Kapolda NTT Tegaskan Peristiwa di Polsek Wewewa Timur Bukan Aksi Tembak Menembak

digtara.com – Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum membenarkan adanya kejadian tertembaknya salah satu anggota Polsek Wewewa Timur, Polres Sumba Barat Daya saat melaksanakan tugas.

Baca Juga:

• Dilaporkan Hilang di Pantai, Aparat Desa di Nagekeo-NTT Ditemukan Tidur di Rumah Kerabatnya
• Security Rumah Sakit di Kefamenanu-Kabupaten TTU Kuras Uang Nasabah dari ATM
• Siswi Magang Asal Bajawa Melahirkan di Kost, Bayinya Disembunyikan dalam Koper Pakaian

“Iya betul (kejadiannya) tetapi bukan tembak-menembak. Yang benar adalah kelalaian anggota saat mengejar pelaku yang mabuk dan melempar masyarakat serta kendaraan yang lewat,” jelas jenderal polisi bintang dua ini.

Dijelaskan pula, setelah anggota melakukan tembakan peringatan, pelaku malah lari dan kabur.

Baca: Dorr! Seorang PNS di Medan Ditembak OTK, Polisi Lakukan Penyelidikan

“Anggota naik ke mobil lalu secara tidak sengaja senjata salah satu anggota meletus dan mengenai anggota yang lain,” tandas Kapolda NTT.

Mantan Kadiv Hubinter Polri ini menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi bukan tembak menembak tetapi senjata meletus sendiri.

“Mungkin setelah menembak lupa mengosongkan senjata, lalu meletus,” ujar Kapolda NTT.

Baca: Dor! Anggota Polisi di Sumba Barat Daya Tertembak Senjata Rekannya yang Meledak dalam Mobil

Aipda Benyamin Anamesa, Anggota Polsek Wewewa Timur, Polres Sumba Barat Daya, NTT terluka terkena tembakan dari senjata api milik rekannya.

Aipda Benyamin Anamesa mengalami luka pada pinggang bagian belakang.

Sebelum tembakan mengenai pinggang korban, peluru terlebih dahulu mengenai sandaran tempat duduk mobil.

Tembakan berasal dari senjata milik Aipda BBA, anggota Polsek Wewewa Timur yang saat itu satu mobil dengan korban.

Kejadian ini terjadi pada akhir pekan lalu saat korban dan Aipda BBA sedang melakukan tugas.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Ariasandy, SIK yang dikonfirmasi Selasa (13/12/2022) membenarkan adanya kejadian ini.

“Kejadiannya bukan tembak menembak tapi kecelakaan akibat anggota kurang hati-hati ketika mengosongkan senjata api,” tegas Kabid Humas.

Kabid menjelaskan kalau pada pukul 16.00 wita, Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa (korban) mendapatkan laporan dari Irfandi Bintang Alif Rasitio terkait adanya orang yang tidak dikenal dalam keadaan mabuk akibat mengkonsumsi minuman keras.

Kejadian ini terjadi di sekitar kilometet 10 Elopada, Kabupaten Sumba Barat Daya. Pria mabuk miras melakukan pelemparan terhadap kendaraan yang melintas di jalan raya.

Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa bersama Irfandi Bintang Alif Rasitio ke lokasi kejadian menggunakan mobil isuzu nomor polisi L 1553 GC (milik Irfandi).

Saat tiba di TKP, polisi tidak menemukan pria mabuk yang juga pelaku yang melempar kendaraan.

Namun saat itu mereka mendapat informasi bahwa pelaku lari ke desa Kanelu, Kecamatan Wewewa Tengah sehingga mereka langsung menuju ke arah desa Kanelu untuk mengecek posisi pelaku.

Sekitar pukul 17.00 wita, Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa tiba di Desa Kanelu tepatnya di depan SMA Kanelu.

Mereka dan melihat pelaku pelemparan kendaraan yang menggunakan sepeda motor.

Saat Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa akan melakukan upaya penangkapan, pelaku justru melakukan perlawanan.

Aipda BBA mengeluarkan tembakan peringatan dengan menggunakan senjata inventaris dinas V2 Shabara sebanyak dua kali ke atas udara sehingga pelaku yang diduga melempar kendaraan tersebut kabur dengan mengendarai sepeda motor.

Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa serta Irfandi Bintang Alif Rasitio kembali ke dalam mobil untuk mengejar rekan pelaku pelemparan kendaraan yang lain yang menggunakan sepeda motor merk supra fit.

Saat masuk ke dalam mobil dan pada saat mobi melaju, Aipda BBS membuka magazen karena ingin mengosongkan senjata.

“Setelah magazen dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meledak,” ujar Kabid Humas.

Kejadian tersebt terjadi didalam mobil yang mana korban duduk persis di kursi bagian depan mobil.

Ledakan senjata kemudian mengenai Aipda Benyamin Anamesa pada pinggang bagian belakang.

“Sebelum tembakan mengenai pinggang korban Aipda Benyamin Anamesa, peluru terlebih dahulu mengenai sandaran tempat duduk mobil,” tambah mantan Wadir Lantas Polda NTT ini.

Aipda BBA dan sopir kemudian membawa korban Aipda Benyamin Anamesa ke rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat guna pertolongan pertama.

Kabid memastikan kalau hingga saat ini korban Aipda Benyamin Anamesa masih ditangani oleh dokter di RSUD Waikabubak Kabupaten Sumba Barat.

“Penanganan pihak Dokter RSUD Waikabubak dilakukan rotgen proyektil namun tidak terlihat sehingga dirujuk ke RSUD Waingapu, Kabupaten Sumba Timur,” tandas Kabid Humas.

Namun karena luka serius dan butuh penanganan lanjutan maka korban dirujuk ke RSUD Umbu Rarameha Waingapu Kabupaten Sumba Timur.

“Rencananya korban akan dirujuk ke Denpasar Bali lagi,” tambah Kabid Humas Polda NTT.
Sedangkan Aipda BBA saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh seksi Propam Polres Sumba Barat Daya.

Kabid menegaskan pula kalau kejadian tersebut bermula adanya laporan/informasi dari masyarakat terkait adanya orang yang tidak dikenal mengkonsumsi minuman keras di pinggir jalan kilometer 10 dan melempar kendaraan yang melintas di jalan.

Sementara itu senjata yang digunakan oleh Aipda merupakan senjata api dinas jenis V2 Sabhara nomor seri AG. F 01762.

“Senjata api Sabhara V2 Kalau 762 X 45 dan merupakan inventaris Polsek Wewewa Timur, Polres Sumba Barat Daya,” ujar Kabid Humas.

Kabid juga memastikan kalau kondisi korban saat dirujuk ke RSUD Waingapu masih dalam keadaan stabil.

“Intinya tidak ada tembak menembak tapi kecelakaan akibat anggot kurang hati-hati ketika mengosongkan senpi,” pungkas Kabid Humas.