Warga Minta Pemerintah Serius Tangani Gajah Liar di Bener Meriah
digtara.com | BENER MERIAH – Warga desa Blang Rakal kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Aceh meminta pemerintah daerah maupun provinsi harus serius menangani konflik gajah dan manusia yang terjadi di Bener Meriah.
Baca Juga:
Gajah liar yang berjumlah 7 ekor yang masuk ke desa Blang Rakal sudah membuat satu rumah warga rusak dan belasan hektar kebun warga rusak akibat satwa yang dilindungi tersebut.
“Warga sangat berharap dan meminta kepada pemda maupun pemprov Aceh agar serius tangani gajah liar, sejak awal bulan januari ini terlihat 7 ekor gajah liar yang berpindah-pindah dari kebun ke kebun yang lain, bahkan ada rumah warga kita yang dirusak gajah,†kata Kepala Desa Blang Rakal, Rahmadi kepada digtara.com Rabu (22/01/2020).
Rahmadi melanjutkan, sejak 2014 konflik gajah liar dengan manusia sudah terjadi di desa blang rakal. Gajah datang 6 bulan sekali memakan tanaman dan membuat warga trauma dengan satwa tersebut.
“Setiap 6 bulan sekali Gajah liar datang ke kebun warga, memakan tanaman milik warga, kami sebenarnya sudah trauma. Jadi tolong gajah liar tersebut dipindahkan dari kebun kami,â€tambah Ramhadi.
Rabu siang hari ini dilaporkan seekor gajah liar sudah melintas di jalan Biruen-Takengon , tepatnya di desa Blang Rakal.
Konflik gajah dan manusia terus meningkat diakibatkan pembukaan lahan secara besar-besaran yang saat ini terjadi di Aceh, diprediksi jumlah gajah sumatera di Aceh berkisar 530 ekor, jumlah tersebut akan terus berkurang dengan terjadinya konflik manusia dan gajah.