Jumat, 29 Maret 2024

Keluarga Ibu dan Bayi Korban Pembunuhan Terharu dengan Dukungan Warga Kota Kupang pada Aksi Seribu Lilin

Redaksi - Minggu, 28 November 2021 00:00 WIB
Keluarga Ibu dan Bayi Korban Pembunuhan Terharu dengan Dukungan Warga Kota Kupang pada Aksi Seribu Lilin

digtara.com – Keluarga ibu dan bayi yang diduga korban pembunuhan mengaku terharu sekaligus bersyukur atas dukungan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang secara sukarela menggelar aksi bakar seribu lilin di sepanjang Jalan El Tari, tepatnya di depan kantor Gubernur NTT, Sabtu (27/11/2021) malam.

Baca Juga:

Aksi itu digelar warga untuk mendukung polisi segera mengungkap pelaku pembunuh seorang ibu Astri Evita Seprini Manafe (30) dan anaknya Lael Maccabe (1).

Aksi seribu lilin bagi almarhumah Astri dan putra tercintanya Lael ini awalnya diinisiasi oleh netizen yang berujung pada agenda kopdar yang berkesan.

Tampak di tengah keramaian, Saul Manafe, ayah kandung sekaligus kakek dari korban. Juga Stefanus Jekson M. Manafe alias Jack dan keluarga lainnya.

Di tengah duka yang mendalam, keluarga tampak terhibur dengan acara tersebut. Beberapa warga menunjukkan antusiasmenya dengan berselfie dengan Saul Manafe dan Jack lalu mengunggahnya ke media sosial.

Keluarga Ibu dan Bayi Korban Pembunuhan Terharu dengan Dukungan Warga Kota Kupang pada Aksi Seribu Lilin
Orangtua dan kakak kandung korban diabadikan warganet saat hadir di acara aksi seribu lilin.(foto:facebook)

“Kami keluarga sangat bersyukur karena sudah terbantu dengan kepedulian dari warga Kota Kupang ini,” ujar Saul, kepada sejumlah wartawan, Sabtu malam.

Saul berharap, pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku dan menghukum setimpal dengan perbuatannya.

Dia juga meminta pelaku dihukum berat.

Sementara itu salah seorang warga Kecamatan Oebobo, Kota Kupang Damaris Ndun (36), usai membakar lilin mengaku, mengetahui aksi seribu lilin tersebut dari media sosial.

Damaris merasa terpanggil dan mendatangi tempat tersebut untuk mendoakan agar kasus tersebut terungkap.

Ia menyatakan, sebagai seorang perempuan dan seorang ibu, dirinya sangat merasakan kesedihan dari keluarga atas tewasnya Astri dan bayinya secara tak wajar.

Damaris mengutuk keras perbuatan pelaku. Ia berharap polisi segera menangkap dan memberikan hukuman kepada pelaku sesuai perbuatannya.

“Saya sebagai perempuan mengutuk keras perbuatan pelaku. Pelaku pantas dihukum mati,” katanya.

Warga lainnya Felensiani (25) juga mengutuk perbuatan sadis pelaku.

Menurutnya, polisi seharusnya sudah menangkap pelaku karena didukung dengan peralatan dan personel yang banyak.

Untuk melacak pelaku, polisi ahlinya apalagi ada perlatan yang bisa membantu mereka mengungkap sebuah kasus,” katanya.

Meski begitu, Felensiana tetap meyakini polisi bisa mengungkap kasus dalam waktu dekat.

“Kami tetap dukung dalam doa agar polisi bisa ungkap semuanya agar memberikan hukuman dan pemebelajaran bagi masyarakat, ” tegasnya.

Bukan hanya menyalakan seribu lilin, warga yang berdatangan juga menandatangani Petisi yang meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum berat karena sudah menghilangkan dua nyawa.

Tokoh Masyarakat, Anggota DPRD Kota Kupang Jeftha Sooai yang berada di lokasi mengatakan, saat ini Warga Kota Kupang sangat ingin mengetahui siapa pelaku pembunuhan yang dilakukan dengan cara yang sangat sadis itu.

“Kita yang Masyarakat saja ingin tahu siapa pelakunya,. Apalagi keluarga Korban, Tentu mereka sangat berharap pihak kepolisian bisa secara cepat siapa pelaku Utama dan Siapa-siapa yang turut serta dalam aksi pembunuhan ini,” kata Jeftha.

Sebelumnua Glend Tsyunami Zakarias salah seorang inisiator aksi seribu lilin mengatakan,
tujuan dari aksi ini untuk memompa semangat kerja dari pihak kepolisian agar kasus pembunuhan sadis tersebut secepat diungkap.

“Jadi tujuan pembakaran lilin selain sebagai bentuk dukungan dan berduka bagi kedua almarhum, tapi juga sebagai pemberi semangat dan mondorong kepolisian dan kejaksaan untuk menyelesaikan kasus ini. Juga sebagai tanda bahwa kita masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya mengawal serta mengawasi kasus ini,” katanya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto menjelaskan sudah ada 24 saksi yang diperiksa terkait kasus ini.

“Saksi yang kita periksa adalah mereka yang bisa memberikan keterangan untuk pengungkapan kasus,” tegasnya.

Soal pihak yang diduga terlibat, ia memastikan masih mendalami dulu.

“Kita dalami apakah korban dibunuh atau bukan. Perlu pemeriksaan intensif. Kita tidak bisa melakukan langkah gegabah, perlu proses yang cermat dan saat ini kita sudah bisa identifikasi identitas korban,” tambahnya.

Ia mengakui ada pihak yang diduga sebagai tersangka tetapi penyidik masih melakukan pendalaman.

“Kita tangani dan lakukan secara hati-hati apalagi mayat yang ditemukan cukup lama,” ujarnya. (kompas/zonaline)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru