Medan Lebih Baik, Prima DMI Sumut Tantang Mahasiswa Lakukan Kajian Terhadap Kebijakan Bobby
digtara.com – Pembangunan di Medan tanggung jawab kita bersama. Karena itu, jangan biarkan Walikota Medan, Bobby Nasution berjalan sendiri. Prima DMI Sumut Tantang Mahasiswa Lakukan Kajian
Baca Juga:
Demikian disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Utara (Sumut), Irwansyah Putra Nasution dihadapan sejumlah mahasiswa dalam diskusi publik yang digelar Korda Bemnus Sumut di Cafe Stadion, Selasa (15/6/2021).
Dikatakan pria yang akrab disapa Ibey ini, keberhasilan pemerintahan Bobby Nasution sangat bergantung terhadap kehadiran mahasiswa. Mahasiswa, kata Ibey, perlu melakukan kajian-kajian terhadap kebijakan Walikota Medan.
“Dia butuh dorongan dari kawan-kawan mahasiswa kritik kebijakannya yang tidak berpihak ke masyarakat, tapi Jangan pribadinya. Mahasiswa tak harus demonstrasi untuk kritik, sampaikan kritik itu dengan kajian-kajian,” kata Ibey.
Kepada mahasiswa, Ibey mencontohkan kebijakan Walikota Medan yang mengeluarkan Perwal nomor 31/2021 tentang pemberian jasa kepada bilal mayit, penggali kubur.
Diungkapkannya, salah satu pasal dalam perwal itu menyebut jika batasan usia penggali kubur, bilal mayit maksimal 60 tahun.
“Misalnya, Pemko Medan mengeluarkan Perwal 31/2021 tentang jasa bilal mayit, penggali kubur. Bilal mayit tidak ada yang muda, rata-rata 50-60 tahun. Ini ekonomi bawah, ada pasal yang sebut maksimal usia bilal mayit 60 tahun,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu sangat sulit diterima. Sebab, dari 5 ribu orang bilal mayit, 60 persennya berusia diatas 60 tahun. Karena itu, ia menantang mahasiswa untuk melakukan kajian agar bagaimana Walikota Medan merevisi kebijakannya itu.
“Bagaimana cara merubah perwal itu, nggak perlu demonstrasi, bayangkan dari 5 ribu orang bilal mayit di Medan persennya orang 60 tahun,” ucapnya.
Secara pribadi, Ibey menilai kebijakan Walikota Medan itu tak sesuai dengan kebijakan pemulihan ekonomi nasional. Sebagai, sebagian besar bilal mayit dan penggali kubur merupakan masyarakat ekonomi kelas bawah.
Kemudian, Ibey juga menantang mahasiswa untuk bisa membantu Pemko Medan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dijelaskan Ibey, sektor UMKM merupakan penopang ekonomi di Kota Medan.
“Disitu, teman-teman mahasiswa jangan berpangku tangan, tunjukkan kreatif dan terobosan, misal bagaimana bercocok tanam untuk ketahanan pangan, ini bagian ekonomi. Jangan biarkan Pemko Medan berjalan sendiri. Mungkin Pemko Medan punya aset lahan kosong yang bisa dimanfaatkan. Bagaimana itu digunakan untuk ketahanan pangan,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya bagaimana PKL mahasiswa mendorong masyarakat bercocok tanam di rumahnya. “Bisa untuk kebutuhan rumah tangga itu.
Itu sangat mungkin didorong teman mahasiswa. Dorong mobilisasi masyarakat bersama pemko untuk lebih maju. Kita harus saling mengingatkan biar tak ada yang tertinggal,” ungkapnya.
Diskusi publik ini mengangkat tema ‘membangun Medan tugas kita bersama. Diskusi ini juga menghadirkan mantan Walikota Medan, Rahudman Harahap, Ketua Komisi III DPRD Medan, M Afri Rizky Lubis dan Sekretaris Umum Bemnus, M Julianda Arisha.
[ya]Â Prima DMI Sumut Tantang Mahasiswa Lakukan Kajian