Bentrok TNI dan Polri di Papua, Lima Polisi Tertembak Dua Meninggal Dunia
Digtara.com – Bentrok oknum TNI dan Polri terjadi di Kasonaweja. Bentrokan dipicu kesalahpahaman. Akibatnya, Lima polisi tertembak, dua diantaranya meninggal dunia, Minggu, (12/4/2020) Papua.
Baca Juga:
Data yang dihimpun digtara.com, dua polisi yang meninggal dunia yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, tertembak dibagian leher kanan, Bripda Yosias Dibangga, anggota Sat Sabhara mengalami luka tembak dibagian leher kiri.
Tiga polisi yang masih dirawat yaitu Bripka Alva Titaley, luka tembak pada paha kiri, Brigadir Polisi Robert Marien, luka tembak punggung belakang 3 kali dan Briptu Alexander, luka tembak pada paha kiri.
Peristiwa kasus penembakan yang dilakukan oleh anggota Satgas Yonif 755/Yalet, terjadi pada pukul 07.15 WIT. Dimana, sekitar 20 anggota Polres Mamberamo Raya yang dipimpin Bripka John Tahapari mendatangi Pos Pam Satgas Yonif 755 di Kasonaweja dengan maksud menyelesaikan masalah pengeroyokan terhadap Bripda Petrus Douw yang diduga dilakukan oleh anggota Satgas Yonif 755.
Setibanya di pos, Bripka John menanyakan pemukulan tersebut. Namun, anggota pos tidak terima dan langsung melakukan pemukulan terhadap Bripka John. Setelah itu melakukan pengejaran dan penembakan secara brutal terhadap anggota polisi tersebut.
Sebelumnya, pada Jumat, 19 April 2020 sekitar pukul 14.30. Bripda Petrus Douw menyewa motor di pangkalan ojek ujung kampung dari saudara Rahman Sakai dengan tarif 50 ribu per jam.
Namun, pemakaian motor ojek selama tiga jam, hanya dibayar dengan 50 ribu. Pertengkaran mulut pun tak terelakkan antara keduanya.
Rekan Rahman Sakai, sesama ojek menghubungi anggota Satgas Yonif 755. Sekitar 10 orang oknum TNI pun datang langsung mengeroyok Bripda Petrus.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpaw saat dikonfirmasi mengatakan korban sekarang dalam perjalanan ke rumah sakit Bhayangkara. Mereka tiba dengan pesawat dan helikopter dari Mamberamo.
“Saat ini situasi sudah kondusif. Korban akan diberikan perawatan,” katanya.