Warga Protes Kepala Desa yang Abaikan Protokol Kesehatan
digtara.com – Di tengah gencarnya upaya pemerintah, Polri dan TNI memerangi Pandemi Covid-19 dengan menekankan penerapan protokol kesehatan serta mencegah terjadinya kerumunan, namun berbeda terjadi di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang. Warga Protes Kepala Desa yang Abaikan Protokol Kesehatan
Baca Juga:
Warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang resah dan kecewa dengan sikap Kepala Desa Tunbaun, Yerobeam Nitti yang mengabaikan protokol kesehatan.
Sejumlah warga melakukan protes dan mengecam sikap kepala desa mereka yang juga Ketua Satgas penanganan covid-19 di desa mereka.
Seprianus (53), mewakili masyarakat Desa Tunbaun kepada wartawan, Selasa (5/1/2021) mengaku tindakan Kepala Desa yang mengabaikan protokol kesehatan sempat viral di media sosial dan sangat disayangkan.
Saat perayaan tahun baru, Kepala Desa berkeliling di desa menggunakan sepeda motor vixion yang merupakan sepeda motor dinas. Kepala desa tidak menggunakan helm dan tanpa masker serta berkonvoi di pasar diikuti ratusan masyarakat yang juga tidak menggunakan helm.
“Mereka berkonvoi dan mengabaikan protokol kesehatan padahal kepala desa adalah ketua Satgas covid-19 di tingkat desa,” ujarnya.
Kepala Desa membawa massa dan berkerumun. “Selama ini pelaksanaan pesta saja dan mengumpulkan banyak orang dilarang,” ungkapnya.
Bahkan sejumlah warga diberikan hukuman push up jika mengabaikan protokol kesehatan terutama jika tidak memakai masker.
Warga menyayangkan sikap kepala desa yang tidak menegur warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan bahkan membiarkan. Aksi kepala desa ini berujung pada kerusuhan antar warga dan dibiarkan oleh kepala desa.
Pada awal masa covid-19 di pertengahan tahun 2019 lalu kepala desa juga membuat keonaran di wilayah mereka. Saat itu, Kepala desa mabuk minuman keras dan merusak portal di desa.
Anggota Satgas melakukan operasi masker tetapi justru kepala desa mabuk dan merusak portal. “Masyarakat tidak nyaman dengan tingkah laku kepala desa,” tambahnya.
Aksi kepala desa mengabaikan protokol kesehatan sudah sering dilakukan dan meresahkan masyarakat.
Ini tanggapan Kepala Desa
Kepala Desa Tunbaun, Yerobeam Niti saat dikonfirmasi, Selasa (5/1/2021) memiliki alasan tersendiri soal tudingan yang melanggar protokol kesehatan.
Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan info yang beredar itu, mungkin yang memberikan informasi sesuai dengan pengetahuannya di lapangan.
“Saya ingin memberikan informasi bahwa mulai malam tahun baru hingga 1 Januari 2021, mungkin mereka (informan) anggap saya sedang berada dalam kerumunan,” ujarnya.
Ia menyampaikan sesuai hasil kesepakatan rapat di kecamatan, bagi semua aparat pemerintah melakukan pengamanan siap siaga mulai malam tahun baru hingga 1 Januari 2021 untuk membantu mendukung maklumat Kapolri.
Ia beralasan saat itu aparat desa terjun langsung ke lokasi untuk memberikan himbauan bagi masyarakat yang sedang berkerumunan sehingga terjadi kericuhan dan kelalaian-kelalaian.
“Terus terang, kami sebagai pemerintah desa hadir untuk menjalankan maklumat Kapolri dan kami melakukan sosialisasi,” tegasnya.
Ia membenarkan keluhan warga dan informasi di media sosial soal pelanggaran protokol kesehatan. “Menurut informasi di media yang beredar, itu tidak salah. Tapi yang lebih jelas informasi yang saya sampaikan ini,” tegasnya.
Terkait laporan salah satu warga Tunbaun soal pengrusakan salah satu portal di Desa Tunbaun, katanya, kalau pengrusakan portal (gapura) yang dilaporkan karena kelalaiannya.
“Kami pemerintah yang kadang lelah dengan kesibukan yang ada,” ungkapnya. Kejadian pengrusakan portal, kata Kades Tunbaun sudah berlalu beberapa bulan yang lalu dan dirinya mengakui hal tersebut.
[ya]Â Warga Protes Kepala Desa yang Abaikan Protokol Kesehatan