Sabtu, 20 April 2024

Satu Korban Kecelakaan Laut di Perairan Australia Masih Dirawat Intensif di Australia

Redaksi - Kamis, 21 April 2022 04:02 WIB
Satu Korban Kecelakaan Laut di Perairan Australia Masih Dirawat Intensif di Australia

digtara.com – Satu warga asal Kabupaten Rote Ndao, NTT, Frengki Ballu hingga saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit Royal Perth Hospital Brome Australia. Korban Kecelakaan Dirawat Intensif

Baca Juga:

Ia merupakan salah satu korban selamat dalam kecelakaan laut KM Kuda Laut yang terjadi di perairan Australia pada Jumat (18/4/2022) lalu.

Sementara dua korban selamat masing-masing Melki Giri dan Habel Kanuk, warga Dusun Hundihuk Tengah dan Dusun Hundihuk Timur, Desa Hundihuk, Kabupaten Rote Ndao sudah dipulangkan ke Kabupaten Rote Ndao pada Rabu (20/4/2022).

Baca: Tergiur Gaji 20 Dolar Per Jam, Pria Asal Bali Rela Bayar Rp 70 Juta untuk Bekerja di Australia

Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo, SIP yang dikonfirmasi, Kamis (21/4/2022) mengaku kalau korban Melki Giri dan Habel Kanuk sudah diserahkan oleh Asisten II Pemkab Rote Ndao, Army Saek, ST kepada pemerintah desa Hundihuk dan diterima kepala desa Hundihuk, Junus Modok, A.Md serta diantar ke kediaman masing-masing di Desa Hundihuk.

Kepulangan ke kediaman masing-masing dikawal Bripka Joni Ndolu, Bhabinkamtibmas Desa Netenaen dan Desa Hundihuk Kabupaten Rote Ndao.

“Kedua korban selamat sudah diserahkan ke keluarga masing-masing setelah dipulangkan dari Australia. Sementara korban Frengki Ballu masih dirawat di rumah sakit di Australia,” tandasnya.

Kapal kayu ‘Kuda Laut’ yang merupakan kapal ikan dari Kabupaten Rote Ndao, NTT mengalami kecelakaan laut di perairan negara Australia.

Kapal kayu yang dinahkodai Yohanis Balu dan memuat 11 orang anak buah kapal merupakan milik Azhar.

Kapal berlayar hendak mencari ikan hingga memasuki wilayah perairan negara Australia.

Kapal ikan ini mengalami kecelakaan di perairan australia diperkirakan pada koordinat 12′ 26.604’S 121′ 25.307’T.

Keberadaan kapal ini diketahui pesawat patroli Australia yang menemukan kapal ikan dalam posisi terbalik pada koordinat 12’26.604’S 121′ 25.307’T.

Saat itu terlihat ABK kapal tersebut meminta bantuan. Kapal Australia kemudian memberikan bantuan dan berhasil mengevakuasi tiga ABK yang selamat.

Tiga orang ABK yang selamat yakni Melki Giri, Habel Kanuk dan Riki Balu dievakuasi ke Broome Australia Barat oleh pihak Australia untuk diberikan pertolongan medis.

Sementara 9 orang ABK termasuk nahkoda kapal dikabarkan meninggal dunia dan sudah hilang terbawa arus laut.

Korban yang hilang dan dikabarkan meninggal yakni Yohanis Balu (nahkoda), Ibrahim Loe, Yunus Modok, Pice Naluk, Denis Busu, Panji Balu, Benyamin Pah, Adi Albert Giri dan Rifan Balu.

Semuanya merupakan warga Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, NTT yang saat itu sama-sama melaut dan hendak mencari ikan.

Dari hasil konfirmasi dengan pemilik kapal Azhar dan kepala desa Hundihuk, Junus Modok bahwa kapal ikan tersebut berangkat dari pelabuhan Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, NTT akhir pekan lalu menuju titik mancing.

Kepala desa Hundihuk, Junus Modok yang dikonfirmasi melalui telepon seluler, menyebutkan kalau belasan warganya berlayar sejak Kamis (17/3/2022) lalu untuk mencari ikan.

Kapal mengalami kecelakaan laut pada Jumat (18/3/2022) pagi sekitar pukul 09.00 wita. “Kecelakaan laut terjadi pada koordinat itu pada Jumat pagi,” ujarnya.
Upaya penyelamatan dan pencarian pun dilakukan.

Pihak desa meminta bantuan kapal patroli AL dan Basarnas. Pencarian dan patroli dilakukan hingga perairan Australia namun tidak berhasil menemukan 9 warga yang hilang.

“Kalau sesuai informasi dari tiga korban selamat bahwa 9 rekannya sudah meninggal dunia dan terbawa arus,” tandas kepala desa.

Tiga orang selamat hingga kini masih dirawat di rumah sakit Australia dan pihaknya hanya mendapatkan pemberitahuan melalui telegram.

Kapal kayu ‘Kuda laut’ dengan nahkoda Yohanis Balu dan 11 ABK ini sudah sering mencari ikan namun diduga kali ini dihantam arus dan gelombang sehingga mengalami kecelakaan laut.

Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer yang dikonfirmasi Senin (21/3/2022) membenarkan adanya kejadian ini dan belum ada rencana pencarian korban yang dikabarkan meninggal dunia.

Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo, SIK mengaku belum ada laporan terkait kecelakaan kapal tersebut.

“Laporan resmi belum ada. Kejadiannya di wilayah Australia,” tandasnya, Senin (21/3/2022).

Ia membenarkan informasi kalau ada 12 penumpang dalam kapal yang merupakan nahkoda dan ABK.

“Di Atas kapal sesuai informasi ada 12 orang dan selamat hanya 3 orang, meninggal 9 orang,” ujarnya.

Satu Korban Kecelakaan Laut di Perairan Australia Masih Dirawat Intensif di Australia

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Buaya Tiga Kali Muncul di Rote Ndao, BBKSDA Relokasi Buaya dari Perairan Mulut Seribu-Rote Ndao

Buaya Tiga Kali Muncul di Rote Ndao, BBKSDA Relokasi Buaya dari Perairan Mulut Seribu-Rote Ndao

Berawal dari Bunyi Handphone, Seorang Lansia di Rote Ndao Ditemukan Tewas dalam Semak

Berawal dari Bunyi Handphone, Seorang Lansia di Rote Ndao Ditemukan Tewas dalam Semak

Kepala Desa di Rote Ndao Ancam Tikam dan Tembak Pendeta

Kepala Desa di Rote Ndao Ancam Tikam dan Tembak Pendeta

Kapolres Rote Ndao dan Jajaran Gelar Ramadhan Berkah Bersama Warga

Kapolres Rote Ndao dan Jajaran Gelar Ramadhan Berkah Bersama Warga

Kapolres Rote Ndao Bantu Kacamata bagi Warga Gereja Penderita Glukoma

Kapolres Rote Ndao Bantu Kacamata bagi Warga Gereja Penderita Glukoma

Tangkap Ikan, Seorang Warga Tenggelam di Perairan Ndondo-Ende

Tangkap Ikan, Seorang Warga Tenggelam di Perairan Ndondo-Ende

Komentar
Berita Terbaru