Jumat, 29 Maret 2024

Pentingnya Aspek Spiritual dalam Pernikahan

Redaksi - Selasa, 13 April 2021 07:37 WIB
Pentingnya Aspek Spiritual dalam Pernikahan

digtara.com – Pernikahan merupakan ajaran agama yang selalu menarik untuk diulik kembali menjadi diskursus di ruang publik.

Baca Juga:

Setidaknya ada dua alasan mengapa pernikahan selalu menjadi tema yang menarik. Pertama, dari segi ruang lingkup kajian pernikahan itu sendiri, dan yang kedua berkaitan dengan berbagai permasalahan yang timbul dari pernikahan tersebut.

Kajian pernikahan memiliki ruang lingkup yang sangat luas baik dalam pembahasan fiqh ibadah dan muamalah. Pernikahan termasuk dalam fiqh ibadah karena merupakan ikatan suci yang diucapkan atas nama Allah azza wa jalla, dan termasuk ke dalam muamalah dikarenakan adanya hak dan kewajiban.

Tidak hanya itu pernikahan juga menjadi kajian dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya seperti kajian hukum, sosial, psikologi dan budaya.

Dari berbagai sudut pandang kajian inilah yang menjadikan pembahasan tentang pernikahan tidak pernah habis untuk diulik dan tidak hanya dari segi kajian ini saja, permasalahan yang muncul akibat pernikahan juga banyak dan sangat menarik untuk diteliti.

Seperti “broken home”, perceraian, kekerasan dalam rumahtangga, bahkan kekerasan seksual kepada anak juga merupakan permasalahan yang seakan tidak pernah selesai akibat konflik dalam keluarga.

Banyaknya masalah dan konflik yang muncul akibat pernikahan kadang kala membuat sebagian orang enggan, bahkan takut untuk memasuki jenjang pernikahan atau jika ia sudah dalam ikatan pernikahan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan tersebut.

Menurut saya ada pemahaman yang tidak komprehensif tentang pernikahan itu sendiri, khususnya pada aspek yang sangat mendasar seperti halnya aspek spiritual.

Selama ini, kebanyakan orang menganggap bahwa pernikahan melulu tentang hubungan intim yang telah disahkan agama. Setelah hubungan tersebut sah mereka hanya mengejar kebahagiaan dengan mengumpulkan harta, mengejar pangkat dan jabatan tanpa memikirkan aspek lain seperti halnya pada sisi spiritual.

Padahal jika kita telaah, aspek spiritual inilah yang akan memperkokoh sebuah mahligai pernikahan. Antara pernikahan dengan spiritualitas itu ibarat mata uang yang saling menyatu.

Di satu sisi, pondasi spiritual akan memperkuat penikahan dan disisi lainnya pernikahan dengan segala kerumitan masalah yang ada didalamnya dapat meningkatkan spiritualitas dalam diri seseorang.

Apakah Pernikahan Dapat Meningkatkan Spiritualitas Seseorang?

Dalam hal ini, saya ibaratkan pernikahan sebagai tangga spiritual yaitu sebuah proses perjalanan panjang menaiki tangga kehidupan. Setiap anak tangganya merupakan ujian agar bisa sampai pada kualitas spiritualnya. Misalnya ketika seseorang baru memasuki kehidupan pernikahan pasca-akad nikah, maka ia akan diuji dengan sulitnya mencari nafkah.

Banyak pasangan yang harus berjuang sekuat tenaga untuk keluar dari ujian ini, ada yang hanya memasrahkan keadaan dan bahkan ada yang akhirnya memutuskan untuk bercerai.

Jika pasangan-pasangan ini bisa melalui ujian pernikahan ini mereka akan dihadapkan dengan ujian-ujian pernikahan lainnya. Bisa jadi ujian petengkaran dalam rumah tangga, konflik dengan mertua atau bahkan ujian dan masalah lainnya yang tidak akan ada habisnya selama menjalani bahtra rumah tangga.

Akan tetapi, banyaknya ujian yang datang itulah yang menjadikan seseorang menjadi lebih matang secara spiritual. Ia akan belajar bagaimana bersabar menghadapi setiap ujian dan cobaan, belajar bersyukur pada setiap nikmat yang diberikan oleh Allah azza wa jalla, dan juga akan belajar menerima setiap kepingan takdir yang hadir dalam tiap fase kehidupan.

Oleh karenanya pernikahan merupakan sarana yang sangat baik untuk memperbaiki kualitas diri seseorang, pernikahan adalah tangga spiritual yang akan mengantarkan pada spiritualitas terdalam pada diri setiap manusia.

Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa salah satu dari hikmah pernikahan adalah bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk melindungi dan memenuhi hak-hak keluarga. Bersabar atas perilaku istri atau suami yang tidak baik.

Kemudian berusaha untuk tidak menyakiti pasangan. Berusaha mendidik istri dan anak-anak agar mengetahui ajaran agama yang lurus dan bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk keluarga.

Semua usaha itu adalah bentuk laku spiritual dalam sebuah mahligai pernikahan. Jika seseorang menjalaninya dengan sabar dan ikhlas maka ia akan mendapatkan anugerah dari Allah azza wa jalla berupa ketenangan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, Insya Allah.

Penulis: Mahasiswa Magang Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UINSU

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tanggal Pernikahan Semakin Dekat, Ayu Ting Ting Gelar Pengajian

Tanggal Pernikahan Semakin Dekat, Ayu Ting Ting Gelar Pengajian

Paket Wedding Venue Menarik di Surabaya untuk Momen Pernikahan yang Tak Terlupakan

Paket Wedding Venue Menarik di Surabaya untuk Momen Pernikahan yang Tak Terlupakan

Tragis! Pernikahan Berdarah di Ende, Satu Warga Tewas dan Satu Lainnya Luka Berat

Tragis! Pernikahan Berdarah di Ende, Satu Warga Tewas dan Satu Lainnya Luka Berat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Komentar
Berita Terbaru