Kamis, 25 April 2024

Ratusan Anak di NTT Keracunan Makanan Usai Kegiatan Keagamaan

Imanuel Lodja - Kamis, 19 November 2020 14:33 WIB
Ratusan Anak di NTT Keracunan Makanan Usai Kegiatan Keagamaan

digtara.com – Ratusan anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami keracunan massal, Rabu 18 November 2020 kemarin. Ratusan Anak di NTT Keracunan

Baca Juga:

Para korban mengalami keracunan makanan usai menghadiri kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Pelayanan Anak dan Remaja (HUT PAR) ke-20 GMIT Imanuel Kuatnana di lapangan Manekto, Desa Tetaf Kecamatan Kuatnana.

Kejadian ini dialami 166 orang peserta dari kurang lebih 300 peserta yang terlibat.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 11.00 wita.

Usai kegiatan, para korban yang merupakan anak-anak itu menyantap makanan yang disediakan panitia berupa mie dan daging ayam.

Baca: Puluhan Anak di Padangsidimpuan Keracunan Bakso Pentol

Pasca makan, mendadak ratusan anak mengalami gangguan kesehatan mulai dari mual-mual, sakit perut, sakit kepala, demam dan mutah-muntah sehingga dilarikan ke Puskesmas Tetaf.

Sekitar 166 orang anak yang mendapat perawatan intensif itu kemudian dipindahkan ke posko yang terletak di halaman Kantor Desa Tetaf.

Tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTS kemudian mengambil sampel daging ayam dan mie guna dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Balai POM Kupang.

Baca: Residivis Pengedar Uang Palsu di Kupang Dibekuk, 3.535 Lembar Upal Diamankan

Makan Konsumsi dari Panitia

Yance Neolaka, orangtua korban saat ditemui menuturkan, anaknya Rebanta Manek (9) saat itu sempat makan bersama yang disediakan panitia.

Setelah kegiatan, Yance mengatakan dirinya bersama anaknya kembali ke rumah.

Namun, sekitar pukul 14.00 wita, Rebanta Manek mulai merasa mual dan sakit perut.

Hingga jelang malam tidak ada perubahan sehingga Yance melarikan Rebanta Manek ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan medis.

Setiba di Puskesmas, kata Yance, anaknya mendapat perawatan medis oleh tenaga medis dan sudah mengalami perubahan atau mulai membaik walaupun masih diberikan infus.

“Sudah ada perubahan setelah mendapat perawatan tenaga medis. Tapi sampai saat ini anak saya masih diinfus,” ujarnya.

Rebanta mengaku, dirinya mulai mengalami sakit pada bagian perut, muntah-muntah dan menceret beberapa jam setelah makan.

“Ini sudah agak baikan. Hanya masih rasa mual dan lemas,” sebutnya.

Mikael Ratu (11) korban lainnya yang ditemui mengisahkan bahwa, dirinya mengikuti kegiatan HUT PAR dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita.

Baca: Oknum Honorer Dinas PUPR Kota Kupang Terluka Parah Dianiaya Rekannya

Dalam kegiatan tersebut, panitia menyediakan nasi, mie dan daging ayam sebagai menu santap siang.

Usai makan, dirinya belum merasakan gejala. Namun saat berada di rumah, beberapa jam kemudian, Mikael mulai mengalami gejala keracunan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tetaf.

Baca: Dibawa Kabur ke Rote Ndao, Remaja Asal Kupang Dicabuli Pacar Berulang Kali

“Kami bubar kegiatan jam 2 siang dan saya langsung pulang. Waktu itu belum ada gejala apa-apa. Selang beberapa jam, saya mulai merasakan sakit pada kepala dan perut. Badan saya juga terasa lemas. Saya langsung panggil orang tua saya yang langsung melarikan saya ke Puskesmas Tetaf,” ungkap Mikael.

Usai diberikan obat dan infus, Mikael mengaku kondisinya semakin membaik. Mikael saat ini dirawat di Posko penanganan korban kasus keracunan makanan yang dibangun di kantor desa Tetaf.

“Kondisi saya saat ini sudah lebih baik kakak. Saya sudah tidak rasa sakit, baik pada kepala maupun perut. Hanya badan masih lemas,” tuturnya.

Hanya Sebagian

Terpisah, Kepala Puskesmas Tetaf, Alfred Benu, Kamis (19/11/2020) mengatakan anak yang mengikuti acara HUT PAR dan PPA itu sekitar kurang lebih 300 anak namun yang merasakan gejala mual hingga muntah sebanyak 166 orang.

Alfred mengaku semua korban keracunan mendatangi Puskesmas dan langsung mendapat penanganan medis.

Ia juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPBD TTS untuk membuat posko sehingga semua pasien dievakuasi ke posko untuk mendapat pelayanan.

“Tadi malam ada 166 anak dan yang diinfus yang berpusat di Puskemas dan setelah buat posko maka pelayanan dipusatkan di Posko tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan, sudah ada sebagian pasien yang diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik namun ada pasien baru yang datang berjumlah 10 orang.

Baca: Positif Covid-19, Ibu Hamil di Kupang Terpaksa Dioperasi Caesar

Dijelaskan ada langkah-langkah yang diambil yakni mengambil sampel makanan berupa ayam dan mie yang dikonsumsi sudah dikirim ke Balai POM untuk dilakukan pemeriksaan.

Pihaknya juga membentuk tim untuk melakukan penyisiran terhadap anak-anak yang mengikuti kegiatan.

“Meski belum ada laporan lagi namun kami tetap melakukan penyisiran untuk memastikan kondisi anak yang menjadi peserta HUT PAR,” ujarnya.

Selanjutnya para korban kasus keracunan makanan dipindahkan dari Puskesmas Tetaf ke Posko penanganan korban keracunan makanan di Kantor Desa Tetaf.

Sebagian korban keracunan sudah pulang dan beberapa masih dirawat di Posko dengan pengawasan tim medis. Mayoritas yang dirawat merupakan anak-anak dan nampak masih diinfus.

Pihak penyelenggara kegiatan belum bisa dikonfirmasi terkait kasus ini.

Kapolres TTS AKBP Andre Librian, SIK yang dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya sudah mendalami dan menangani kasus ini.

Baca: Kasus Covid-19 di Kupang Meningkat, Warga Tak Patuh Prokes Diberi Sanksi

Pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk penanganan lebih lanjut.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ratusan Anak di NTT Keracunan Makanan Usai Kegiatan Keagamaan

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru