Kamis, 28 Maret 2024

Operasi Pencarian Ditutup, Lima Hari Pencarian Warga Terseret Banjir Tanpa Hasil

Imanuel Lodja - Sabtu, 19 November 2022 09:58 WIB
Operasi Pencarian Ditutup, Lima Hari Pencarian Warga Terseret Banjir Tanpa Hasil

digtara.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang dibantu BPBD Kabupaten Kupang, unsur kecamatan Fatuleu Barat, Bhabinkantibmas masyarakat dan keluarga korban terseret banjir sudah lima hari melakukan pencarian atas hilangnya Adrohanis Malafu (43).

Baca Juga:

Hingga hari kelima pencaran atau hingga Jumat (18/11/2022), tim belum juga menemukan korban.

Operasi pencarian korban di Sungai Bainel, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang pun ditutup sejak Jumat (18/11/2022) tanpa hasil.

Tim SAR gabungan sejak Senin (14/11/2022) lalu dibagi menjadi 3 SRU melakukan pencarian.

SRU 1 melakukan penyisiran dari lokasi kejadian menuju Bendungan.

Baca: Puluhan Warga Belawan Desak Oknum Polisi Yang Tembak Mati Pria di Medan Diproses

SRU 2 melakukan penyisiran dari Bendungan menuju muara dan SRU 3 yakni Rubber Boat melaksanakan penyisiran dari muara dan di sepanjang Pantai.

Hingga Jumat petang, operasi SAR dengan hasil nihil dan korban tidak ditemukan.

Berdasarkan hasil evaluasi bersama keluarga korban dan potensi SAR bahwa tidak ada tanda – tanda korban ditemukan, maka disepakati operasi SAR dihentikan.

Hal ini diperkuat dengan surat pernyataan yang ditandatangani pihak keluarga korban dan seluruh potensi SAR dan operasi pencarian pun ditutup.

Upaya pencarian terhadap Adrohanis Malafu (43), korban terseret banjir yang juga warga RT 008/RW 003, Dusun II, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT ini sempat terhalang.

“Hingga Rabu (16/11/2022) pagi korban belum juga ditemukan,” ujar Kapolsek Fatuleu, Polres Kupang, Ipda Muslikan Sara, MM.

Kapospol Fatuleu Barat Aipda Eliaser Ataupah dan Bhabinkamtibmas Desa Poto kecamatan Fatuleu Barat Bripka Stefenson Radjah juga ikut dalam tim pencarian beserta tim BNPB Kabupaten Kupang dan Basarnas serta Tagana.

Korban terseret arus banjir di sungai Sumlili, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang pada Senin (14/11/2022) lalu.

Teresia Teti – Malafu (42) ditemukan meninggal dunia dan jenazah telah diantar ke rumahnya.

Untuk semntara kegiatan penyisiran/pencarian korban Adrohanis Malafu dihentikan karena cuaca hujan yang menghambat pencarian tersebut.

Kapospol Fatuleu Barat juga menyampaikan kepada warga dan keluarga korban agar tetap sabar dan bekerja sama dengan petugas dalam pencarian tersebut.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang juga menerima informasi via telepon mengenai kondisi membahayakan manusia dua orang terseret banjir saat menyeberang di sungai Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang NTT.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang melalui Kasi operasi dan siaga memerintahkan koordinator Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang agar mempersiapkan personil, alut SAR serta peralatan SAR yang diperlukan untuk melaksanakan operasi SAR terhadap dua orang tenggelam saat menyeberang di sungai.

Operasi pencarian dan pertolongan pada Selasa (15/11/2022) dimulai pukul 06.30 wita.

Tim SAR Gabungan menjadi 2 SRU yakni SRU darat melakukan penyisiran di titik perkiraan korban tenggelam menuju hilir sejauh 5 kilometer dan tim yang menyisir sungai.

Tim SAR Gabungan yang terlibat diantara lain Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, BPBD Kabupaten Kupang, Tagana Kabupaten Kupang, aparat kepolisian, keluarga beserta masyarakat setempat.

Pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Kupang, NTT hilang terseret arus banjir sejak Senin (14/11/2022) petang.

