Jumat, 19 April 2024

Ratusan Warga Kudus Mengungsi Pasca Banjir

- Minggu, 07 Februari 2021 11:40 WIB
Ratusan Warga Kudus Mengungsi Pasca Banjir

digtara.com – Jumlah warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengungsi semakin bertambah dan saat ini jumlahnya mencapai 368 jiwa yang berasal dari empat desa, menyusul masih tingginya genangan banjir di daerah setempat. Ratusan Warga Kudus Mengungsi Pasca Banjir

Baca Juga:

Ratusan warga yang mengungsi tersebut, di antaranya warga Desa Payaman (Kecamatan Mejobo), warga Desa Jati Wetan dan Jetis Kapuan (Kecamatan Mejobo).

Menurut Camat Jati Andreas Wahyu Adi di Kudus, Minggu, di Kecamatan Jati tercatat jumlah rumah tergenang mencapai 1.167 unit dengan ketinggian air bervariasi yang tersebar di tiga desa, yakni Jati Wetan 670 rumah, Jetiskapuan 319 rumah dan Desa Tanjungkarang 178 rumah.

Sementara jumlah warga yang mengungsi, kata dia, tidak semuanya karena hanya 313 jiwa, meliputi warga Desa Jati Wetan 221 orang, Jetiskapuan 17 orang dan Desa Tanjungkarang 75 orang.

“Masing-masing desa terdampak banjir sudah tersedia tempat pengungsian dan dapur umum, sementara kebutuhan logistik juga cukup,” ujarnya.

Kepala Desa Jati Wetan Suyitno mengungkapkan warganya yang mengungsi terus bertambah sejak Jumat (5/2/2021). Bahkan pada Minggu (7/2/2021) ini masih ada warga yang mengungsi karena ketinggian genangan banjir terus bertambah.

Apalagi, kata dia, setelah mendapat informasi ada air kiriman dari daerah atas sehingga genangan dimungkinkan bisa bertambah.

Sedangkan pompa dan pintu air untuk membuang air banjir belum bisa dimaksimalkan karena pintu pembuangan terpaksa ditutup menyusul tingginya debit air Sungai Wulan, sehingga hanya mengandalkan mesin pompa penyedot banjir untuk dibuang ke Sungai Wulan.

Stok logistik untuk pengungsi yang menempati di Balai Desa Jati Wetan tercukupi, karena terus berdatangan dari berbagai pihak.

Kepala Desa Payaman Norhadi mengungkapkan warganya yang mengungsi hingga kini hanya 53 orang, meskipun genangan banjir bertambah tinggi menyusul intensitas hujan yang meningkat.

“Sebetulnya warga yang mengungsi lebih dari 53 orang, namun warga yang lain mengungsi di sanak saudaranya tanpa melaporkan ke desa,” ujarnya.

Meskipun kebutuhan logistik untuk warga yang mengungsi di SD 2 Payaman tercukupi, kata dia, pihaknya masih membutuhkan bantuan selimut untuk para pengungsi.

BPBD Kudus sendiri merilis jumlah desa terdampak banjir per tanggal 6 Februari 2021 sebanyak sembilan desa yang tersebar di tiga kecamatan.

Di antaranya tiga desa di Kecamatan Jati, empat desa di Kecamatan Mejobo, dan dua desa di Kecamatan Undaan.

Sementara jumlah rumah terdampak banjir di sembilan desa tersebut, totalnya mencapai 2.873 rumah.

Tercatat masih ada perkampungan warga yang akses jalannya masih tergenang banjir, seperti di Desa Payamana.

Kecamatan Kaliwungu yang sebelumnya juga dilanda banjir, kini sudah surut meskipun belum sepenuhnya seperti dilansir dari VIVA.

[ya]  Ratusan Warga Kudus Mengungsi Pasca Banjir

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru