Korban Meninggal Tanah Longsor dan Banjir di Lembata Jadi 16 Orang
digtara.com – Korban meninggal dunia akibat bencana alam tanah longsor dan banjir di Kabupaten Lembata, NTT bertambah 5 orang. Dengan demikian sudah 16 orang warga ditemukan meninggal dunia dan 51 orang lainnya hilang. Korban Meninggal Tanah Longsor dan Banjir di Lembata Jadi 16 Orang
Baca Juga:
Selain itu, data yang diperoleh wartawan menyebutkan kalau ada 49 warga di Kabupaten Lembata mengalami luka-luka dan masih dirawat di Puskesmas dan rumah sakit Lewoleba, Kabupaten Lembata.
Evakuasi jenasah korban terkendala akses jalan karena rusak berat. Alat berat pun sulit masuk karena jembatan putus sehingga medan sulit dilalui.
Hingga saat ini, seluruh korban yang ditemukan meninggal sudah dikuburkan secara massal. Jumlah korban meninggal diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih ada puluhan warga yang hilang dan belum ditemukan.
Para korban terkena dampak akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu (4/4/2021).
Bencana alam melanda Kecamatan Nubatukan, Ile Ape, Ile Ape Timur, Buyasuri, Omesuri dan Lebatukan. Selain korban meninggal dunia dan luka-luka, warga pun mengalami kerugian materil.
Rumah warga yang roboh masih dalam pendataan. Pemukiman warga tertimpa reruntuhan batu juga dalam pendataan.
Selain itu, jembatan putus di desa Waienga Kecamatan Lebatukan. Akses jalan yang menghubungkan desa Jontona Kecamatan Ile Ape Timur ke desa Lamawolo, Kecamatan Ile Ape Timur tertimbun batu dan lumpur.
Selain itu, akses jalan yang menghubungkan Desa Amakaka dan Desa Bunga Muda tertimbun batu dan lumpur.
[ya]Â Korban Meninggal Tanah Longsor dan Banjir di Lembata Jadi 16 Orang