Kamis, 28 Maret 2024

Peringati Hari Tani Nasional, Ini Unek-unek Petani di Tapanuli Utara

Redaksi - Jumat, 24 September 2021 10:58 WIB
Peringati Hari Tani Nasional, Ini Unek-unek Petani di Tapanuli Utara

digtara.com – Demi mewujudkan petani mandiri, sejahtera dan berdaulat Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan dan permasalahan yang dialami kaum petani di daerah ini. Seperti jaminan harga produk pertanian dan ketersediaan pupuk. Peringati Hari Tani Nasional, Ini Unek-unek Petani di Tapanuli Utara

Baca Juga:

Hal ini diungkapkan Ketua Serikat Tani Taput  Dorman Sigalingging kepada sejumlah awak media pada sesi acara press rilis Serikat Tani dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional di Hutanami Tarutung, Jumat (24/9/2021).

“Jaminan harga produk pertanian dan kepastian ketersedian pupuk merupakan ancaman yang tidak kunjung terselesaikan bagi kaum tani,” ungkap Dorman Sigalingging bersama dengan sejumlah pengurus dan anggota serikat tani lainnya.

Keluhan ini seperti dipaparkan oleh Mahipal Siburian, petani asal Desa Lobi Siregar Kecamatan Siborong-borong. Pada periode Maret hingga Juni 2021, harga komuditas sayur mayur seperti buncis dan sawi sangat rendah. Pada periode tersebut harganya dikisaran Rp 300,- hingga Rp 500,- per kilogram.

Padahal, sebut Mahipal, biaya produksi kedua tanaman tersebut (mulai awal tanam hingga panen) mencapai kisaran Rp 1.200, belum termasuk biaya transportasi untuk dijual ke pasar.

“Kebijakan kepastian jaminan harga produk pertanian akan membuat petani lebih bergairah, meski harga pasar sedang anjlok,” harap Mahipal.

Terkait pupuk bersubsidi, Jesmeyer Simanjuntak petani asal Kecamatan Sipahutar mengungkapkan ketersedian pupuk kerap hadir tidak pada waktunya. “Saat genting dibutuhkan, pupuk bersubsidi jusru langka,” keluh Jesmeyer.

Dicontohkannya, jenis pupuk Phonska kerap beredar di April -Juni, padahal pupuk ini kebanyakan dibutuhkan petani di bulan Desember, pada masa tanam padi. Karena pupuk subsidi sangat sulit didapatkan oleh petani sehingga petani mengurngi pemakaian pupuk untuk tanamannya.

“Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) akan pupuk sudah kita berikan kepada Pemda melalui dinas pertanian, tetapi tetap saja distribusi kebutuhan pupuk tidak tepat sesuai jadwal tanam. Dampaknya produksi hasil pertanian tidak maksimal,” ujar Jesmeyer.

Selain itu, petani dan kelompok tani yang menjadi binaan Serikat Tani kerap dikesampingkan Pemkab Taput untuk memperoleh bantuan alat dan mesin pertanian atau alsintan.

“Serikat Tani Taput merasakan adanya diskriminasi terkait pembagian Alsintan dari pemerintah kabupaten Tapanuli Utara,” ucap Jesmeyer diamini oleh petani lainnya yang hadir pada acara itu.

Untuk itu, Serikat Tani Taput mendesak agar Pemkab Taput membuat Peraturan Daerah terkait Perlindungan dan Pemberdayaan Petani di Tapanuli Utara yang merupakan turunan UU 19 tahun 2013.

digtara.com – Demi mewujudkan petani mandiri, sejahtera dan berdaulat Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan dan permasalahan yang dialami kaum petani di daerah ini. Seperti jaminan harga produk pertanian dan ketersediaan pupuk.

Hal ini diungkapkan Ketua Serikat Tani Taput  Dorman Sigalingging kepada sejumlah awak media pada sesi acara press rilis Serikat Tani dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional di Hutanami Tarutung, Jumat (24/9/2021).

“Jaminan harga produk pertanian dan kepastian ketersedian pupuk merupakan ancaman yang tidak kunjung terselesaikan bagi kaum tani,” ungkap Dorman Sigalingging bersama dengan sejumlah pengurus dan anggota serikat tani lainnya.

Keluhan ini seperti dipaparkan oleh Mahipal Siburian, petani asal Desa Lobi Siregar Kecamatan Siborong-borong. Pada periode Maret hingga Juni 2021, harga komuditas sayur mayur seperti buncis dan sawi sangat rendah. Pada periode tersebut harganya dikisaran Rp 300,- hingga Rp 500,- per kilogram.

Padahal, sebut Mahipal, biaya produksi kedua tanaman tersebut (mulai awal tanam hingga panen) mencapai kisaran Rp 1.200, belum termasuk biaya transportasi untuk dijual ke pasar.

“Kebijakan kepastian jaminan harga produk pertanian akan membuat petani lebih bergairah, meski harga pasar sedang anjlok,” harap Mahipal.

Terkait pupuk bersubsidi, Jesmeyer Simanjuntak petani asal Kecamatan Sipahutar mengungkapkan ketersedian pupuk kerap hadir tidak pada waktunya. “Saat genting dibutuhkan, pupuk bersubsidi jusru langka,” keluh Jesmeyer.

Dicontohkannya, jenis pupuk Phonska kerap beredar di April -Juni, padahal pupuk ini kebanyakan dibutuhkan petani di bulan Desember, pada masa tanam padi. Karena pupuk subsidi sangat sulit didapatkan oleh petani sehingga petani mengurngi pemakaian pupuk untuk tanamannya.

“Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) akan pupuk sudah kita berikan kepada Pemda melalui dinas pertanian, tetapi tetap saja distribusi kebutuhan pupuk tidak tepat sesuai jadwal tanam. Dampaknya produksi hasil pertanian tidak maksimal,” ujar Jesmeyer.

Selain itu, petani dan kelompok tani yang menjadi binaan Serikat Tani kerap dikesampingkan Pemkab Taput untuk memperoleh bantuan alat dan mesin pertanian atau alsintan.

“Serikat Tani Taput merasakan adanya diskriminasi terkait pembagian Alsintan dari pemerintah kabupaten Tapanuli Utara,” ucap Jesmeyer diamini oleh petani lainnya yang hadir pada acara itu.

Untuk itu, Serikat Tani Taput mendesak agar Pemkab Taput membuat Peraturan Daerah terkait Perlindungan dan Pemberdayaan Petani di Tapanuli Utara yang merupakan turunan UU 19 tahun 2013.

[ya]  Peringati Hari Tani Nasional, Ini Unek-unek Petani di Tapanuli Utara

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Penulis: Tulus Sibuea

Berita ini kiriman dari pembaca. Isi dan tanggungjawab hukum dipertanggungjawabkan penulis.

Bagi pembaca yang ingin mengirim tulisan silahkan kirim ke email beritadigtara@gmail.com.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru