com – Seorang ibu di Rote Ndao penuh perjuangan melahirkan bayi kembar Siam dengan satu tubuh dan berkepala dua. Tapi sayang, sang bayi meninggal sesaat setelah melahirkan.

Baca Juga:

• Buaya Tiga Kali Muncul di Rote Ndao, BBKSDA Relokasi Buaya dari Perairan Mulut Seribu-Rote Ndao
• Berawal dari Bunyi Handphone, Seorang Lansia di Rote Ndao Ditemukan Tewas dalam Semak
• Kepala Desa di Rote Ndao Ancam Tikam dan Tembak Pendeta

Ibu tersebut salah Sepriana Adu, warga RT 18 RW 08 Dusun Oelalaol Desa Lidor Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, NTT. Suaminya Yosep Babak.

Dalam sebuah video yang beredar di YouTube, tampak sang ibu dibawa dengan mobil pick up dengan bak tertutup menuju Puskesmas Batutua Kecamatan Rote Barat Daya – Rote Ndao pada Senin (30/8/2021) siang sekitar pukul 12:300 Wita.

Setibanya di Puskesmas, bayi tersebut melahirkan dengan bantuan para bidan. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.

Sosok bayi tersebut menjadi manusia pertama yang lahir kembar Siam dengan penampakan dua kepala satu badan di Rote Ndao.

Kepala Puskesmas Batutua Irna FH Mooynafi SST saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya Selasa (31/8) sekitar pukul 18:00 wita, membenarkan Sepriana melahirkan bayi yang memiliki dua kepala dengan anggota tubuh lainnya sempurna.

Diangkut Mobil Pick Up

Ia menyebut, Sepriana Adu seharusnya melahirkan bayinya di Puskesmas Oelaba wilayah Kecamatan Loaholu. Namun karena saat itu Ambulace Puskemas setempat sedang rusak sehingga keluarga membawa pasien ke Batutua menggunakan pick-up.

“Begitu sampai Puskesmas, kami langsung menanganinya, namun bayi yang lahir tidak dapat kami selamatkan,” ungkap Ina Mooynafi melansir penaemas.com, Rabu (1/9/2021.

Ina menuturkan, pihaknya terkejut karena setelah bagian kepala keluar bukannya langsung plasenta. Tetapi malah kepala lagi.

“Kepala pertama keluar hingga sampai bagian dagu diikuti kepala kedua dengan bagian ubun ubunnya menempel dengan bagian telinga kepala pertama. Kepala pertama sudah diluar sementara kepala yang kedua juga susul keluar, selama ini belum pernah menuemui hal seperti ini,” jelasnya.

‘Kalau untuk melahirkan dengan bayi kembar tiga sudah pernah terjadi di Rote Ndao yakni di Desa Oeseli dan Desa Oelasin tetapi untuk berkepala dua baru pernah terjadi,” ungkap Mooynafi.

Selama Ini di Belu

Berdasarkan informasi, sang ibu Sepriana Adu selama ini tidak tinggal di Rote tetapi di Kabupaten Belu. Mereka baru datang dan berada di Rote Ndao seminggu yang lalu.

Dari rekam medis, Sepriana Adu sudah tiga kali melakukan USG di Belu dan terakhir 14 Agustus 2021 yang lalu.

Menurut Ina Mooynafi, secara kebidanan sebenarnya bayi tersebut menjadi dua (Kembar) tetapi pertumbuhan salah satu sel telur yang sudah dibuahi lambat. Sehingga hanya satu saja yang sempurna sehingga jadi satu saja.

“Atau bayi dua kepala adalah kembar yang pemisahannya tidak sempurna atau mau jadi bayi kembar tapi tidak bisa. Sayangnya bayi ini lahir sudah meninggal,” ujar Ina.