KMP Ranaka Tabrakan di Tanjung Mas Kupang, Penumpang Panik

digtara.com – Kecelakaan laut berupa tabrakan kapal terjadi di perairan Kupang, Kamis 22 Oktober 2020 dini hari Wib, sekitar pukul 02.10 wita. KMP Ranaka

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kecelakaan ini melibatkan KMP Ranaka yang bertabrakan dengan KM Berkat Taloda.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun insiden ini membuat panik penumpang kedua kapal.

Para penumpang makin panik ketika mendengar kabar bahwa KMP Ranaka dinahkodai oleh siswa pelayaran yang sedang magang di kapal tersebut.

Informasi yang diperoleh, bahwa pada Kami 22 Oktober, KMP Ranaka melakukan pelayaran dari Kalabahi, Kabupaten Alor, menuju Pelabuhan Bolok Kabupaten Kupang.

KMP Ranaka membwa ratusan penumpang, masing-masing 255 orang penumpang dewasa dan 20 orang penumpang anak-anak.

Baca: Mantan Wali Kota Kupang Ditetapkan Tersangka Kasus Pengalihan Aset Negara

Ada pula 29 unit sepeda motor dan 5 unit kendaraan truk ukuran sedang.

Sekitar pukul 02.00 wita, saat mendekati Tanjung Mas Kupang, dengan jarak 6 mill, dari arah berlawanan ada KM Berkat Taloda.

Kedua kapal melakukan komunikasi melalui radio. Namun karena adanya gangguan, komunikasi antara kedua kapal tidak berjalan dengan baik, sehingga terjadi tabrakan.

Akibatnya, dewi-dewi ramdoor KM Ranak bengkok dan haluan kanan berlubang.

Kapten KMP Ranaka, Mikael Dede kemudian memberikan pengumuman pada penumpang bahwa kapal dalam keadaan baik dan tetap melanjutkan pelayaran ke Bolok.

Anselmus S (35), salah seorang penumpang kapal mengatakan bahwa para penumpang KMP Ranaka sempat panik, namun dapat ditenangkan oleh para ABK, dan pelajaran pun berlanjut.

Kepanikan penumpang terulang kembali ketika dalam pelayaran pasca tabrakan ini listrik di kapal padam.

Baca: Digenjot Ayah Kandung, Gadis 17 Tahun di Kupang Hamil 4 Bulan

“Kami saling berebutan baju pelampung dan life jacket,” tandasnya.

Dit Polair Polda NTT, AKP Andi, yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden ini namun ia mengaku tidak ditangani pihak kepolisian karena sudah diselesaikan di kantor ASDP maupun dinas perhubungan NTT.

Baca: Dimarahi Orangtua, Pelajar SMP di Kupang Gantung Diri Dalam Kamar

Sementara itu kepala ASDP Stepanus Pelupessy belum berhasil dikonfirmasi terkait insiden ini.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.