Jumat, 29 Maret 2024

Ingin Selamatkan Sapi, Warga Kupang Malah Tewas Tersambar Petir

Imanuel Lodja - Senin, 30 Desember 2019 05:14 WIB
Ingin Selamatkan Sapi, Warga Kupang Malah Tewas Tersambar Petir

digtara.com | KUPANG – Warga Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas karena tersambar petir. Kejadian ini terjadi di dekat destinasi pariwisata pantai Sulamanda Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.

Baca Juga:

Korban saat itu hendak menyelamatkan tujuh ekor sapi miliknya yang terikat ditengah sawah.
Korban meninggal teridentifikasi bernama Reinhard Ngahu Mone (30), warga RT 010B/RW 005, Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Provinsi NTT.

Saat itu korban sedang membajak sawah dengan Dominggus Mone (59), ayah kandung korban serta beberapa warga di desa Mata air, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Pada saat itu hujan lebat sehingga ayah kandung korban dan korban serta rekan lainnya berhenti bekerja.

Selanjutnya korban hendak pergi membuka ikatan tali sapi karena ternak sapi diikat didalam sawah.
Tiba-tiba korban terkena sambaran petir dan terjatuh disawah serta tidak sadarkan diri kemudian meninggal dunia. saat itu ayah korban langsung mendatangi korban dan korban sudah meninggal
Saksi mata, Wihers Tuka (42), warga RT 17/ RW 07, Kelurahan Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang di ruang jenasah Rumah Sakit Umum S.K Lerik Kota Kupang mengisahkan bahwa sejak siang dirinya dan lima orang lainnya melakukan traktor tanah di sawahnya.

Dalam proses pekerjaan berlangsung tiba-tiba hujan namun kelimanya terus melakukan aktivitasnya. Karena hujan yang semakin deras, mesin traktornya macet.

“Traktor macet jadi kami langsung lari ke tempat berteduh. Rekan kami Aprilius Mone dan Andra Tahoni pulang duluan. Saat itu kami mau pindah tujuh ekor sapi yang diikat dekat lahan sawah tapi ada alat traktor yang tidak ada jadi saya dengan ayah korban masih mencari alat tersebut dan korban sudah duluan mau menyelamatkan sapi,” ujarnya.

Wihers Tuka mengaku kalau ia dan ayah korban, Dominggus Mone sedang mencari alat hand traktor tersebut dan tiba-tiba ada bunyi guntur disertai kilat dan keduanya mengalami kram pada bagian dahi dan kaki bagian kanan.

“Saat itu korban baru jalan ke tempat sapi, tapi tiba-tiba dia tidak ada lagi jadi kami pikir korban sudah pindahkan sapi. Saya dengan Dominggus Mone sampai di tempat berteduh ternyata korban tidak ada. Kami lalu cari korban dan Saat kami menemukan dia di area persawahaan sudah pucat dan tidak ada respon saat kami panggil namanya,” ujarnya.

Saat ditemukan, terdapat luka melepuh pada bagian dada, luka kanan bagian lengan dan paha bagian kanan korban.

“Saat kami angkat dia sudah tidak sadarkan diri jadi kami langsung larikan ke rumah sakit,” paparnya.

Korban yang memiliki empat orang anak meninggal terkena sambaran petir. Sebelum kejadian korban sempat bercanda dengan Wihers Tuka karena Wihers mengenakan celana berwarna merah.
Kapolsek Kupang Tengah Polres Kupang, Iptu Syalom Rohi di ruang jenasah rumah sakit umum SK Lerik Kota Kupang mengaku kalau korban dipastikan meninggal terkena sambaran petir.

“Saat kejadian sedang hujan disertai guntur dan petir. Korban terkena sambaran petir saat hendak menyelamatkan sapi yang ada ditengah sawah,” ujarnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Bertakziah di Kediaman Almarhum Bribda M. Fahrel Kinandung, Syah Afandin Doakan Amal Ibadahnya Diterima

Bertakziah di Kediaman Almarhum Bribda M. Fahrel Kinandung, Syah Afandin Doakan Amal Ibadahnya Diterima

Komentar
Berita Terbaru