Jumat, 26 April 2024

Pemerintah Jangan Terburu-buru dan Termakan Janji Taliban

- Minggu, 05 September 2021 09:10 WIB
Pemerintah Jangan Terburu-buru dan Termakan Janji Taliban

digtara.com – Cendekiawan muslim Buya Syafii Maarif mengingatkan pemerintah untuk tidak tergesa-gesa menjalin hubungan diplomatik dengan Taliban yang kini menguasai Afghanistan. Bahkan, ia menyarankan agar Pemerintah Indonesia tidak mudah termakan janji Taliban.

Baca Juga:

“Bagi saya begini, kita wait and see dulu. Kan katanya mau berubah, tapi kan belum tampak buktinya. Kita tunggu bukti dulu,” kata Syafi’i Maarif ketika ditemui di kediamannya, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY, Jumat (3/9).

Sebab, ia meyakini mengubah ideologi tidak akan semudah membalikkan telapak tangan.

“Berkuasa lima tahun itu Taliban membawa keping neraka ke muka bumi. Semestinya yang pakai (nama) Islam, membawa keping surga. Jangan dibalik-balik begitu. Orang yang tidak paham Islam itu menarik (kesimpulan) Islam repot. Islam tidak seperti ini,” tegasnya.

Keping neraka yang disebut Syafi’i Maarif yakni ketika Taliban memimpin Afghanistan pada 1996-2001 silam, dengan menerapkan syariat Islam versi Taliban.

Taliban sebelumnya berjanji akan meniadakan konflik, amnesti kepada mereka yang berseberangan atau memuliakan kaum perempuan. Namun, memori atas kekejaman rezim militan ini sepanjang 1996-2001 masih melekat. Karena itu, jangan sampai termakan janji Taliban.

Seperti, genosida hingga pengekangan peran perempuan yang terjadi di sepanjang ideologi Taliban berkuasa.

“Tahun 1996-2001 itu parah sekali. Parah sekali,” terang dia,

Sementara di saat negara-negara kuat seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengambil langkah keras, China dan Rusia justru mempertontonkan kemesraannya terhadap Taliban. Buya Syafii beranggapan kedua negara ini menyimpan maksud lain.

“Kalau Rusia dan China saya rasa itu dalam rangka melecehkan Amerika, lebih banyak ke sana saya lihat. Karena walaupun Uni Soviet hancur, tapi antara Rusia dan Amerika perang dingin diam-diam masih ada, walaupun secara resmi sudah tidak. Tapi itu mereka berlomba-lomba merebut ekonomi dunia,” sebut Buya Syafii.

Tak kalah penting, kata Buya, Indonesia harus mewaspadai euforia kemenangan Taliban dan dampaknya pada kegiatan terorisme di Tanah Air.

“Tentunya yang beraliran keras ini gembira toh, kita lihat saja. Indonesia harus waspada. Terorisme itu musuh-musuh kemanusiaan. Walaupun mengatasnamakan agama dan Tuhan, itu jelas pembajakan terhadap agama dan Tuhan. Apa pun mereka, komat-kamit membaca dzikir, seperti itu nggak bisa dipercaya,” ucapnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru