Kecelakaan Laut di Sorong, Satu Orang Tewas

digtara.com | SORONG – Satu unit kapal nelayan berawak 10 orang, tenggelam di perairan Sorong, Papua Barat. Seorang awak kapal tewas dalam insiden tersebut.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kapal yang tenggelam awalnya berlayar menuju Kota Sorong dari kepulauan Salawati, Kabupaten Raja Ampat. Dalam perjalanan mengalami kebocoran pada bagian lambung kanan kapal dan kemudian terbakar diakibatkan adanya tumpahan minyak.

Selain alami luka bakar, mayoritas awak kapal mengalami patah tulang akibat berupaya menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

Awak kapal yang menyelamatkan diri akhirnya berhasil di evakuasi menggunakan KN – Baladewa milik Kantor SAR Sorong, setelah sinyal permintaan bantuan mereka melalui Marine VHF Radio diterima petugas SAR yang sementara berpatroli di perairan bandar Sorong.

Seluruh korban selamat kemudian di evakuasi ke darat dan guna mendapat perawatan medis oleh pihak Rumah Sakit.

Namun peristiwa itu bukanlan kejadian sebenarnya. Itu hanyalah Simulasi dalam kegiatan Latihan Search And Rescue (LATSAR) daerah oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) bersama Kantor SAR Sorong di Kawasan Pelabuhan Navigasi Kelas I-Sorong, pada Kamis (24/10/2019)

Kegiatan yang merupakan rangkaian Rapat Koordinasi dan Latihan SAR Daerah (RAKORLAT) ini digelar guna meningkatkan kemampuan para personil SAR – Sorong bersama jajaran Intitusi potensi SAR di Kota Sorong dalam penanganan musibah/ bencana di Daerah secara efektif dan berkualitas.

“Kami latihan untuk penanganan kecelakaan. Bagaimana cara menangani kalau korban terggelam, luka bakar dan sebagainya kemudian bagaimana cara menangani pingsan, kemudian ada patah tulang. Kami sudah praktekan semua, bagaimana cara menanganinya,” jelas Kepala Kantor SAR Sorong, Sunarto kepada para awak media usai gelaran simulasi.

“Ini adalah pelaksanaan latihan SAR kecelakaan laut. Diharapkan nanti kita dalam setiap pelaksanaan operasi SAR terhadap kecelakaan laut, kita sudah lebih terkordinir. Pembinaan kesiap-siagaan untuk menghadapi musibah atau kecelakaan laut di wilayah sekitar sorong,” lanjut Sunarto.

Pelaksanaan simulasi yang digelar inipun mendapat apresiasi dan penilaian terbaik Pihak Basarnas karena dilakukan secara maksimal dan sesuai dengan prosedur.

“Pelaksanaan latihan di lapangan semua dilaksanakan dengan prosedur, dengan benar; kemudian penanganan dari cedera patah tulang paha, cedera tulang leher dan kondisi korban yang terbakar sudah ter-evakuasi dengan baik. Tepuk tangan untuk prestasi kantor SAR Sorong,” ujar Analis SAR sekaligus Observer Basarnas, Mochammad Arifin saat mempresentasikan hasil penilaian terhadap kegiatan simulasi yang dilakukan.

Selain terus meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki, penambahan jumlah personil pun menjadi harapan utama guna tingkatkan pelayanannya kepada masyarakat, mengingat luasnya wilayah kerja Kantor SAR Sorong yang mencakup Kota Sorong dan Kabupaten Sorong hingga Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

[AS]