Spekulan Naikkan Harga Seng di Tengah Bencana, Kapolda NTT: Tangkap!
digtara.com – Bencana alam di Kota Kupang dimanfaatkan oleh sejumlah penjual bahan bangunan. Spekulan Naikkan Harga Seng
Baca Juga:
Sejumlah toko bahan bangunan mulai menaikkan harga bahan bangunan. Spekulan pun beraksi dengan menaikkan harga secara sepihak.
Bahan bangunan seng dan paku merupakan bahan bangunan yang paling dicari masyarakat.
Masyarakat antri di sejumlah toko, hingga sejumlah pedagang menutup toko. Kalau pun dibuka maka harga melambung dan mencekik.
Harga seng yang semula Rp 52.000 naik menjadi Rp 70.000 hingga Rp 75.000. Sejumlah pedagang malah menahan stok bahan bangunan.
Baca: Banyak Warga Derita Patah Tulang, Korban Banjir NTT Butuh Dokter
Tangkap dan tindak tegas
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Lotharia Latif, memerintahkan personelnya untuk menangkap dan menindak tegas para spekulan yang memainkan harga bahan bangunan pasca bencana angin kencang yang menghantam Kota Kupang.
“Saya sudah perintahkan personel untuk menyisir semua toko bangunan di Kota Kupang. Jika ada toko yang menjual bahan bangunan dengan harga tidak wajar saya perintahkan ditangkap,” katanya kepada wartawan, Selasa (6/4/2021) malam.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan adanya laporan dari warga yang menyatakan bahwa harga seng untuk atap rumah yang semula hanya Rp 50 ribu perlembar kini sudah naik menjadi Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu per lembar.
Menurut jenderal polisi berbintang dua itu hal ini tentunya saja tidak wajar. Penjualnya ujar dia sengaja menaikan harga tersebut dengan memanfaatkan kesempatan di tengah bencana.
Kapolda juga sudah memerintahkan anggotanya untuk memantau kenaikan harga bahan bangunan yang meresahkan warga di Kota Kupang.
Kepada pemilik toko bangunan, lanjut Kapolda, jika memang bahan bangunannya habis, toko dibuka seperti biasa dan jangan menutupnya karena dikhawatirkan akan menimbulkan penjarahan.
Baca: Daftar 11 Korban Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Lembata NTT
PLN pulihkan jaringan listrik
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga mengimbau kepada PLN wilayah NTT untuk segera mempercepat pemulihan jaringan listrik di lokasi-lokasi vital di Kota Kupang sehingga aktivitas orang bisa kembali normal.
“Sekarang kan kulkas mati, air tidak nyala inikan orang repot. Tidak perlu nyala di seluruh Kota Kupang tetapi cukup di beberapa lokasi saja terutama pada obyek vital,” ujar Kapolda NTT.
Spekulan Naikkan Harga Seng di Tengah Bencana, Kapolda NTT: Tangkap!