Mahasiswa Muhammadiyah: Usut Tuntas Kematian Mahasiswa di Kendari
digtara.com | KUPANG – Puluhan mahasiswa muhammadiyah Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdiri dari Angkatan Muda muhammadiyah (AMM), Ikatan Muda muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah (HMM) Kupang mendatangi Mapolres Kupang Kota, Senin (7/10/2019).
Baca Juga:
Kedatangan mereka untuk berdialog dan audiensi dengan Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIk terkait kematian mahasiswa di Kendari beberapa waktu lalu.
Puluhan mahasiswa ini diterima di ruang kerja Kapolres Kupang Kota di lantai II Mapolres Kupang Kota. Saat berdialog Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK didampingi Kabag Ops Polres Kupang Kota, AKP Fajar Dirgantara, SIk.
Muhamad Saleh, salah seorang perwakilan mahasiswa menyampaikan kalau kedatangan mereka untuk melakukan audiens sebagai wujud solidaritas atas meninggalnya Randy, mahasiswa di Kendari Sultra karena penembakan.
“Kami ingin menunjukkan kedekatan kami dengan polisi melalui audiensi,” tandasnya.
Alle mewakili AMM Kupang menyebutkan kalau aksi mereka untuk menindaklanjuti kejadian di Kendari dengan tetap membangun hubungan yang baik dengan kepolisian.
Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK pada kesempatan tersebut mengapresiasi dan berterima kasih atas kedatangan mahasiswa melakukan audiensi.
“Terima kasih untuk aksi dari mahasiswa yang memiliki pola pikir berbeda dan tidak perlu turun ke jalan karena konteks menyampaikan pendapat bisa dilakukan dengan banyak cara,” ujar Kapolres Kupang Kota.
Ia mengingatkan kalau masalah di Kendari bisa ditangani dengan penyidikan dan tidak bisa menerka. “Penyidik yang akan memperjelas permasalahan yang ada,” ujar Kapolres sambil menambahkan kalau perlu dilakukan tes Labfor dan uji forensik.
Kapolres berterima kasih karena elemen masyarakat sudah mempercayakan penanganan kasus Randy ke pihak kepolisian.
Mantan Kasubdit Gakkum Dit Polair ini berharap agar mahasiswa di Kota Kupang tetap menjaga kondisi Kota Kupang tetap aman dan tentram.
Perwakilan mahasiswa pun memimpin doa untuk doa bersama diikuti perwira dan anggota Polres Kupang Kota. Perwakilan mahasiswa dan Kapolres Kupang Kota kemudian menandatangani pernyataan sikap dan disampaikan ke Kapolres Kupang Kota.
Seperti diketahui Randi tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan Gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9). Gabungan tim dokter forensik yang melakukan otopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.