Ombudsman Temukan RS Pirngadi Lakukan Maladministrasi, Bobby: Jadi Catatan Besar Saya
digtara.com – Ombudsman RI Perwakilan Sumut menyerahkan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) kepada Pemko Medan, Jumat (11/6/2021). Laporan itu disampaikan langsung Kepala Ombudsman RI Sumatera Utara, Abyadi Siregar kepada Walikota Medan, Bobby Nasution. Ombudsman, RS Pirngadi Lakukan Maladministrasi
Baca Juga:
Dalam LAHP itu, Ombudsman menyatakan jika terjadi maladministrasi yang dilakukan RS Pirngadi Medan dalam peristiwa tabung oksigen kosong.
“Kami menemukan maladministrasi dalam kasus meninggalnya pasien yang diduga akibat tabung kosong,” kata Abyadi, Jumat (11/6/2021).
Dalam persoalan ini, kata Abyadi, pihaknya tidak masuk kedalam penyebab kematian pasien. Namun, Ombudsman fokus menginvestigasi peralatan medis yang digunakan di RS Pirngadi Medan.
“Dari hasil pemeriksaan kami ternyata tidak pernah dilakukan kalibrasi atau uji terhadap regulator atau flow meter tabung oksigen yang digunakan sejak tahun 2018 sampai 2021 ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Abyadi, proses kalibrasi di tahun 2021 memang sudah diajukan Pemko Medan.
“2021, memang sudah diajukan proses pengujian atau kalibrasi. Tapi item tentang regulator atau flow meter tidak ada itemnya,” ucapnya.
Menurutnya, kalibrasi adalah hal penting dalam keselamatan pasien. Karena itu tidak dilakukan, maka hal itu yang menjadi temuan Ombudsman.
“Ini menjadi penting karena kalibrasi atau iji alat kesehatan jadi unsur penting dalam keselamatan pasien ketika ditangani di setiap rumah sakit. Ini salah satu jadi temuan kita,” tuturnya.
Ia berharap kedepan Pemko Medan dan Direktur RS Pirngadi untuk melakukan proses perbaikan kedepan.
Disisi lain, Walikota Medan, Bobby Nasution mengatakan temuan Ombudsman ini menjadi catatan besar bagi dirinya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Terima kasih kepada Ombudsman sumut, ini kedua kalinya saya datang ke Ombudsman dalam waktu kurang dari 4 bulan jadi walikota Medan. Keduanya saya datang kesini karena permasalahan medis. Ini jadi catatan sangat besar bagi saya terhadap pelayanan medis, mulai dari Dinkes sampai manajemen Pirngadi,” kata Bobby.
Terkait tidak adanya kalibrasi yang dilakukan, hal ini juga dikatakan Bobby sebagai bahan koreksi dirinya kepada manajemen RS Pirngadi Medan.
“Ombudsman bukan masuk penyebab kematian, tapi ada maladministrasi di RS Pirngadi tentang lambatnya kalibrasi, terakhir 2018. Ini jadi koreksi besar bagi saya kepada manajemen. Mudah-mudahan ini jadi koreksi bagi pemko Medan. Janji kami kedepan, apapun yang akan memperbaiki RS Pirngadi, saya selaku Walikota Medan akan, mengambil langkah untuk memperbaiki RS Pirngadi,” tandas Bobby.
[ya]Â Ombudsman, RS Pirngadi Lakukan Maladministrasi