Nasabah Korban Asuransi Bumiputera Ramai-Ramai Surati Presiden
digtara.com – Pemegang Polis Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 seluruh Indonesia mengirimkan surat ke Presiden Jokowidodo (Jokowi).
Baca Juga:
Hal ini dilakukan karena perjuangan yang selama ini mereka lakukan tidak mendapat kepastian, baik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun manajemen AJB Bumiputera.
Klaim yang seharusnya diterima nasabah setelah menitipkan uangnya ke AJB Bumiputera bertahun-tahun, hingga saat ini tidak mendapatkan kepastian.
Nasabahpun sudah melakukan aksi unjukrasa, mengadu ke OJK, bahkan melaporkannya ke polisi, namun keadilan yang diharap tak kunjung datang.
“Surat ini kami kirim ke Presiden Jokowi dengan harapan pemerintah hadir dalam persoalan ini. Karena ribuan nasabah yang nota bene mayoritas kaum lemah merasa tidak mendapat perlindungan dan keadilan hukum,” ujar Koordinator Wilayah Korban AJB Bumiputera Sumut-Aceh, Ahmad Suriadi kepada digtara.com, Rabu (19/5/2021).
Baca: Laporan Ditolak Polisi, Nasabah Korban Bumiputera di Toba Kecewa
Disebutkan Suriadi, langkah-langkah musyawarah antara perwakilan nasabah dengan manajemen AJB Bumiputera sudah dilakukan. Namun belum ada titik temu kapan klaim nasabah dibayar.
Bahkan OJK sebagai lembaga yang memiliki otoritas dalam persoalan ini juga dinilai tidak mampu menyelesaikan persoalan ini.
“Perwakilan nasabah juga sudah melapor ke polisi sebagai tindak pidana penipuan, tapi terkesan laporan itu tidak diproses. Lalu, kemana lagi kami mencari keadilan?,” ujar Suriadi.
Surat dikirim oleh para pemegang polis dari daerahnya masing-masing, termasuk Sumut dan Aceh. Di Sumut dan Aceh pemegang polis AJB Bumiputera mencapai puluhan ribu.
Bahkan lanjut Suriadi, Koordinator Nasional sudah pernah berkirim surat secara langsung ke Presiden yang diterima langsung staff kepresidenan sebanyak dua kali pada September dan Oktober 2020.
Baca: Merasa Tertipu, Pemegang Polis AJB Bumiputera Rame-rame Melapor ke Polisi
“Kini gerakan datang dari para pemegang polis secara pribadi secara nasional menyurati Presiden Jokowi. Mudah-mudahan hati Bapak Presiden terketuk agar ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan klaim nasabah AJB Bumiputera. Kita sudah berjuang untuk menuntuk hak selama satu tahun, namun sampai saat ini belum ada titik penjelasan pembayaran klaim tersebut,” tutup Suriadi.
Ini isi surat salah satu pemegang polis AJB Bumiputera
Ini isi surat salah satu pemegang polis AJB Bumiputera
Surabaya , 17 Mei 2021
Kepada Yth :
Presiden Republik Indonesia
Bapak. JokowidodoDengan hormat,
Bersamaan dengan Surat ini, ijinkanlah Saya memperkenalkan Diri , Nama Saya Muhamad Ariyadi, saat ini saya sedang berjuang untuk menuntut Hak ibunda saya , yang merupakan Korban Gagal Bayar Asuransi BUMIPUTERA 1912, klaim yg seharusnya bisa dicairkan tahun 2018 hingga saat ini tidak ada kejelasan, Saya berupaya untuk menuntut hak Ibu saya , melalui Kantor BUMIPUTERA 1912 tetapi tidak mendapatkan kepastian, Saya sudah audiensi dengan OJK JAWATIMUR, tetapi OJK tidak bisa berbuat apa apa, dan OJK tidak bisa melindungi hak kami dalam bidang jasa keuangan.
Saya Warga Negara Indonesia, yang ingin mendapatkan keadilan, Indonesia Negara Hukum, akan tetapi Hukum Mahal di negeri sendiri, Harapan Kami Negara Bisa hadir untuk menyelesaikan masalah gagal Bayar di asuransi BUMIPUTERA 1912, Sehingga kami sebagai Rakyat tidak selalu menjadi Korban bila terjadi masalah serupa di bidang Jasa keuangan.
Maafkan Saya Bapak, menurut saya hanya dengan cara ini, satu satunya harapan agar Bapak JOKOWI sebagai Presiden Republik Indonesia, sudi kiranya membantu kami agar NEGARA membantu kami RAKYAT Indonesia, yg membutuhkan KEADILAN.
Besar Harapan Saya Bapak Jokowidodo bisa membantu kami, para Korban Gagal Bayar Asuransi BUMIPUTERA 1912, supaya mendapatkan kepastian dan kejelasan.
Terima Kasih saya ucapkan, semoga Bapak Jokowidodo, selalu diberikan kesehatan dan diberikan kekuatan untuk Memimpin Negara Republik Indonesia serta mampu memberikan Keadilan kepada semua Rakyat Indonesia.
Hormat Saya,
MUCHAMAD ARIYADI
(Korban Asuransi Bumiputera 1912 Jawa Timur)
Nasabah Korban Asuransi Bumiputera Ramai-Ramai Surati Presiden