Sedan Listrik Prius Sedot Animo Pengunjung GIIAS Medan 2019

digtara.com | MEDAN – Berbekal tampilan mewah dan berbagai kelebihannya, Toyota Prius PHEV menjadi salah satu kendaraan yang paling banyak menyedot animo pengunjung pameran otomotif GIIAS Medan 2019. Sedan bertenaga listrik itu dipajang di booth milik PT PLN (Persero).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Albert Jonathan, Supervisor Auto2000 Sisingamangaraja, menuturkan saat ini korporasi sedang menyosialisasikan kendaraan listrik dan lewat kerja sama dengan PLN, pihaknya memajang sedan Prius di booth milik BUMN tersebut.

“Ada dua mobil listrik yang kami bawa ke pameran ini. Satu di booth PLN dan satu lagi di booth Toyota,” ujarnya di sela-sela pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Medan 2019, Sabtu (26/10/2019).

Dia menjelaskan, meski sama-sama bernama Prius dan berspesifikasi serupa, tetapi keduanya memiliki sedikit perbedaan. Sedan Prius yang dipajang di booth Toyota bertenaga listrik surya, sedangkan Prius yang ditampil di booth PLN didesain menerima setrum dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Dari pengamatan, tampilan Prius berwarna merah yang ada di booth Toyota maupun Prius Biru yang terpajang di booth PLN, sama-sama terkesan mewah dan futuristik. Tak jarang para pengunjung berlama-lama menatapnya dan tidak sedikit juga menjajal suasana di dalam mobil.

Pada pemakaian normal, sedan tersebut hanya butuh sekali pengisian penuh setiap 200 kilometer yang bisa ditempuhnya dalam waktu dua jam. Adapun lama pengisian listrik cuma sekitar tiga jam.

“Kalau power mesin, sama saja dengan mobil yang pakai BBM,” imbuh Albert.

Meski memiliki kemampuan mesin yang sama dengan mobil berbahan bakar minyak, tetapi dia memastikan sedan listrik ini jauh lebih irit. Bila dibandingkan antara biaya yang dikeluarkan untuk pembelian BBM dengan pengisian listrik pada jarak yang sama, kendaraan ini lebih hemat sampai dengan 40 persen.

Di Eropa, lanjutnya, mobil Prius sudah masuk pasar otomotif dan telah banyak digunakan masyarakat. Namun, meski memiliki berbagai kelebihan, kendaraan listrik belum menjadi pilihan konsumen di Indonesia sehingga dealer belum menyiapkan unit yang siap pakai (ready stock)

Bila ada konsumen di Indonesia ingin membeli, maka dealer harus mendatangkannya dari Inggris. Dealer sebenarnya sangat ingin agar ketersediaan kendaraan listrik bisa ready stock, hanya saja kondisi pasar dan regulasi di Indonesia belum memungkinkan untuk itu.

Salah satunya soal pengenaan pajak. Sedan Prius yang dipamerkan itu misalnya, saat ini harus dibanderol hingga Rp1,2 miliar per unit karena terbeban pajak mobil mewah. Jika kendaraan listrik mendapatkan insentif pajak, maka harga Prius bisa jadi tidak lebih dari Rp1 miliar per unit.

Kendati demikian, Toyota optimistis kondisi itu akan berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga sudah memproyeksikan mobil listriknya akan ready stock mulai 2023.