Jumat, 19 April 2024

Lagi! Warga Kurang Mampu di Padangsidimpuan Sering Didata Tanpa Realisasi

Amir Hamzah Harahap - Sabtu, 08 Januari 2022 11:45 WIB
Lagi! Warga Kurang Mampu di Padangsidimpuan Sering Didata Tanpa Realisasi

digtara.com – Warga kurang mampu pasangan suami istri (pasutri) Aswarman (39) dan Mariani (36) di Kelurahan Hanopan Sibatu, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan saat dikunjungi awak media, menceritakan kondisi keluarga yang mengalami kesulitan kebutuhan hidup sehari-hari, Sabtu (8/12/2021).

Baca Juga:

Dirumah reot milik mertuanya yang berukuran 4×5 di Kelurahan Hanopan Sibatu, dia dan ke enam anaknya tinggal dengan keadaan serba kekurangan.

Dan kekecewaannya muncul sebab pihak pemerintah sering datang hanya meminta data bantuan tanpa realisasi.

Baca: Terkait Proyek Lampu Jembatan Rp 930 Juta di Padangsidimpuan, Polisi Segera Panggil Pihak Terkait

Asmarwan (39) menceritakan dirinya memiliki enam anak yang sudah bersekolah hingga jenjang SMP dan terus berjuang untuk mencukupi kebutuhan pendidan anaknya.

Yang lebih miris dirinya hanyalah seorang pekerja serabutan berpenghasilan tak menentu.

“Saya hanya pekerja serabutan bang, kadang menambang pasir, kadang menderes, dan terterkadang menjadi buruh kasar, semua saya lakukan untuk bisa bertahan hidup. Belum lagi untuk biaya sekolah anak, ya mau tak mau saya harus banting tulang untuk mereka agar sekolah mereka selesai hingga bisa meraih cita-citanya walupun kami dan anak-anak tak kunjung di perhatikan oleh pemerintah,” ujarnya sembari menunduk.

Dengan nada penuh kekecewaan, Asmawi menyampaikan kepada wartawan bahwa dirinya kembali luput dari perhatian pemerintah baik bantuan bedah rumah, Kartu Indonesi Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Entah apa yang membuat hati pemerintah kelurahan maupun Kota hingga Pusat yang sampai saat ini kami sekeluarga belum mendapatkan perhatian. Seperti program keluarga harapan (PKH) dan sebagainya. Padahal anak saya ada 6 (enam) orang, bersekolah dasar (SD) 2 (dua) orang dan sekolah menengah pertama (SMP) 2 (dua) orang, dan dua lagi masih balita itupun tidak dapat bantuan seperti kartu indonesia pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS),” urainya.

Sementara Mariani (istri Aswarman) juga mengatakan kepada awak media sudah sering mengusulkan kepada pihak kelurahan dan sudah terlalu sering di mintai data namun tak kunjung menerima bantuan.

“Data kami sudah sering di mintai, kemudian kami di suruh mengurus berkas status miskin dari kelurahan itupun sudah kami buat, namun sampai sampai saat ini perbaikan pemerintah takkunjung ada. Entahlah dek terkadang saya ingin menangis melihat kehidupan ini, untung saja ada sayur-mayur yang bisa saya jual ke pasar jadi bisa membantu suami untuk membiaya i kebutuhan kami sehari-hari,” ungkap mariani sembari meneteskan air mata.

Dalam kunjungan awak media, mereka berharap agar pemerintah bisa merasakan dan melihat apa yang mereka derita.

“Kalau persoalan makan, kami sebagai orang tua biarlah mengurangi porsi makanan kami agar anak-anak bisa kenyang makan. Namun yang kami khawatirkan pendidikan ke enam anak yang kami perjuangkan takutnya putus di tengah jalan karena faktor ekonomi yang tidak mampu. Semoga pihak pemerintah mendengar keluhan kami ini, setidaknya kami bisa di bantu agar anak-anak kami bisa tetap ber sekolah hingga bisa meraih cita-cita yang mereka impikan,” harapnya.

Terpisah Kepala Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan Zufri Nasution Saat di konpirmasi awak media melalui telephone whatsap nya menyarankan agar pasangan suami istri yang kurang mampu itu terlebih dahulu kekantor kelurahan agar dibuatkan berita acara pengusulan kepada dinas terkait.

“Coba di suruh kekantor kelurahan dinda, disana nanti akan dibuatkan berita acara pengusulan bahwa mereka tidak mampu kemudian nanti dari pihak kelurahan lah nanti baru kekami dinas terkait,” ujarnya.

Saat di tanya awak media, jikalau pihak kelurahan tidak mau mengeluarkan surat atau sedikit lamban dalam mengusulkan berita acara yang berbunyi memang benar mereka warga yang tidak mampu kepada dinas terkait? Zufri mengatakan akan di coba diusulkan oleh pihak dinas sosial langsung melalui sistem kemensos yang baru.

“Tolong kirimkan kartu keluarganya dinda, kadang memang mau itu pihak kelurahan agak sulit mengeluarkan berita acaranya, nanti biar kita coba langsung melalui sistem yang baru di keluarkan kemensos,” paparnya. Warga Kurang Mampu Padangsidimpuan

Lagi! Warga Kurang Mampu di Padangsidimpuan Sering Didata Tanpa Realisasi

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sederhana Tapi Bermakna, Kapolres Dudung Temui Petugas Kebersihan di Jalanan Bagikan Paket Lebaran

Sederhana Tapi Bermakna, Kapolres Dudung Temui Petugas Kebersihan di Jalanan Bagikan Paket Lebaran

Kisah Pemuda Sebatangkara di Sidimpuan 'Lumpuh' Setelah Jatuh di Kamar Mandi

Kisah Pemuda Sebatangkara di Sidimpuan 'Lumpuh' Setelah Jatuh di Kamar Mandi

Dua Bocah Perempuan Tenggelam di Sungai Parsariran Tapsel Saat Libur Lebaran

Dua Bocah Perempuan Tenggelam di Sungai Parsariran Tapsel Saat Libur Lebaran

Sambangi Korban Kebakaran, Pj Walikota Letnan Salurkan Sembako Dan Bantuan Rp 2,5 Juta/KK

Sambangi Korban Kebakaran, Pj Walikota Letnan Salurkan Sembako Dan Bantuan Rp 2,5 Juta/KK

Kejari Periksa Kadis Perindag Padangsidimpuan Terkait Perjalanan Dinas "Fiktif"

Kejari Periksa Kadis Perindag Padangsidimpuan Terkait Perjalanan Dinas "Fiktif"

Bejat! Oknum Sopir Di Sidimpuan Diduga Lecehkan Anak Di Dalam Angkotnya

Bejat! Oknum Sopir Di Sidimpuan Diduga Lecehkan Anak Di Dalam Angkotnya

Komentar
Berita Terbaru