Sabtu, 20 April 2024

Ketika Kemesraan Edy dan Bobby Sedang Diuji

- Jumat, 07 Mei 2021 03:44 WIB
Ketika Kemesraan Edy dan Bobby Sedang Diuji

digtara.com – Pada November 2017 silam, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi begitu mesra dengan Muhammad Bobby Afif Nasution. Ia yang menghantar Bobby ke jenjang pernikahan. Kini, kemesraan itu tengah diuji.

Baca Juga:

Saat proses antar mantu menjelang ijab kabul pada Rabu (7/11/20217) pagi di Solo, Jawa Tengah, Edy tampak berbicara mewakili keluarga Bobby.

“Bobby keponakan istriku,” sebut Edy yang waktu itu masih Pangkostrad.

Edy Rahmayadi dan Muhammad Bobby Afif Nasution kini sudah jadi pemimpin di Sumatera Utara. Edy menjadi gubernur sejak 5 September 2018. Bobby yang menang Pilkada Medan 2020 kemudian dilantik Edy menjadi wali kota pada 26 Februari 2021. Sebuah proses yang sempurna!

Keduanya kini dipertemukan dalam dinamika politis dan kepentingan sebagai penguasa daerah. Terkini soal Kesawan City Walk (KCW) dan karantina WNI yang tiba dari luar negeri.

Baca : Gubsu vs Wali Kota Medan, PDIP: Edy Rahmayadi Kekanak-kanakan Bukan Negarawan

Bobby menjadikan KCW sebagai gebrakan di awal kepemimpinannya. Dan ternyata itu cukup berhasil dari sisi antusiasme warga. Pesona Bobby sebagai orang muda yang memimpin Kota Medan yang dinamis, tampak benar-benar muncul di KCW berslogan The Kicthen of Asia itu.

Warga Medan ramai-ramai datang kesana. Pengunjung membludak dan menimbulkan kerumunan. Kontroversi pun terjadi. Namun Pemko Medan berkeras agar program ini tetap jalan.

Masalahnya, pelanggaran terjadi sehingga memicu “Papa” Edy berkomentar. Edy telah dua kali menegur Pemko Medan gara-gara persoalan kawasan Kesawan.

Teguran pertama disampaikan Edy pada Senin (19/4/2021). Edy menilai selain soal keramaian, kawasan Kesawan, Medan, melanggar aturan PPKM Mikro karena tetap buka hingga pukul 24.00 WIB. Dalam aturan PPKM mikro yang dikeluarkan Edy, tempat usaha hanya boleh buka hingga pukul 21.00 WIB.

“Itu penyelenggaranya harus bertanggung jawab karena aturan sudah kita buat, aturan itu untuk dipatuhi,” tutur Edy.

Saat rapat, Bobby memberi penjelasan ke Edy soal masalah Kesawan. Dia menegaskan jam tutup kawasan Kesawan bisa sampai melewati aturan PPKM karena mengikuti Peraturan Wali Kota Medan Nomor 27 Tahun 2020. Dalam Perwal itu dijelaskan tempat usaha buka hingga pukul 22.00 WIB pada Senin-Jumat. Sedangkan pada Sabtu, Minggu, dan libur buka hingga pukul 24.00 WIB.

Namun pihaknya akan menyesuaikan aturan dengan Instruksi Gubernur Sumut tentang PPKM. Jam operasional di Kesawan akan berakhir hingga pukul 22.00 WIB meski di akhir pekan.

Namun aturan tak juga berjalan baik setelah itu. Masalah jam tutup pedagang muncul lagi. Pada awal Mei,   pedagang-pedagang di wilayah Kesawan tetap buka hingga pukul 23.00 WIB. Padahal aturan PPKM sampai pukul 22.00 WIB.

Edy pun kembali menegur Pemko Medan soal kawasan Kesawan, Medan. Dia meminta jam tutup Kesawan mematuhi jam tutup sesuai aturan PPKM.

“Nanti kita cek. Kalau tidak bisa diatur memang ini sudah ketentuan, melewati waktu ya kita bubarkan,” ucapnya.

“Pembalasan” Bobby

Kebijakan soal KCW yang sering dikritik Edy Rahmayadi dibalas dengan kritikan Bobby soal penanganan karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri.

Menurut Bobby, penentuan lokasi karantina WNI di Medan tanpa berkoordinasi dengan dirinya. Bobby menyebut lokasi karantina WNI itu tersebar di lima hotel dan beberapa kantor milik Pemprov Sumut yang ada di Medan. Dia menilai harusnya Pemprov Sumut memberi tahu Pemko Medan soal lokasi karantina itu.

“Ini karantina adanya di Medan dibuat. Memang WNA (warga negara asing) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinas lah kita bilang milik provinsi bukan Kota Medan. Karena ini wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut,” kata Bobby kepada wartawan, Rabu (5/5/2021).

Sontak kritikan itu membuat Edy geram. Hal itu terbaca dari pernyataannya saat membuka rapat koordinasi penanganan virus Corona di Sumut pada Kamis kemarin.

“Ada lagi yang teriak-teriak di medsos atau di apa itu, wali kota tidak tahu. Loh, emang Tuhan Maha Tahu, tapi kalau orang satu-satu minta diberi tahu tambah mundur dia. Hai manusia, bertakwalah kamu, kata Tuhan. Tapi tak satu per satu juga, kau harus tahu, kau harus tahu,” kata Edy.
Edy kemudian meminta Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan Syamsul Nasution yang hadir pada rapat itu memberi tahu Bobby terkait tempat isolasi ini. Edy mengancam akan marah jika Bobby tetap mengaku tidak tahu.

“Ada yang dari Medan? Kamu (Syamsul) berita tahu itu, jangan nanti bilang nggak tahu lagi. Aku lama-lama jadi marah aku ini,” ucap Edy.

“Tak ada urusan sama aku itu siapa pun dia. Jangan bikin aku marah, kalau aku marah nggak peduli aku siapa dia,” tambahnya.

Harus Kembali Mesra

Tentu saja balik ke ungkapan Edy Rahmayadi di awal tulisan ini. Bobby adalah keponakan istrinya. Penegasan itu disampaikannya kembali saat Bobby menemui Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Selasa (23/2/2021) malam, tepat tiga hari sebelum pelantikan.

Menurut Edy, kedatangan menantu Presiden Jokowi itu untuk bersilaturahmi sekaligus meminta masukan. Kemudian, Edy pun menyampaikan beberapa masukan.

Ia berharap Bobby merangkul seluruh elemen masyarakat, termasuk lawan politiknya ketika Pilkada Serentak 2020 lalu, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarizi.

Edy pun meminta Bobby, selaku pemimpin di ibu kota Sumut nantinya, untuk terus belajar tentang tata kelola dan birokrasi pemerintahan, demi kemajuan Kota Medan.

Kisah mesra kedua pemimpin itu tidak tampak saat ini. Setidaknya dari statemen sang gubernur di atas, yang tampak mengecam sikap Bobby.

Situasi ini tak boleh berulang terus, karena bisa berdampak negatif dalam aktualisasi program pembangunan ke depan.

Sumatera Utara bukan hanya Medan, tapi Medan adalah Sumatera Utara. Sebagai ibukota, Medan punya peran vital dalam pusat kendali berbagai hal, baik yang positif maupun negatif terkait pembangunan Sumatera Utara.

Jadi, mesra lagi yuk pak.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru