Kamis, 28 Maret 2024

Kinerja Bobby Belum Maksimal, Legislator: Masih Harus Belajar Secara Komprehensif

- Kamis, 22 April 2021 06:13 WIB
Kinerja Bobby Belum Maksimal, Legislator: Masih Harus Belajar Secara Komprehensif

digtara.com – Memasuki 2 bulan masa bakti dalam memimpin Kota Medan, kinerja Bobby Nasution dianggap belum optimal. Anggapan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong, Kamis (22/4/2021). Kinerja Bobby Belum Maksimal

Baca Juga:

“Kita lihat sampai hari ini nilai kinerjanya belum optimal menurut saya, sudah hampir dua bulan,” ujar Rudiyanto.

Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Rudiyanto mengatakan, Wali Kota Medan, Bobby Nasution masih perlu banyak belajar, namun belajar secara komperhensif. Hal itu dikatakannya terkait insiden pengusiran wartawan dari Balai Kota Medan.

“Proses belajar seumur hidup, misalnya bagaimana belajar menghargai wartawan. Bagaimana caranya, dengan membiarkan mereka menjalankan tugasnya, dengan memahami UU pers, itu proses belajar. Karena tidak ada proses belajar itu maka terjadi insiden pengusiran, akhirnya kawan-kawan mengajari saudara wali kota untuk bagaimana menghormati UU pers,” bilangnya.

Di usia Bobby Nasution yang masih sangat muda, ia mengingatkan untuk belajar harus secara komperhensif dan tidak boleh setengah-setengah. Agar, tidak menghasilkan keputusan yang blunder.

Baca: Kesawan City Walk Langgar Prokes, Wali Kota Bobby Masih Juga Ngeles

“Kalau proses belajar baik, di usia muda bisa belajar banyak, proses belajar jangan menimbulkan blunder, bagaimana meningkatkan ekonomi, tapi ada aspek lain, kemarin wali kota ada keluarkan surat edaran tentang nggakak boleh kumpul-kumpul, bagi UMKM tutup jam sekian. Karena kurang apa, maka terjadi pengumpulan warga di pembukaan, di malam minggu tutup sampai dinihari, kami pikir wali kota bagus terus belajar, tapi belajar yang komperhensif,” pungkasnya.

Mendapat Cibiran

Diketahui, belakangan ini, program walikota Medan, Kesawan City Walk mendapatkan cibiran. Pasalnya pada akhir pekan kemarin terjadi pelanggaran protokol kesehatan di sana karena adanya kerumunan.

Terkait itu, Bobby membeberkan, kawasan itu telah dibuatnya khusus. Ia berdalih, pihaknya telah melakukan penerapan PPKM Mikro di 2001 lingkungan dari 21 kecamatan.

“Kenapa Kesawan jam (operasional) berbeda? Karena daerah Kesawan kami buat khusus. Kami buat perketat, aparat kami di sana banyak yang turun mulai dari kesehatan, Satpol PP, pariwisata, itu turun semua,” jelas Bobby, Rabu kemarin.

Salah satunya, kata Bobby, dilakukan dengan membuat 10 pintu masuk, membuat satu ruas pedagang. Kami berikan jarak hampir 10 m. Ada 120 UKM,” ujar Bobby.

Dan juga untuk penerapan protokol kesehatan, Pemko Medan, kata Bobby, juga menyiagakan petugas kesehatan.

“Pedagang kita lakukan vaksinasi, dinas ada mengontrol seperti Satpol PP, Dinas Kesehatan, ada memantau lewat sepeda, scooter, pengeras suara, mengurai keramaian biar tak terjadi,” ujarnya.

Kinerja Bobby Belum Maksimal, Legislator: Masih Harus Belajar Secara Komprehensif

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru