Tak Punya Pilihan, Warga terpaksa Gunakan Air Sungai Begumit Meski Sebabkan Gatal-gatal
digtara.com – Tak punya pilihan, warga tetap gunakan air Sungai Begumit meski merasakan gatal-gatal pada kulit mereka.
Baca Juga:
Hal ini lah yang dirasakan warga Dusun IV, Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala Begumit, Kabupaten Langkat.
Pengakuan seorang warga, Inang, banyak warga yang bekerja bersentuhan langsung dengan air sungai Begumit. Di antara mereka adayang menjadi tukang cuci dan menambang pasir secara manual di sungai tersebut.
Baca: Sungai Padang di Tebing Tinggi Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir
“Air sungainya sampai saat ini masih gatal. Namun ya mau tidak mau kami tetap menggunakannya untuk mencuci dan keperluan lainnya,” ujar Inang, Kamis (4/8/2022).
Selain berdampak pada kulit, sebut Inang, air sungai yang gatal juga berdampak terhadap pekerjaan warga. Sebab sebagian warga bekerja menggunakan air itu.
“Selama dua bulan terakhir ini air sungai menyebabkan gatal, bahkan sudah ada warga yang kehilangan pekerjaan mencuci. Karena tempat dia mengambil upah cucian takut terjangkit gatal-gatal,” ungkapnya.
Baca: Ditendang Debt Collector dari Sepeda Motor Hingga Luka Serius, Keluarga Korban Lapor Polres Langkat, Tapi..
Inang dan warga lainnya berharap, agar Pemkab Langkat dapat segera mencari tahu penyebab air sungai menjadi gatal.
“Kalau memang ada pencemaran, segera ditindak lanjuti. Jika bukan karena pencemaran, tolong cepat dicari tahu apa sebenarnya penyebab air itu bisa gatal-gatal. Kami mau air sungai ini dikembalikan seperti semula,” kata warga sekitar berharap Pemkab Langkat tanggap terhadap masalah ini.
Sebelumnya, warga menduga air Sungai Begumit tercemar limbah PT. Ukindo yang mengolah kelapa sawit.
Namun, setelah dilakukan pengecekan laboratorium, air sungai dinyatakan masih normal.
Sementara itu, pihak PT. Ukindo belum dapat dikonfirmasi.
Menurut sekuriti di pengolahan kelapa sawit (PKS), para pimpinan perusahaan tersebut sedang mengikuti audit.
“Masih ada audit bang, mungkin berlangsung empat hari ke depan,” ujar sekuriti di PKS PT. Ukindo.
Di sisi lain, pihak Puskesmas Kuala, mengaku tidak terlibat dalam pemeriksaan sebab gatal kulit yang dialami warga.
“Kami hanya memeriksa warga yang datang berobat. Untuk pemeriksaan sebab gatal kulit, langsung dilakukan Dinas Kesehatan,” ujar pihak puskesmas.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Langkat dr Juliana, mengatakan, pemeriksaan sebab gatal kulit pada warga belum selesai.
“Hasilnya belum keluar. Pemeriksaan ini bisa memakan waktu satu minggu. Nanti kami informasikan apa hasilnya,” kata dr Juliana.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Tak Punya Pilihan, Warga terpaksa Gunakan Air Sungai Begumit Meski Sebabkan Gatal-gatal