Mahasiswa Poltekpar Medan Meninggal Usai Vaksin, Ini Curahan Hati Sang Ibu

digtara.com – Irwin Perdana Nasution, mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan semester 6 yang diduga meninggal usai disuntik vaksin Covid-19 dikenal sebagai pribadi yang baik dan mudah bergaul. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Sang ibunda, Rahma Dewi yang ditemui digtara.com di Jalan Karya Setia, Sei Agul, Medan Barat, Kota Medan, tampak tegar. Tenda berkabung masih berdiri.

Saat memulai percakapan, wanita paruh baya itu mengaku enggan memperpanjang persoalan meninggalnya sang anak. Namun tetap bersedia mencurahkan perasaannya.

Baca: Bukan Unimed, Mahasiswa yang Meninggal Usai Vaksin dari Poltekpar Medan

“Saya gak sanggup kalau ini bakal panjang kalau mau minta keterangan saya mau,” ungkap sang ibu yang enggan difoto, Sabtu (24/7/2021).

Kepergian sang anak amat berat baginya. Apalagi Rahma sudah lebih dulu kehilangan suami untuk selamanya.
Sang anak sulungnya itu tempatnya berbagi keluh kesah.

“Anak saya dua, Irwin anak pertama saya jadi apapun saya ceritain ke dia. Dia juga dikenal kawannya mudah bergaul dan terbuka,” kenangnya.

Tak cuma itu, sang anak (almarhum Irwin,red) merupakan sosok penurut dan taat menjalankan perintah agama.

“Anak saya itu anak baik bukan karena saya ibunya tapi karena banyak teman maupun saudara yang datang ke rumah untuk mengucapkan belasungkawa,” ucapnya.

Ditinggal Ayah Sejak Kecil

Di tengah pembicaraan, Rahma tak kuasa menahan tangis mengingat sang anak Irwin yang meninggal di usia 21 tahun. Apalagi sang anak meninggal sendirian di rumah sakit karena keluarga tidak bisa menjenguk karena terhalang protokol kesehatan.

“Meninggal itu takdir, tapi yang saya sesalkan saat dia butuh saya di rumah sakit saya tidak bisa datang. Biasanya kalau seorang anak sakit peran ibulah yang dibutuhkan. Apalagi lihat anak saya yang selalu berketergantungan sama saya,” ucapnya sambil menangis.

Tangisan pun semakin deras saat dirinya mengingat bahwa kedua anaknya merupakan anak Yatim sedari kecil

“Jadi bagi adeknya ya itu abangnya itu ayahnya cuman Irwin yang bisa buat adeknya terbuka. Dan saya pun kalau ada masalah selalu ceritanya ke Irwin,” ucapnya sambil menghapus airmatanya.

Saat disinggung mengenai penyakit yang di derita Irwin, Rahma mengaku bahwa sang anak memang pernah mengidap penyakit brockitis (saluran pernapasan,red).

“Emang anak saya waktu kecil pernah sakit bronkitis tapi sejak SD hingga kemarin dia gak kena derita itu, jadi saya anggap sudah sembuh. Dan mengingat dia diwajibkan vaksin untuk kebutuhan PKL nya maka saya izinin,” tuturnya.

Dikatakannya juga untuk firasat sang anak Irwin meninggal ia menyatakan tidak merasakan.

“Enggak ngerasa tapi ya itulah takdir tadi gak ada yang bisa melawan yang saya sesali bukan meninggalnya tapi saat anak saya sakit saya tidak ada di sampingnya,” ucapnya.

Informasinya, Irwin melakukan suntik vaksinasi pada tanggal 5 Juli 2021 lalu.

Sehari setelah divaksin, dirinya mengalami demam tinggi. Berselang tiga hari kemudian, Irwin diharuskan untuk isolasi di RS Imelda Kota Medan.

Namun setelah menjalani perawatan selama 3 minggu, Irwin meninggal dunia. (mag-01)

Saksikan video-video terbaru hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe

meninggal usai vaksin