Rabu, 17 April 2024

Ajax Dihadang Pasukan ‘Ingusan’?

Redaksi - Rabu, 08 Mei 2019 02:08 WIB
Ajax Dihadang Pasukan ‘Ingusan’?

Digtara.com | BELANDA – Jutaan pasang mata bukan hanya akan tertuju dalam laga Liverpool melawan Barcelona. Satu partai lainnya yang mempertemukan dua tim pembunuh raksasa, Ajax Amsterdam kontra Tottenham Hotspur, juga akan menyita perhatian.

Baca Juga:

Ada misi mencatat sejarah yang menjadi target utama armada London Utara, sementara pasukan muda De Godenzonen juga tak bisa diremehkan.

Ajax yang skuatnya didominasi oleh para pemain muda sempat menyengat Tottenham di pertemuan pertama. Tengah pekan lalu, pasukan Erik ten Hag berhasil mencuri kemenangan 1-0 dalam laga leg 1 . Kemenangan itu jadi keuntungan lantaran laga tersebut digelar di markas armada The Lilywhites, Tottenham Hotspur Stadium.

Dengan kemenangan Ajax, Tottenham setidaknya harus menang 2-0 dalam pertemuan kedua, atau menang dengan selisih tiga gol. Tapi, itu bukan perkara mudah. Sebab, Matthijs de Ligt cs tentu takkan tinggal diam. Bisa jadi, Ajax yang dianggap berisi “pasukan ingusan” kembali memukul Tottenham.

Lalu jika melihat modal kedua tim menghadapi pertandingan ini, Ajax sepertinya lebih baik. Yang utama dari Ajax tentu kemenangan tandang di markas Tottenham. Setelah itu, Ajax juga baru saja memenangkan gelar juara Piala Belanda (KNVB Beker). Dalam laga final yang digelar di De Kuip Stadium, Ajax menggilas Willem II 4-0 dan mendaratkan gelar pertama musim ini.

Sebaliknya, Tottenham justru punya modal yang kurang baik menghadapi laga ini. Dalam laga di kompetisi domestik (Premier League), pasukan Mauricio Pochettino menelan kekalahan 0-1 dari AFC Bournemouth. Selain itu, Tottenham juga diprediksi masih belum bisa diperkuat oleh striker andalannya, Harry Kane. Kane masih menjalani proses pemulihan cedera engkel.

Akan tetapi, bukan berarti Tottenham tak punya peluang. Berkaca dari pertandingan leg 2 perempatfinal melawan Manchester City, Tottenham berhasil mencetak tiga gol meski pada akhirnya harus kalah 3-4. Dari hasil itu jelas, militansi Tottenham tak boleh dianggap remeh.

Instruksi Lewati Batas
Untuk menggenggam tiket ke partai final, Ajax memang hanya membutuhkan hasil imbang. Tapi jika memasang target itu, rasanya sangat riskan melihat lawan sekelas Tottenham. Jadi, Ten Hag dan pasukannya memasang target menang sebagai harga mati dalam laga nanti.

Kepercayaan diri tinggi dengan dukungan puluhan ribu suporter fanatik membuat Ajax “pede”. Tapi bukan cuma itu. Ten Hag juga menginstruksikan permainan militan kepada anak asuhnya. Juru taktik berusia 49 tahun ini ingin para pemainnya bermain melewati batas titik nyaman. Karena menurutnya, itu adalah kunci kemenangan buat Ajax.

“Kami harus memenangkan pertandingan besok. Kami akan bermain untuk itu. Kami akan bermain dengan kekuatan kami sendiri, dan menghargai kesulitan yang kami hadapi,” ujar Ten Hag dikutip Football London.

“Kami sedikit berpikir tentang banyak melakukan strategi bertahan. Tapi, (pertandingan) itu tentunya menunjukkan kekuatan Spurs. Itu menunjukkan bahwa kami harus melintasi batas itu besok. Kami percaya diri kami bisa melakukannya. Kami dalam kondisi bugar dan kami sangat bersemangat,” katanya.

Soal kondisi pemain, Ten Hag menyatakan seluruhnya siap tempur. Ten Hag hanya melihat kondisi satu pemain, winger muda asal Brasil, David Neres, yang disebut Ten Hag mengalami masalah kebugaran. Akan tetapi, Ten Hag menjamin Neres bakal ikut berlatih bersama tim.

“Saya kira begitu (seluruh pemain dalam kondisi terbaik). Mungkin ada masalah kecil dengan David (Neres). Dia tetap akan berlatih. Kami berharap dia bisa bermain. Tapi, itu hanya sebuah tanda tanya kecil,” ucap Ten Hag.

Misi Mencatat Sejarah
Jika Ajax hanya butuh hasil seri, Tottenham wajib menang. Ya, ada pekerjaan berat yang harus dilalui Son Heung-min cs untuk bisa mencapai partai final di Wanda Metropolitano.

Pochettino memuji performa Ajax yang mampu menumbangkan timnya di pertemuan pertama. Tak cuma itu, manajer berpaspor Argentina ini juga menyebut bahwa Ajax layak untuk berada di semifinal bersama timnya.

Meski demikian, eks manajer Southampton ini tetap fokus untuk membawa Tottenham menyingkirkan Ajax dan untuk pertama kalinya dalam sejarah 136 tahun berdirinya klub, berhasil lolos ke final Liga Champions.

Pochettino juga berbicara soal kondisi para pemainnya. Yang disoroti Pochettino adalah psikologis Son. Sebab, senjata mematikan Tottenham dari Korea Selatan ini sempat mendapatkan kartu merah dalam laga terakhir di Premier League, saat berhadapan dengan Bournemouth.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru