Serdang Bedagai,– Menyedihkan memang nasib anak rantau asal Sergai ini yang menjadi korban penembakan KKB saat bekerja. Jefri Simare-mare sebelum terjadinya korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat pengerjaan proyek jembatan di jalur trans papua dijembatan kalo igi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Minggu (2/12) lalu.
BACA: Warga Sergai Jadi Korban Penembakan KKB di Proyek Jembatan Jalur Trans Papua
Korban sebelum tewas oleh KKB sempat memberikan gambar gembira oleh pihak keluarga di kampung, bahwa dirinya akan pulang kampung untuk merayakan hari Natal dan Tahun 2019 bersama keluarganya dikampung halaman di Dusun 1, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai.
Namun takdir berkata lain, kepulangan Jepri ternyata tidak seperti biasanya, pemuda 26 tahun anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Joel Simaremare (65) dan Sonti Boru Sirait (55) itu harus kembali dengan diusung dalam peti jenazah.
“Jepri bilang bulan ini mau pulang dari Papua supaya bisa merayakan tahun baru 2019 bersama keluarga di kampung,” ujar Tetty boru Simaremare (43) merupahkan kakak kandung Jefri.
Dikatakan, adiknya itu sempat membuat keluarga merasa bahagia, karena memang sudah selama 5 tahun terakhir Jepri tidak merayakan tahun baru bersama keluarga.
“Kami senang kali dibilangnya mau pulang tahun ini merayakan tahun baru. Ternyata Jepri pulang menjadi mayat,” katanya sambil meneteskan airmata