Jumat, 29 Maret 2024

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Sopir Pick Up

Redaksi - Rabu, 03 Agustus 2022 10:23 WIB
Polisi Selidiki Penyebab Kematian Sopir Pick Up

digtara.com – Aparat kepolisian Polsek Maulafa menyelidiki penyebab kematian sopir pick up yang ditemukan tewas dalam rumahnya, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga:

Kapolsek Maulafa, Kompol Anthonius Mengga yang dikonfirmasi Rabu (3/8/2022) mengakui kalau pihaknya mendapatkan laporan tentang penemuan mayat dari warga.

“Kami langsung ke lokasi kejadian dan menghubungi petugas identifikasi dari Polresta Kupang Kota untuk olah TKP dan pihak rumah sakit bhayangkara Titus Uly Kupang untuk mengevakuasi jenazah guna pemeriksaan visum dan otopsi mayat,” tandasnya.

Pihaknya memperkirakan korban meninggal 10 jam sebelum ditemukan karena pada Selasa (2/8/2022) petang korban masih bertemu tetangga.

Baca: Geger! Siswa SD di Kota Kupang Temukan Mayat Terbakar, Diduga Korban Pembunuhan

“Namun tidak ada kerabat dan tetangga yang mengetahui jam berapa korban masuk kembali ke rumah,” tandas mantan Kapolsek Alak ini.

Dugaan korban meninggal 10 jam sebelum ditemukan diperkuat dengan bukti di TKP soal darah dari hidung korban yang masih segar.

“Ada darah segar dari hidung korban. Korban ditemukan dalam posisi tidur menyamping ke kanan di lantai,” tambah Kapolsek Maulafa.

Di lokasi kejadian, polisi mendapat informasi dari saksi yang pertama kali membuka pintu rumah korban.

“Saksi (siswa SD dan ibunya) menemukan ternyata korban tertidur di lantai dan sudah tidak bernyawa,” ujar Kapolsek.

Kapolsek juga belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

“Kita tunggu hasil pemeriksaan dokter,” tambah mantan Kabag Ops Polres Sumba Barat ini.

Kapolsek menyebutkan kalau korban memiliki istri namun tinggal terpisah. Istri korban tinggal di Jalan Swakarya I Kelurahan Kuanino sehingga pihaknya masih menghubungi istri korban untuk dimintai keterangan.

Selama ini korban tinggal sendiri dirumahnya dan korban sudah satu bulan tidak mengemudikan pick up nya pasca mengalami kecelakaan lalu lintas.

Korban juga dikenal sebagai pribadi yang sangat tertutup.

“Korban sangat tertutup dan selalu menolak tawaran makanan dari kerabat dan tetangga. Keberadaan istri dan anak korban pun tidak pernah diceritakan korban kepada kerabat dan tetangganya,” tambah Kapolsek Maulafa.

Selama ini, jika korban ada dalam rumah maka korban selalu menyalakan lampu teras. Namun jika tidak berada di rumah, korban hanya menyalakan lampu dalam rumah.

Kapolsek juga mengakui kalau ada darah segar dari hidung dan mulut korban sehingga perlu didalami lagi.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.

Petrus Metan alias Piet (69), sopir mobil pick up di Kota Kupang, NTT ditemukan tewas, Rabu (3/8/2022) siang.

Ia ditemukan di rumah tinggalnya di gang I RCTI, RT 03/RW 01, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tidur miring dan kondisi muntah darah dan hidung berdarah.

Korban sebelumnya kost di kelurahan Kuanino, Kota Kupang.

Namun pasca badai seroja tahun 2021 lalu, korban membangun rumah sederhana diatas lahan milik PT Lopo Indah Permai.

Bangunan rumah sederhananya berdekatan dengan rumah keponakannya, Benediktus Abi.

Korban pertama kali ditemukan oleh Dami Feka (8), siswa kelas II sekolah dasar.

Saat itu Dami Feka pulang sekolah dan singgah di rumah korban. Ia sempat mendorong pintu rumah korban yang kebetulan tidak ditutup.

Namun kerabat yang lain, Selfiana Manno (37) melarang Dami karena mereka tidak bisa memastikan keberadaan korban.

Beberapa saat kemudian, Selfiana mencoba mendorong pintu rumah korban dan kaget menemukan korban dalam posisi tidur di lantai rumah.

Selfiana kaget karena melihat ada darah dari mulut korban sehingga ia meminta bantuan tetangga melaporkan kejadian ini ke Polsek Maulafa.

Kerabat korban yang lain, Feby Clarisa Manno (17) mengaku terakhir kali melihat korban pada Selasa (2/8/2022) petang.

“Saat itu korban jalan kaki karena pick up yang biasa dikemudikan korban rusak sejak 2 bulan lalu. Namun saya tidak tahu korban kemana. Semalam juga kami tidak lihat korban hingga siang ditemukan meninggal,” ujar siswi SMA ini.

Lurah Kolhua, Silvester Hello di lokasi kejadian Rabu (3/8/2022) mengakui kalau korban selama ini tidak pernah melapor ke kelurahan sehingga tidak terdata.

“Walaupun sudah satu tahun tinggal di wilayah kami tapi dia tidak pernah melaporkan ke ketua RT dan kelurahan,” tandasnya.

Korban sendiri diketahui memiliki istri dan seorang anak laki-laki yang kost di Kelurahan Kuanino.

Jenazah korban langsung diidentifikasi petugas dari Satreskrim Polresta Kupang Kota dan petugas Polsek Maulafa.

Kapolsek Maulafa Kompol Antonius Mengga langsung ke lokasi kejadian melakukan olah TKP.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk visum.

Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga meninggal karena sakit.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Sopir Pick Up

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Saling Rebutan Penumpang dan Rusaki Mobil, Dua Sopir Angkot di Kupang Diamankan Polisi

Saling Rebutan Penumpang dan Rusaki Mobil, Dua Sopir Angkot di Kupang Diamankan Polisi

Mabuk Miras dan Raba Kemaluan Rekan saat Tidur, Petani di Kabupaten TTS Dianiaya hingga Tewas

Mabuk Miras dan Raba Kemaluan Rekan saat Tidur, Petani di Kabupaten TTS Dianiaya hingga Tewas

Anak Majikan Tewas Tergilas Pick Up, Polisi Tahan Sopir

Anak Majikan Tewas Tergilas Pick Up, Polisi Tahan Sopir

Sopir Lalai, Anak Majikan Tergilas Kendaraan hingga Tewas

Sopir Lalai, Anak Majikan Tergilas Kendaraan hingga Tewas

Siswi SMA di Kabupaten Alor-NTT Dicabuli Sopir Angkutan

Siswi SMA di Kabupaten Alor-NTT Dicabuli Sopir Angkutan

Sopir Asal Kabupaten TTS-NTT Tewas di Halaman Sekolah di Sumba Barat Daya

Sopir Asal Kabupaten TTS-NTT Tewas di Halaman Sekolah di Sumba Barat Daya

Komentar
Berita Terbaru