Jumat, 29 Maret 2024

Fakta Dokter Coba Bunuh Diri di Jembatan Liliba, Lulusan Universitas Ternama di Jakarta dan Cerdas

Imanuel Lodja - Kamis, 11 Agustus 2022 15:20 WIB
Fakta Dokter Coba Bunuh Diri di Jembatan Liliba, Lulusan Universitas Ternama di Jakarta dan Cerdas

digtara.com – TPWN (26), dokter magang pada Puskesmas Manutapen, Kota Kupang melakukan percobaan bunuh diri di jembatan Liliba, Kota Kupang. Ada beberapa fakta menarik mengenai korban yang terungkap.

Baca Juga:

Fakta menarik diungkap Kepala dinas kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati. Ia menilai kalau korban sangat kompeten dan cerdas dalam melaksanakan tugasnya di Puskesmas di Kota Kupang.

Bahkan TPWN ini dinilai sangat pintar dan merupakan lulusan universitas ternama di Indonesia.

Namun drg Retnowati, akan memintai keterangan orangtua TPWN yang akan datang ke Kota Kupang pada Jumat (12/8/2022).

“Jadi nanti orangtuanya datang baru kita tanya lebih jauh, apakah ada masalah atau seperti apa yang dihadapi. Karena dokter ini sangat kompeten dan pintar saat melaksanakan tugasnya dalam pelayanan kepada masyarakat di puskesmas,” kata Retnowati.

Kini, TPWN masih menjalani perawatan di RSJ Naimata Kupang.

Penyebab Belum Diketahui

Kepala dinas mengaku sampai saat ini penyebab TPWN mencoba mengakhiri hidup belum diketahui secara pasti.

Jika karena memang ada masalah, tentunya harus diselesaikan, barulah melaksanakan tugasnya sebagai dokter internsip.

Dinas Kesehatan Kota Kupang juga memiliki tes kesehatan mental, biasanya dilakukan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Puskesmas dan wilayah perkantoran.

“Jadi kita minta kepada masyarakat agar segera ke fasilitas kesehatan terdekat. Kalau di RSUD S. K Lerik memang belum ada psikiater atau dokter kesehatan jiwa, tetapi di Kota Kupang ada Rumah Sakit Jiwa, RSUD W. ZJohannes dan beberapa rumah sakit lainnya, sehingga masyarakat mudah untuk mengakses layanan,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk alat deteksi diri kesehatan jiwa juga ada di Puskesmas Manutapen, masyarakat bisa mendapatkan layanan tersebut.

Analisis Dokter Jiwa

Terpisah, dr Shinta Widari SpKJ, MARS, menyikapi kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh salah satu dokter internship berusia sekitar 26 Tahun di Kota Kupang.
Menurut dr Shinta, akhir-akhir ini memang banyak sekali permasalah yang muncul, seperti landemi Covid-19, banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), termasuk masalah dalam keluar dan masalah lainnya, yang akhirnya menjadi penyebab.

“Tetapi kalau orang sampai ingin melakukan bunuh diri, maka sebelumnya dia sudah memiliki problem yang tidak bisa dikelola dengan baik, bisa saja mengalami depresi tetapi terselubung, tidak kelihatan, sehingga dengan adanya cetusan, akan menjadi pemicu gejala depresi menjadi berat sehingga muncul ide untuk bunuh diri, karena emosinya tidak tertangani dengan baik,” kata dr Shinta.

Ia mengatakan, banyak kasus percobaan bunuh diri yang dipicu oleh persoalan sekarang, tetapi ada juga yang mereka mengalami problem psikologis sejak lama, bisa saja dimulai dalam kandungan, bagaimana dia dibesarkan, sehingga terbentuk kepribadiannya, yang akhirnya berdampak pada pengelolaan stres yang tidak baik,” ujarnya.

Menurutnya, percobaan bunuh diri juga merupakan akumulasi. Jadi harus hati-hati dengan gangguan perasaan, begitu ada rasa cemas, sedih, jangan dipendam karena kadang-kadang keluarga juga kurang terbuka dan memperhatikan hal ini.

“Pernyataan bosan hidup dari seseorang jangan dianggap sepele atau hanya angin lalu, itu adalah sinyal, karena mungkin saja mereka memiliki problem yang tidak terselesaikan, sehingga keluarga harus berperan baik dengan mendengarkan dan menanyakan, sehingga mereka tidak mengambil jalan pintas yang artinya tidak memiliki solusi lagi dan tidak ada yang bisa membantu,” ungkapnya.

dr Shinta juga sangat menyayangkan masyarakat yang akhirnya membully mereka yang gagal melakukan percobaan bunuh diri.

Seharusnya masyarakat yang melihat hal ini harus memberikan rasa aman kepada mereka.

“Bila perlu mereka yang melakukan percobaan bunuh diri langsung dibawa ke psikiater bukan malah di-bully yang akhirnya menambah beban yang akhirnya jadi pemicu dan menambah stres,” ujarnya.

Kasus percobaan bunuh diri yang terjadi kepada dokter internship pasti sudah paham apa itu depresi, tetapi jika seseorang sudah tidak memiliki kendali.

Ada juga orang yang ingin melakukan percobaan bunuh diri karena memang mengalami sakit jiwa yang berat, artinya mendengar suara-suara yang namanya halusinasi, yang menyuruh dia untuk melakukan bunuh diri.

“Tetapi semua itu bisa terjadi karena memiliki stres yang sebelumnya yang belum diselesaikan, yang akhirnya memicu dia mengalami gangguan depresi berat, sehingga muncul ide-ide bunuh diri,” tambahnya.

Dia meminta agar ketika ada anggota keluarga atau salah satu teman yang mengalami perubahan perasaan dan perilaku, misalnya sebelumnya ceria berubah menjadi pendiam dan melamun, menyendiri, apalagi ketika sudah pernah mengucapkan ingin mengakhiri hidup, maka harus didengarkan dan ditanya, apa yang terjadi. Sehingga bisa memberikan bantuan dan jangan sampai orang tersebut melakukan hal-hal di luar kendali.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Cerita Pilu Keluarga Mahasiswi Poltekkes Kupang Nekat Bunuh Diri: Walau Gagal Wisuda Namun Tetap Menerima Korban

Cerita Pilu Keluarga Mahasiswi Poltekkes Kupang Nekat Bunuh Diri: Walau Gagal Wisuda Namun Tetap Menerima Korban

Mahasiswi di Kupang Nekat Bunuh Diri di Jembatan Liliba, Diduga Stress Batal Wisuda dan DO dari Kampus

Mahasiswi di Kupang Nekat Bunuh Diri di Jembatan Liliba, Diduga Stress Batal Wisuda dan DO dari Kampus

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru