Sudah Di Rumah Saja, Warga Malaysia Kaget Kena Varian Delta
digtara.com – Sudah di rumah saja, bahkan hanya sekali keluar dalam tiga pekan, satu keluarga di Malaysia masih juga terinfeksi virus corona varian Delta.
Baca Juga:
Noriah Bakar mengatakan suami dan dua putranya dinyatakan positif terpapar Covid-19 varian Delta pada pekan lalu, saat Malaysia tengah berjuang menahan laju penyebaran virus corona. Padahal mereka sejak April 2021 sudah benar-benar menerapkan program di rumah saja.
“Kami tercengang karena sejak pertengahan April, suami saya hanya keluar sekali untuk mengambil dokumen kerja, dan saya hanya keluar rumah dua kali sekitar tiga minggu yang lalu untuk vaksinasi dan membeli roti,” kata Noriah kepada The Straits Times, Kamis (15/7).
“Kami sangat bergantung pada layanan online untuk bahan makanan meskipun menghabiskan banyak uang, jadi kami tak menyangka apa yang kami lakukan salah,” ujarnya.
Diduga virus masuk melalui satu-satunya interaksi yang mereka lakukan yakni layanan online.
Malaysia tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 sebulan belakangan ini. Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah memperingatkan jumlah kasus dapat meningkat dua minggu ke depan yang dipicu varian Delta.
“Kami memperkirakan jumlah kasus mulai 3 Juli akan meningkat. Sudah seminggu, dan kami mengantisipasi akan naik selama satu atau dua minggu, sebelum kami melihat kasus stabil,” kata Noor Hisham dalam konferensi pers.
Varian Delta menjadi salah satu pemicu lonjakan kasus di Malaysia. Varian itu lebih cepat menular bahkan melalui udara.
Ahli Epidemiologi Covid-19 Malaysia, sekaligus Ketua Gugus Tugas Analisis dan Strategi, Awang Bulgiba Awang Mahmud, mengatakan varian yang pertama kali teridentifikasi di India itu, memiliki nilai R0 atau jumlah rata-rata infeksi yang dihasilkan setiap kasus mencapai lima hingga delapan kasus.
Padahal virus corona yang aslinya hanya memiliki nilai R2,2 atau jumlah rata-rata penularan tiga orang.
“Kemungkinan B.1.617.2 (Delta) akan menggantikan varian lain seperti yang terjadi di belahan dunia lain, dan itu menjadi perhatian besar,” ujar Bulgiba.