Komunikasi Bersama, Cara Polda Sumut Dukung Wisata The Kaldera Toba
digtara.com – Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, melaksanakan kunjungan kerja meninjau lokasi wisata The Kaldera Toba di Kabupaten Toba, Rabu (24/3/2021). Komunikasi Bersama, Cara Polda Sumut Dukung Wisata The Kaldera Toba
Baca Juga:
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyampaikan tujuan peninjauan wisata The Kaldera dalam rangka program prioritas Kapolri, mendukung program nasional dengan melihat langsung sarana prasarana yang ada.
“Adat memang menjadi hal yang sangat kental bagi kita semua, maka adat harus kita dorong untuk merubah pola pikir masyarakat menjadi lebih baik dan maju,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Kapolda, pembangunan lokasi wisata menjadi maksimal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Salah satu hal yang diperlukan dalam pembangunan kawasan pariwisata adalah sistem pengamanan. Oleh karena itu, berbagai bentuk kegiatan pengembangan harus selalu ada pendampingan oleh personil Polri dengan melakukan pendekatan komunikasi terhadap masyarakat,” katanya.
Panca menginstruksikan Kapolres Toba harus terus mengedepankan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak komunikasi terhadap masyarakat.
Tujuannya, kata Kapolda, untuk mengetahui segala kendala yang sering terjadi dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
“Kita akan memperbantukan Brimob dan Sabhara dalam mengamankan pelaksanaan eksekusi 26 bangunan tidak berizin sepanjang jalan menuju kawasan The Kaldera dengan mengedepankan komunikasi bersama,” terangnya.
Panca juga menambahkan pentingnya program prioritas Kapolri dalam rekrutmen proaktik anak lokal sebagai polisi dan ditugaskan di sana, sehingga menjadi leading sector untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Sementara itu, Humas Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyampaikan mendukung program pariwisata tetap mengutamakan kearifan lokal dan memanfaatkan masyarakat lokal.
Salah satu contohnya yakni masyarakat Desa Sigapiton yang melaksanakan gotong royong membersihkan Desa Sigapiton dan gerakan menanam bunga dan pohon yang dipimpin oleh Pendeta Gereja dan Praises.
Kemudian permasalahan yang sering dihadapi oleh BPODT adalah masalah pembebasan Lahan yang sering sekali diklaim masyarakat atas kepemilikan wilayah.
Saat ini, kebanyakan masyarakat mengalami perubahan pola pikir akibat dari berita akan masuknya investor dan pembuatan lokasi pariwisata, sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk merebut tanah sengketa sehingga mendapatkan uang atas ganti rugi ketika tanah ingin dikuasai.
[ya]Â Komunikasi Bersama, Cara Polda Sumut Dukung Wisata The Kaldera Toba