Kamis, 18 April 2024

Polisi Belum Temukan Kesalahan Kades Terkait Demo Anarkis di Mandailing Natal

- Rabu, 01 Juli 2020 07:26 WIB
Polisi Belum Temukan Kesalahan Kades Terkait Demo Anarkis di Mandailing Natal

digtara.com – Polisi masih menyelidiki kasus demo anarkis di Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina) pada Senin, 29 Juni 2020 kemarin.

Baca Juga:

Dimana dalam demo anarkis itu, warga melukai sebanyak 6 orang anggota Polisi. Mereka juga membakar sejumlah kenderaan bermotor, termasuk mobil Wakapolres Madina.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin, mengatakan, dari penyelidikan mereka sejauh ini, belum ditemukan pelanggaran oleh Kepala Desa Mompang Julu, seperti yang dituduhkan para pendemo anarkis tersebut. Baik itu tudingan atas pelanggaran penyaluran bantuan sosial tunai maupun dalam pengelolaan dana desa.

“Secara umum laporan yang saya terima, kepala desa ini sebetulnya bagus, tetapi ada oknum-oknum yang menjadi provokator,” ucap Irjen Martuani Sormin di Medan, Rabu (1/7/2020).

Martuani mengungkapkan, dari pemeriksaan yang mereka lakukan, keputusan kepala desa terkait pembagian bantuan sosial tunai itu dibuat melalui musyawarah yang diikuti tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Musyawarah itu digelar karena awalnya tidak semua warga mendapatkan bantuan itu. Mereka pun sepakat untuk membaginya rata. Namun ada oknum-oknum yang memprovokasi dan mempermasalahkan keputusan itu.

“Jadi, kami belum menemukan pelanggaran yang dilakukan kepala desa. Sebenarnya niatnya baik tapi diterjemahkan lain oleh pihak-pihak lain,” tegas Martuani.

DEMO DITUNGGANGI

Hal hampir senada juga sebelumnya dikatakan Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution. Dahlan menyebut demo anarkis itu telah ditunggangi oleh lawan lawan politik dari kepala desa tersebut.

“Ditunggangi itu. Mungkin ada lawan-lawan dia waktu Pilkades lalu, kalau menurut saya,” ungkap Dahlan.

Demo anarkis itu sendiri berawal dari aksi warga menuntut pemberhentian Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan. Hendri dituding telah melakukan penyimpangan terhadap penyaluran bantuan sosial tunai serta penggunaan dana desa.

Awalnya aksi dilakukan dengan berorasi. Namun belakangan, warga memblokade jalan lintas sumatera Medan-Padang, yang ada di desa tesebut. Mereka juga melempari anggota polisi dan prajurit TNI yang awalnya memediasi agar warga membuka blokade karena mengganggu pengguna jalan.

Tak hanya menyerang Polisi dan TNI, mereka juga membakar sejumlah kenderaan bermotor, termasuk milik Wakapolresta Madina.

Kerusuhan reda pada Selasa, 30 Juni 2020 sekitar subuh, setelah Hendri Hasibuan membuat surat pengunduran diri dari posisi kepala desa.

[AS]

 

https://www.youtube.com/watch?v=hMOlikoxJZc

 

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru