Jumat, 26 April 2024

Laurel Hubbard: Atlet Transgender Pertama di Olimpiade, Dulunya Lelaki

- Selasa, 22 Juni 2021 04:45 WIB
Laurel Hubbard: Atlet Transgender Pertama di Olimpiade, Dulunya Lelaki

digtara.com – Dulunya ia seorang atlet angkat besi pria sebelum akhirnya berubah menjadi wanita karena faktor genetik di dalam tubuhnya. Kini, Laurel Hubbard akan menjadi transgender pertama yang berkompetisi di Olimpiade.

Baca Juga:

Hubbard disertakan dalam atlet angkat besi perempuan Selandia Baru untuk Olimpiade Tokyo 2021.

Dilansir Reuters, Laurel Hubbard akan bersaing di kelas berat 87 kilogram ke atas. Namanya masuk dalam pemutakhiran data peserta Olimpiade Tokyo pada Mei lalu.

Hubbard yang berusia 43 tahun akan menjadi atlet tertua yang bersaing di kejuaraan olahraga sejagat itu. Dia sebelumnya bersaing di kategori pria sebelum memutuskan menjadi transpuan pada 2013 silam.

“Saya sangat berterima kasih dan tersentuh atas perhatian dan dukungan yang diberikan rakyat Selandia Baru,” kata Hubbard dalam pernyataan yang diterbitkan Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC).

Kepala NZOC, Kereyn Smith, menyatakan keikutsertaan Laurel Hubbard dalam Olimpiade adalah tonggak sejarah bagi olahraga dan khususnya kontingen Selandia Baru.

“Dia adalah peserta Olimpiade pertama yang menjadi transpuan,” kata Smith.

“Kami memahami ada banyak pertanyaan tentang keadilan bagi para atlet transpuan yang bersaing di Olimpiade tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Laurel memenuhi semua kriteria yang diperlukan,” ujar Smith.

Hubbard sebenarnya sudah bisa bersaing di Olimpiade sejak 2015. Saat itu Komite Olimpiade Dunia (IOC) menerbitkan aturan bagi para atlet transpuan yang berkompetisi sebagai wanita harus memenuhi syarat yakni kadar hormon testosterone yang ada di dalam tubuhnya harus di bawah 10 nanomole per liter selama 12 bulan menjelang kompetisi.

Akan tetapi saat itu, banyak kalangan yang tidak sepakat atas keikutsertaan atlet transgender di Olimpiade. Salah satunya adalah kelompok Selamatkan Olahraga Perempuan Australasia.

“Pria punya keunggulan berdasarkan faktor biologis mereka. Mereka bisa mengalahkan kami dari setiap sisi, yaitu kecepatan, kekuatan dan stamina. Menyoroti soal testosterone justru keliru. Mereka melupakan anatomi tubuh, kekuatan otot dan organ yang lebih besar,” kata pendiri kelompok itu, Katherine Deves.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru