Jumat, 29 Maret 2024

Mendadak Kaya, Warga Desa Takalar Sulsel Borong Mobil Hingga Truk

- Kamis, 20 Mei 2021 08:30 WIB
Mendadak Kaya, Warga Desa Takalar Sulsel Borong Mobil Hingga Truk

digtara.com – Warga Desa Kaleko’ Mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel, mendadak kaya setelah menerima ganti rugi pembebasan lahan pembangunan Bendungan Pamukkulu. Mereka ramai-ramai membeli mobil dan sepeda motor baru.

Baca Juga:

“Betul, ada beli kendaraan Kijang Inova, Toyota Cros, Brio, sampai Fortuner,” ucap Kepala Desa Kaleko’mara, Parawansyah saat dikonfirmasi melalui telpon selularnya, Rabu kemarin.

Pembayaran ganti rugi lahan tersebut, kata dia, setelah berkas dokumen serta surat tanah warga diverifikasi pihak yang berkepentingan. Sejauh ini, baru 300 hektare yang sudah dibayar pemerintah.

Untuk warga penerima ganti rugi, sebanyak 462 orang dari total 600 bidang lahan. Namun, demikian masih ada sebagian warga belum menerima karena terkendala berkasnya.

Sedangkan lahan yang akan dibangun bendungan tersebut seluas 640 hektare. Lokasinya berada di Kabupaten Takalar dan sebagian di Kabupaten Gowa.

Pembebasan lahan di Kabupaten Takalar, terdapat di tiga dusun. Pembayaran ganti rugi sudah hampir rampung. Di Kabupaten Gowa, dengan luas lahan 40 hektare belum dibayarkan karena menunggu verifikasi berkas warga setempat.

Ditanyakan berapa besaran dana yang diterima warga, kata Parawansyah, bervariasi mulai Rp 300 juta hingga Rp7 miliar, tergantung luas lahan yang diganti rugikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan.

“Ganti ruginya bervariasi, ada Rp20 ribu per meter, dan kalau ada rumah bisa sampai Rp50 ribu per meter. Tergantung objek dan lokasinya produktif atau tidak, itu yang dibayarkan,” ujar dia.

Parawansa menyebut dia dan warga lainnya pada bulan puasa lalu menerima uang ganti rugi lahan untuk pembangunan Bendungan Pammukkulu milik pemerintah.

“Kalau saya baru terima kurang-lebih Rp 700 juta. Belum semua itu (belum semua lahan tuntas ganti ruginya),” ujar Parawansa.

Warga lainnya, kata Parawansa, banyak yang menerima uang ganti rugi lahan dengan nilai lebih tinggi.

“Ada yang sampai Rp 4 miliar, Rp 3 miliar, Rp 7 miliar, sudah banyak yang terbayarkan itu dan banyak juga yang belum terbayarkan,” ungkapnya.

Tak hanya membeli mobil, banyak warga lainnya juga menggunakan uang hasil ganti rugi lahan mereka untuk kepentingan investasi.

“Kemarin bagi-bagi THR, dia juga beli tanah dulu untuk menggantikan tanahnya. Dan sebagian di deposito di bank. Jadi beli sawah di luar dari daerah situ yang tidak tenggelam, karena tidak bisa berkebun lagi di kampung karena ada bendungan,” jelas Parawansa.

Sebagai informasi, pembebasan lahan milik warga untuk proyek bendungan Pammukkulu sebelumnya ramai diprotes karena nilainya hanya Rp 3.500 per meter. Warga setempat kemudian rutin melakukan unjuk rasa sejak awal 2019 hingga sepanjang 2020 untuk memprotes nilai ganti rugi lahan tersebut.

“Sekarang ganti rugi permeter itu bervariasi, ada yang Rp 20 ribu per meter dan ada yang Rp 25 ribu,” pungkas Parawansa. Itu yang membuat warga desa mendadak kaya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru