Jumat, 29 Maret 2024

Terlalu Banyak Pihak Menjadikan GKT Sebagai Ajang Bancakan Proyek

- Jumat, 27 November 2020 07:48 WIB
Terlalu Banyak Pihak Menjadikan GKT Sebagai Ajang Bancakan Proyek

digtara.com – Ahli Geologi yang juga anggota tim pakar Badan Pengelola – Geopark Kaldera Toba (BP-GKT), Indyo Pratomo menilai banyak pihak mengklaim pengembangan GKT sebagai ajang bancakan untuk mencari proyek.

Baca Juga:

Bahkan upaya tersebut dilakukan dengan mengabaikan keberadaan BP-GKT sebagai lembaga resmi yang diakui Unesco.

Indyo Pratomo menuturkan bahwa perjuangan mewujudkan GKT sebagai bagian dari Unesco Global Geopark (UGGp) merupakan perjuangan panjang.

Tim BP-GKT telah melakukan upaya yang sangat besar agar kaldera terbesar di dunia tersebut masuk menjadi taman bumi yang diakui dunia.

Lantas, menurut Indyo Pratomo banyak pihak yang memanfaatkan keberhasilan tersebut untuk proyek yang tidak jelas. Bahkan proyek tersebut mengabaikan keberadaan BP-GKT sebagai lembaga yang diakui oleh Unesco.

Baca: Resmi Jadi Unesco Global Geopark, Pemprov Sumut Siapkan Rencana Induk Pengembangan Kaldera Toba

“Sekarang ada aturan yang harus diikuti, karena Unesco adalah organisasi dunia yang membuat pengakuan terhadap GKT. Karena itu siapa saja, termasuk lembaga pemerintah di pusat harus memahami hal ini. Sebab ada upaya menyelewengkan BP-GKT sebagai lembaga resmi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).

Indyo Pratomo menegaskan agar jangan lagi ada pihak yang membuat proyek mengatasnamakan GKT. Pasalnya tindakan tersebut beresiko terhadap GKT.

Dicoret

Bahkan resiko yang paling berat adalah dicoret dari keanggotaan UGGp. Apabila itu terjadi dampaknya sangat burut terhadap Indonesia dan Toba.

“Jangan membuat perhatian menjadi bias. Karena konsentrasi membangun GKT dengan berbagai kesulitan sudah dilakukan BP GKT. Jadi jika ada proyek pengembangan GKT mutlak harus dilakukan melalui BP GKT. Termasuk pemerintah pusat, seperti kementerian,” jelasnya.

Hal itu penting, karena ada sejumlah rekomendasi Unesco terhadap GKT melalui BP GKT.

“Kalau sampai ada hal yang tidak sesuai dengan rekomendasi Unesco maka berdampak buruk. Bahkan akan memalukan negara. Pemerintah pusat harus mendukung ini. Karena jika tidak diikuti akan mencemarkan nama Indonesia,” katanya.

Secara tegas, Indyo Pratomo juga mengharapkan pihak penegak hukum seperti KPK ikut mengawasi seluruh proyek yang diklaim untuk GKT.

Baca: Belum Dibayar Selama 3 Bulan, Pekerja Hotel Danau Toba Gelar Unjuk Rasa

“Karena ada indikasi sejumlah pihak yang mengaku terlibat dalam pengerjaan GKT termasuk dosir GKT dengan sejumlah anggaran. Sementara yang mengerjakannya adalah BP GKT. Jadi itu harus diperiksa KPK. Agar tidak sembarang mengklaim,” ujarnya.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Terlalu Banyak Pihak Menjadikan GKT Sebagai Ajang Bancakan Proyek

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Bertakziah di Kediaman Almarhum Bribda M. Fahrel Kinandung, Syah Afandin Doakan Amal Ibadahnya Diterima

Bertakziah di Kediaman Almarhum Bribda M. Fahrel Kinandung, Syah Afandin Doakan Amal Ibadahnya Diterima

Komentar
Berita Terbaru