Inilah Surat Wasiat Sebelum Korban Gantung Diri
digtara.com | KUPANG – Yohanis Sinaga (13), korban yang tewas karena gantung diri meninggalkan sepucuk surat wasiat yang ditujukan kepada keluarganya. Surat tersebut ditulis tangan pada buku tulis tertanggal 12 Oktober 2019.
Baca Juga:
Polisi dari Polsek Oebobo menemukan surat wasiat ini di lokasi kejadian di rumahnya di Kecamatan Oebobo. Dalam surat tersebut, korban Yohan menyebutkan kalau ia tidak bisa balas dendam kepada ayahnya, Antonius Sinaga (yang membunuh ibunya, Yance Sunis).
Korban Yohan pun minta tolong agar salah satu saudara kandung Yohan bisa membantu balas dendam ke Antonius Sinaga.
Ia juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang sudah membesarkan dan merawat Yohan sejak 2012 lalu atau selama 7 tahun.
Ia juga meminta kepada keluarga agar saat meninggal, pengurusan jenasah nya tidak perlu disemayamkan karena akan membuat repot keluarga, dan meminta kerabatnya cukup menggali tanah dan menguburkan Yohan tanpa harus membeli peti jenazah.
Yohan juga meminta agar siapa pun yang menemukan suratnya bisa diserahkan kepada kerabatnya, Nahor Takaeb.
surat wasiat ini sudah disita polisi dan dijadikan barang bukti. Sejak 2012 lalu, korban diasuh oleh Yosina yang juga kerabat ibu mereka di Kampung Amanuban Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
Korban sendiri merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara anak pasangan Anton Sinaga dan Yance Sunis.
Pasangan Anton dan Yance dikaruniai 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan masing-masing Megawati Sinaga, Nada Sinaga, Ucok Sinaga dan Yohan Sinaga.
Anton Sinaga membunuh istrinya pada bulan November 2012 lalu. Saat istri masih hidup, ia menguburkan hidup-hidup istri nya di belakang rumah dengan menggali lubang dan memasang campuran semen pada seluruh tubuh istrinya.
Selama hampir sepekan, Antonius Sinaga membohongi anak-anak nya kalau ibu mereka sudah kabur dan menjadi TKW. Anton Sinaga pun bebas membawa selingkuhannya ke rumah mereka.
5 hari pasca penguburan paksa, anak-anak mulai curiga karena ada bekas cor semen di belakang rumah. Mereka makin curiga ada melihat rambut dan kemudian melaporkan ke polisi.
Belakangan terungkap kalau Antonius Sinaga membunuh istrinya dan saat istri pingsan, ia mengubur hidup-hidup.
Ia pun sudah menjalani penahanan di Lapas Penfui Kupang sejak awal 2013 lalu hingga beberapa tahun kedepan.