Kamis, 25 April 2024

Marcell Siahaan Kisahkan Perjalanan Spiritual hingga Menjadi Mualaf

- Jumat, 02 April 2021 07:00 WIB
Marcell Siahaan Kisahkan Perjalanan Spiritual hingga Menjadi Mualaf

digtara.com – Marcell Siahaan memiliki kisah sendiri tentang spiritualnya hingga kemudian menjadikannya seorang muslim. Sang musisi pernah masuk ke beberapa agama hingga sampai pada situasi saat ini.

Baca Juga:

Di kanal Youtube Daniel Mananta, Marcell Siahaan banyak berbagi cerita tentang pengalaman batinnya terus menggali diri mengenal Tuhan. Keinginan kuat itu pula yang membuat sang seleb mencoba memeluk sejumlah agama hingga kini menjadi mualaf.

Daniel mengawali diskusi dengan membahas awal-awal Marcel Siahaan mulai memeluk Budha ketika mulai bersama mantan istri Dewi Lestari.

“Dari situ ya adapting (beradptasi), mencari, terus segala macam dengan masukan-masukan, pengalaman-pengalaman, bertemu dengan orang, observasi sana-sini. Akhirnya ya, sampai kepada pemahaman bahwa pada akhirnya gua se-humanis itu,” ujar Marcel.

Marcel kemudian mengatakan tak mudah dalam mencoba pengembaraan spiritual, terutama menghadapi penilaian orang karena ia sebagai pesohor. Ia kemudian tak ingin terlalu memikirkan penilaian orang lain demi menjalani hidup apa adanya.

Daniel melanjutkan pertanyaannya mengenai pencarian spiritual Marcell setelah memeluk ajaran Buddha. Sang host kemudian mengatakan agama berbeda ritual, namun memiliki esensi spiritualitas yang sama. Marcell pun setuju pendapat Daniel.

“Gue suka dengan kata jembatan. Kita masing-masing sedang mencari ‘jembatan’ sehingga bisa berkomunikasi dengan sang Khalik. Kenapa perjalanan gue seperti ini karena gue enggak mau merasa takut. Gue bener-bener mencari cara untuk menjembatani supaya gue bisa khusyuk, begitu bahasanya. Bisa benar-benar intim dengan Sang Khalik.”

“Karena sebenarnya keintiman itu yang ingin gue dapatkan. Gue ingin mendapatkan kedamaian, mindfullness (mewawas diri), awareness (kesadaran) karena gue tahu Dia enggak akan kemana-mana,” ujar Marcell.

Jadi Orang yang Lebih Baik

Ia kemudian mengutarakan keinginannya sejak kecil yang sederhana.

“Cita-cita gue ingin menjadi orang yang lebih baik, bukan jadi orang baik. Jadi orang yang lebih baik. Gue percaya kekurangan banyak sekali, harus banyak belajar, harus mengolah, menerima, memberi, berkorban.”

“Berkorban itu bukan sesuatu yang menyakitkan. Karena gue sadar untuk mendapatkan sesuatu, kita butuh melepas sesuatu. Harus dikorbankan. Sulitnya adalah ketika harus mengorbankan yang lo bilang ego lo itu. Itu yang paling berat. Lo berperang sama diri lo sendiri. Dan, itu akan selalu ada,” tutur Marcell.

Marcell melanjutkan cerita pengalamannya ketika mulai mempelajari Islam.

“Gue suka sesuatu yang seperti: ‘Ini kenapa sih bisa begini? Ini kok suka banget sama ini, ini kok benci banget sama ini?’ Gue penasaran karena gue tidak mau menjadi orang yang takut akan sesuatu yang gue tidak mengerti,” ungkap Marcell.

Ungkapan Marcell itu pun tampak membuat Daniel semakin antusias untuk mendengarkan lebih jauh.

Favorit MTQ

Marcell melanjutkan ceritanya ketika masa kecil ia agnostik yang justru menggemari acara-acara ceramah berbagai agama di layar kaca.

“Jadi gue nontonin fragmen-fragmen Katolik, Protestan, fragmen Hindu, Buddha, Islam. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (lomba membaca Alquran), salah satu favorit gue,” tuturnya.

“Di saat yang bersamaan, gue juga suka nonton agama Buddha. Salah satu pembicaranya yang paling dituakan Bhante (Bhikkhu Uttamo) Pannavaro. Beliau adalah guru gua. Beliau yang menahbiskan gua menjadi Buddhist,” Marcell menambahkan.

Marcell melanjutkan cerita pertemuannya dengan Rima Melati Adams, istri berikutnya setelah ia bercerai dengan Dewi Lestari. Ia mengatakan bahwa Rima Melati merupakan seorang wanita muslim yang menjalankan ritualnya tersendiri.

Ia juga bercerita tentang hubungannya dengan orang dekat yang merupakan anak angkat kakeknya.

“Dia yang mengazankan ketika kakek gue meninggal, sambil menangis waktu itu. Ketika dia salat, gue duduk sebelah dia dan gue liatin. Apa yang diomongin gue cek. Gue dengerin,” ujar Marcell.

Marcell pun sampai pada posisinya kini sebagai mualaf setelah sekian banyak bertemu orang-orang.

“Menurut gue ajaran yang sekarang gue jalanin ini (Islam) yang membuat gue menjadi lebih ikhlas melihat segala hal karena itu yang paling susah,” ujarnya.

“Keikhlasan itu menjadi sesuatu yang gue cari. Susah lo. Dalam Buddhism sendiri ada ketidakmelekatan, detachment. Itu kan keikhlasan. Melayani seperti yang dikatakan Yesus. Itu perlu keikhlasan,” kata Marcell.

Menjadi mualaf atau sebagai muslim tentu bukan akhir bagi perjalanan spiritual Marcell. Ia terus menggali keintiman akan hubungannya dengan Tuhan. (cnnindonesia.com)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru