Terkait Tuntutan Warga Marancar, Begini Jawaban PLTA Simarboru Tapsel
digtara.com – PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menanggapi aspirasi warga Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Jawaban PLTA Simarboru Tapsel
Baca Juga:
Warga yang menggelar demo, Kamis (25/11/2021) pagi, menutut kesempatan kerja putra daerah di perusahaan tersebut.
Manajer Sosial dan Komunikasi, PT. NSHE, Arie Dedy, mengungkapkan, menerima aspirasi tersebut karena masyarakat bahagian dari rencana pembangunan.
Baca: Terkait Demo Warga Marancar ke PLTA, Kadisnaker Tapsel: Hak Warga 70 Persen
“Dalam hal ini dapat kami jelaskan bahwa PLTA Batangtoru yang lebih dikenal dengan istilah Simarboru, dimana istilah Simarboru ini diambil dari nama 3 kecamatan yaitu Sipirok, Marancar dan Batangtoru. Untuk itu ketiga kecamatan inilah yang selalu mendapatkan prioritas dalam perekrutan tenaga kerja. Meskipun tidak menutup kemungkinan peluang kerja bagi masyarakat Kabupaten Tapanuli Selatan secara umum lainnya, yang bertempat tinggal diluar 3 kecamatan tersebut,” kata Arie Dedy.
Arie Dedy melanjutkan, dalam proses perekrutan tenaga kerja, pihaknya selalu menekankan kepada kontraktor maupun vendor untuk selalu memprioritaskan putra daerah. Terlebih dari wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan terkhusus Kecamatan Marancar, Batang Toru dan Sipirok.
Baca: Pekerja Asing Tewas di PLTA Batang Toru, PT NSHE: Bukan Karena Longsor
“Sebagai tindak lanjut pihak kontraktor dan vendor telah membangun komunikasi dengan masyarakat. Termasuk kepala desa terkait teknis penerimaan tenaga pekerja di semua sub sektor PLTA. Dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal,” lanjutnya.
Mengenai aspirasi hari ini, pada dasarnya pihak perusahaan telah memberikan porsi prioritas perekrutan kepada tiga kecamatan tersebut.
Namun karena selama beberapa saat ini proyek di pembangkit itu vakum, yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Sehingga, lanjut Arie, terjadi perbedaan-perbedaan komposisi tenaga kerja dan itu dialami oleh semua kecamatan.
“Pada saat ini proyek pembangunan PLTA Batangtoru sedang pada tahap persiapan untuk melanjutkan percepatan pembangunan. Masih membutuhkan tenaga kerja baru yang tentunya tetap akan mengutamakan keterlibatan masyarakat di tiga kecamatan, sesuai dengan kapasitas dan keahlian masing masing,” tegasnya.
Sebelumnya, sekitar 50 warga Kecamatan Marancar, menggelar protes kepada pihak PLTA (NHSE). Protes tersebut terkait tidak diberikannya kesempatan bekerja kepada putra daerah di perusahaan tersebut.
Baca: Terkait Demo Warga Marancar ke PLTA, Kadisnaker Tapsel: Hak Warga 70 Persen
Aksi lima puluhan warga marancar tersebut dimulai pada pukul 07.30 Wib. Mereka berbaris di pintu masuk dan membentangkan poster bertuliskan “Kami juga butuh kerja Putra Daerah Marancar”.
Wasinton Siregar (28) dalam orasinya mengatakan, pihaknya menilai perusaan tersebut tidak adil dalam penerimaan tenaga kerja. Sebab kebanyakan warga yang diterima adalah dari luar daerah.
Baca: Merasa Tak Diberdayakan, Warga Marancar Protes Pihak PLTA Tapsel
“Kami lihat penerimaan pekerja di sini hanya dari luar, hari ini saja ada yang interview nggak ada orang Marancar. Semuanya orang luar daerah seperti Sidimpuan,” kata Wasinton.
Wasinton Siregar mengungkapkan warga marancar juga siap bekerja dan punya kemampuan sebagaimana orang luar.
“Kami lahir dan besar di sini. Kami hanya gigit jari jadi penonton melihat orang masuk ke perusahaan dan bekerja sementara kami pengangguran,” tegasnya.
Terkait Tuntutan Warga Marancar, Begini Jawaban PLTA Simarboru Tapsel