Jumat, 29 Maret 2024

Polisi di Kupang Bina Anak Kurang Mampu Lewat Sepakbola dan Taekwondo

Imanuel Lodja - Kamis, 11 November 2021 07:00 WIB
Polisi di Kupang Bina Anak Kurang Mampu Lewat Sepakbola dan Taekwondo

digtara.com – Mengubah perilaku anak dari generasi gagdet ke generasi pencinta olahraga bukan hal yang gampang. Namun cara itu ditempuh Bripka Ibnu Sanda, anggota Polisi yang bertugas di Polres Kupang Kota ini.

Baca Juga:

Ia mendedikasikan keahliannya untuk membina anak-anak remaja melalui olahraga sepakbola dan bela diri taekwondo.

Ia pun rela menyisihkan gaji bulanannya untuk mengadakan berbagai perlengkapan olahraga.

Uniknya, ia tidak memungut biaya dan kebanyakan anak binaan pun berasal dari keluarga kurang mampu.

Ia juga piawai membagi waktu antara tugas sebagai anggota Polri dan waktu latihan bagi anak binaannya.

Setiap sore, sudah menjadi jadwal rutin untuk latihan sepak bola. Lokasinya ditentukan di Stadion Merdeka karena relatif bisa dijangkau dari berbagai wilayah.

Latihan dilakukan sejak pukul 15.30 wita hingga jelang magrib.

Sementara waktu latihan taekwondo hanya pada hari Rabu malam dan Minggu malam dipusatkan di rumah di Kampung Solor, Kota Kupang.

Sebagian peserta latihan sepak bola adalah peserta latihan taekwondo.

Khusus untuk sepakbola, ia bernaung dengan klub Tunas Muda binaan Anton Kia. Klub ini berdiri sejak tahun 2003 lalu dan Ibnu sendiri merupakan pemain jebolan Tunas Muda.

Tercatat saat ini ia membina 75 anak dan remaja serta pemuda untuk latihan sepakbola mulai dari anak usia 7 tahun hingga 25 tahun.

Untuk memenuhi kebutuhan sarana latihan seperti bola kaki dan konsumsi mereka mengandalkan sumbangan senior dan sumbangan pribadi Bripka Ibnu Sanda.

Terkadang ada orang tua yang ikut menyumbang.

Ibnu Sanda pun sama sekali tidak memungut biaya. Ibnu juga turun langsung menurunkan ilmu sepak bola dibantu coach Anton Kia dan beberapa senior.

“Kebanyakan peserta latihan sepak bola ini adalah dari keluarga kurang mampu sehingga saya gratiskan,” ujarnya.

Misinya hanyalah bagaimana membentuk karakter anak-anak agar menyibukkan diri dengan kegiatan positif bermain bola kaki.

“Anak-anak perlu dilatih sejak dini agar mereka sibuk dengan hal positif bukan hanya sibuk bermain game,” ujarnya saat ditemui usai melatih anak binaannya, Rabu (10/11/2021) petang.

Pencinta olahraga bola kaki dan taekwondo pun bukan hanya remaja pria namun juga ada sejumlah remaja putri.

Selama dua jam latihan, Ibnu mengajarkan dan melakukan latihan teknik drible bola, teknik dasar dan visi dan misi bermain bola.

Untuk pembinaan yang lebih terarah, pihaknya mengelompokkan anak binaan untuk anak usia dibawah 12 tahun, 16 tahun kebawah dan usia dewasa.

Tidak saja sekedar berlatih, Ibnu pun rutin mengikutkan anak binaannya dalam berbagai kejuaraan dan pertandingan sepak bola.

Untuk membiayai keberangkatan tim dan akomodasi selama di daerah pertandingan, Ibnu lagi-lagi mengandalkan gajinya serta ada sumbangan sukarela orang tua.

“Selain swadaya, ada juga beberapa orang tua yang membantu,” ujarnya.

Klub Tunas Muda pun pernah meraih juara I usia 12 tahun, juara I usia 16 tahun dan juara II usia 15 tahun. “Setiap tahun kami rutin ikut kejuaraan dan pertandingan,” ujarnya.

Ibnu tidak memiliki harapan muluk, ia hanya berharap anak-anak binaannya bisa bermain sepak bola yang benar dan bisa bermain dikancah nasional serta merubah hidup mereka menjadi pemain sepak bola profesional.

Taekwondo Bina Mental Anak

Selain membina sepak bola, Ibnu juga menyisihkan waktu nya setiap Rabu dan Minggu malam melatih 40 anak dan remaja belajar taekwondo.

Untuk olahraga ini dipilih anak usia 8-15 tahun dari berbagai kalangan.

“Saya fokus membina anak dan remaja,” tandasnya.

Latihan taekwondo ini dirintis sejak tahun 2016 lalu juga dengan gratis dan tanpa biaya.

“Orang tua mereka sangat mendukung. Memang ada beberapa orang tua yang mau menyumbang tapi saya tolak,” ujar mantan anggota Buser Polres Kupang ini.

Khusus untuk pakaian latihan, bagi anak-anak yang mampu bisa membeli sendiri baju latihan. Ibnu membelikan seragam latihan bagi anak-anak kurang mampu.
Saat ini ia sedang gencar melatih anak didiknya karena pada 4 Desember mendatang akan ada ujian kenaikan sabuk.

Anak-anak binaan pun selalu diikutsertakan dalam pertandingan antar doja se kota Kupang.

“Saya ingin anak-anak dan remaja mengisi waktu nya dengan kegiatan positif sehingga tidak hanya sibuk bermain game atau melakukan tindak kriminal. Anak-anak kita mampu dan bisa asalkan kita latih dan ada ketekunan,” tambahnya.

Soal biaya dan pengeluaran, ia tidak terlalu ambil pusing karena ia rela menyisihkan gaji dan pendapatan untuk pembinaan generasi masa kini.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Kupang Siapkan Tiga Pos Pelayanan Selama Operasi Semana Santa 2024

Polres Kupang Siapkan Tiga Pos Pelayanan Selama Operasi Semana Santa 2024

Polres Kupang Amankan Sembilan Unit Sepeda Motor RX King saat Operasi Lalu Lintas

Polres Kupang Amankan Sembilan Unit Sepeda Motor RX King saat Operasi Lalu Lintas

Hari Kelima, Kapolres Kupang Pantau Langsung Pelaksanaan Operasi Keselamatan Turangga 2024

Hari Kelima, Kapolres Kupang Pantau Langsung Pelaksanaan Operasi Keselamatan Turangga 2024

Hadapi Badai El Nino, Polres Kupang Beri Bantuan Bibit Kacang Hijau bagi Warga

Hadapi Badai El Nino, Polres Kupang Beri Bantuan Bibit Kacang Hijau bagi Warga

Polsek Amarasi Timur Limpahkan Penanganan Kasus Cabul ke Polres Kupang

Polsek Amarasi Timur Limpahkan Penanganan Kasus Cabul ke Polres Kupang

Puluhan Kaum Difabel Kunjungi Polres Kupang

Puluhan Kaum Difabel Kunjungi Polres Kupang

Komentar
Berita Terbaru