Dikabarkan Mundur Dari Kursi Pelatih PSMS Medan, Ini Penjelasan Gurning
Digtara.com | MEDAN – Kabarnya Pelatih PSMS Medan, Abdul Rahman Gurning, usai timnya kalah 3-0 dari Cilegon United pada pekan ke-14 Liga 2. Pengakuan mengejutkan datang dari pelatih PSMS yang katanya sudah melepaskan jabatannya.
Baca Juga:
Menanggapi hal tersebut, Abdul Rahman Gurning mengatakan niatnya tidak lagi melatih PSMS sudah diungkapkannya jauh hari sebelum PSMS melawan Cilegon, bahkan sebelum lawan Persibat Batang, di Stadion Teladan Medan.
Dirinya menyatakan hal tersebut kepada mantan dan legenda pemain PSMS yang musim ini dilibatkan dalam klub. Namun, belum mendapatkan lampu hijau dari para mantan.
Dia mengaku mengutarakan niat mundur ke mantan pemain, karena memang mantan pemain yang merekomendasikannya sebagai pelatih pada awal musim. Dirinya belum nyatakan mundur sama manajemen. Cuma ke mantan yang mengangkat. Sudah aku usulkan sejak minggu kemarin, tapi mereka enggak kasih.
Bahkan, Gurning menuturkan bahwa niatnya tersebut untuk mundur dari PSMS sebelum lawan Persibat Batang. “Sudah ada niat mundur, aku sudah bilang kalah atau menang aku mundur. Aku harus lapor ke mantan, biar mereka yang bicara ke manajemen. Tapi mereka bilang jangan, akhirnya aku berangkat juga dampingi anak-anak lawan Cilegon,” ucapnya.
Menguak kabar mundurknya arsitek PSMS Medan dikarenakan ada persoalan yang membuatnya sudah mulai tak nyaman lagi menjadi pelatih tim berjuluk Ayam Kinantan. Soal intervensi, soal pemain, juga soal hak, termasuk soal desakan suporter.
Pelatih berlisensi A AFC tersebut juga mengakui, manajemen belum ada mengultimatum. Hanya saja, dia tahu ada pengurus yang meminta ke mantan agar dirinya dievaluasi. Gurning tak menyoal tentang ini, sebab dia paham pelatih harus siap.
“Manajemen belum ada mengultimatum,” ungkapnya.
Gurning juga mengatakan, manajemen acap kali mengintervensi soal pemain yang akan diturunkan, yang membuatnya sebagai pelatih tidak nyaman. Namun, satu sisi dia mengaku salah karena mengikuti alur tersebut.
Selain itu juga soal hak untuk tim yang juga jauh dari harapan. Misalnya kebutuhan tim untuk uang harian saat away yang biasanya diberikan empat hari dipotong menjadi dua hari yang berimbas kemana-mana.
“Keluarga juga sudah melarang saya berangkat lawan Cilegon. Sekarang ini ya saya masih di PSMS, tapi saya sudah ajukan mundur ke mantan pemain yang mengangkat, soal bagaimananya, aku masih menanti saran dari mereka,” tambahnya.[ana]