Keduanya terseret arus banjir di Sungai Sumlili, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

“Dua orang korban yang terseret arus banjir merupakan pasangan suami istri yang baru pulang dari kebun nya dan menyeberangi sungai Sumlili sehingga terseret banjir,” ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, SIK MH saat dikonfirmasi Selasa (15/11/2022).

Pasangan suami istri yang terseret arus banjir yakni Atrohanis Malafu (43) dan istrinya Teresia Teti – Malafu (42), warrga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Korban Teresia Teti-Malafu telah ditemukan meninggal dunia dan telah diantar ke rumahnya.

Sementara Adrohanis Malafu belum ditemukan sampai dengan saat ini.

Kejadian ini berawal dari kedua korban baru pulang dari kebun yang berlokasi di Noitoko, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Sesampai di Sungai Sumlili, korban Atrohanis Malafu langsung menyeberangi sungai dengan cara berjalan perlahan.

Sampai di tengah sungai, ia sempat mengukur kedalaman sungai yang setinggi pinggang.

Korban Atrohanis Malafu kemudian kembali dan mengajak istrinya dan para kerabat yang lain untuk menyeberangi sungai tersebut.

Kerabat yang lain seperti Jublina Malafu (35), Yongki Raja Pono (21) dan Imanuel Kama (34) takut sehingga tidak mau ikut menyeberangi sungai.

Sedangkan korban bersama istrinya menyeberangi sungai tersebut.

Sesampainya di pinggir sungai, korban Teresia Teti-Malafu terjatuh dan terseret arus banjir sehingga suaminya hendak menolong dan ikut terseret arus.

Sekitar pukul 18.00 wita, korban Teresia Teti-Malafu ditemukan warga di Oelanis, Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat dalam keadaan meninggal dunia.

Sedangkan suaminya belum juga ditemukan.

Kapolsek Fatuleu, Ipda Muslikhan Sara, MM mengakui kalau jalan menuju Desa Barate belum bisa dijangkau karena terdapat sungai di Desa Pariti (dekat puskesmas Pariti) meluap sehingga menyebabkan akses jalan terputus.

“Keadaan cuaca yang masih hujan serta keadaan gelap di Desa Kalali sehingga proses pencarian terkendala,” ujar Kapolsek Fatuleu.

Operasi Pencarian Ditutup, Lima Hari Pencarian Warga Terseret Banjir Tanpa Hasil

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
SAR
Berita Terkait
Terkait Berita Pasar Murah Langkat Untuk Meraup Keuntungan, Kadis Perindag Ikhsan: Itu Hoax

Terkait Berita Pasar Murah Langkat Untuk Meraup Keuntungan, Kadis Perindag Ikhsan: Itu Hoax

Satu Pekan Belum Ditemukan, Basarnas Hentikan Pencarian Korban Tenggelam

Satu Pekan Belum Ditemukan, Basarnas Hentikan Pencarian Korban Tenggelam

Perahu Basarnas Rusak Diterjang Gelombang, Pencarian Warga Tenggelam di Laut Belum Membuahkan Hasil

Perahu Basarnas Rusak Diterjang Gelombang, Pencarian Warga Tenggelam di Laut Belum Membuahkan Hasil

Tim SAR Ditpolairud Polda NTT Evakuasi Penumpang Selamat Pasca Kecelakaan Kapal di Perairan Kupang

Tim SAR Ditpolairud Polda NTT Evakuasi Penumpang Selamat Pasca Kecelakaan Kapal di Perairan Kupang

Empat Nelayan di Sikka Melaut Saat Cuaca Ekstrim, Tiga Orang Selamat dan Satu Hilang

Empat Nelayan di Sikka Melaut Saat Cuaca Ekstrim, Tiga Orang Selamat dan Satu Hilang

Antisipasi Inflasi Jelang Ramadhan, Faisal Hasrimy Gelar Gerakan Pasar Murah di Kecamatan Sei Lepan

Antisipasi Inflasi Jelang Ramadhan, Faisal Hasrimy Gelar Gerakan Pasar Murah di Kecamatan Sei Lepan

Komentar
Berita Terbaru