Perhatian! Jenazah Covid-19 di Ende Dibungkus Terpal karena Tidak Ada Kantong Jenazah
digtara.com – Video viral jenazah Covid-19 digotong dengan terpal akhirnya diakui Kepala Puskesmas Detukeli, Seravinus Sage. Video yang beredar di media sosial tersebut, katanya, merupakan warga Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19.
Baca Juga:
“Almarhum yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif covid-19 tersebut adalah benar warga dari Desa Kanganara Kecamatan Detukeli yang berinisial LL, berusia (63) tahun,” ungkapnya, Sabtu (26/6/2021).
Menurut Seravinus, korban terpapar covid-19 setelah kontak erat dengan salah satu keluarganya, yang saat ini sedang dikarantina di RSUD Ende.
Seravinus mengatakan, LL yang terkonfirmasi covid-19 tersebut meninggal dunia di rumahnya sendiri ketika sedang tidur. Meninggal secara mendadak membuat warga lain panik dan takut, sehingga tidak mendekati jenazah korban.
“Kami dari petugas kesehatan kewalahan, karena selain tenaga kesehatan yang tidak terlatih juga karena keterbatasan APD, sehingga kami kesulitan melakukan evakuasi untuk menguburkan pasien covid-19 tersebut,” ungkap Seravinus.
Tidak tersedianya kantong jenazah, membuat petugas dan keluarga terpaksa membungkus jenazah LL menggunakan sebuah terpal berwarna biru.
“Kami meminta kepada pemerintah daerah dan juga satgas Covid-19 Kabupaten Ende untuk bisa mendistribusikan APD dan juga kantong jenasah, karena sangat dibutuhkan saat terjadi kondisi darurat seperti ini,” tambah Seravinus.
Sebelumnya diberitakan, video dua orang berpakaian hazmat membopong sebuah terpal berwana biru, yang didalamnya diduga terbungkus jenazah seorang penderita covid-19, viral di media sosial.
Video berdurasi satu menit tiga puluh detik itu, diposting oleh akun bernama Armin Wasa di beranda facebooknya. Dia menulis keterangan videonya, Detukeli Dimana Kita?, Jumat (25/6/2021).
Kedua petugas terlihat dibantu salah satu keluarga memasukkan jenazah ke liang lahat. Usai penguburan mereka langsung disemprot dengan disinfektan.
Kepala Desa Kanganara, Emanuel Dame mengatakan, sejak LL dinyatakan terpapar covid-19 hingga meninggal dunia, tidak dilakukan tindakan medis sama sekali.
“Hingga malam ini tidak dilakukan tracing terhadap keluarga, padahal keluarga ikut menguburkan korban tanpa alat pelindung diri (APD),” ujarnya.
Emanuel mengaku, semenjak video itu beredar dan viral, dia langsung disoroti tentang pengelolaan dana untuk penanganan covid-19 di desa, yang hingga hari ini belum dicairkan.
“Ada sebagian orang mempertanyakan soal penanganan dana covid-19 di desa, tapi saya harus katakan bahwa hingga saat ini dana tersebut belum dicairkan,” ungkapnya.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe